f

2.5K 285 35
                                    

"Oi ketek! Tumben lo diem aja, mules lo?" tanya Dylan.

Kini keempat sekawan itu sedang nongkrong di kantin untuk makan siang sekaligus istirahat.

"Ye apaan si terong." jawab Kate.

"Lagi baper dia."

"Oh baper sama si siapa dah namanya? Yang kalo makan rakus itu kan?" tanya Nathan.

"Apaan baper si orang gue gasuka." sergah Kate cepat.

"Lah si cabe, yang bilang lo suka sama dia siapa bego, atau emang lo suka beneran lagi." ledek Betha lalu terkekeh.

"Najis, baru kenal berapa hari masa gue udah naksir, gila kali ya." balas Kate.

"Bisa aja kan."

"Ngga lah orang dia aja dari geng nya si kriting, brandalan." ucap Kate.

"Ngeles mulu lo kek bajai, bentar lagi juga naksir lo." ledek Dylan.

"Tau ya, sekarang aja udah baper."

"Bacot deh lo semua, udah makan aja ngapa si." omel Kate kesal.

"Abis ini gue mau cabut dari kelas fisika sama si Betha." ujar Nathan.

"Gue juga mau cabut nih Kate, abis ini kimia gue males, lo ikut ngga?" tanya Dylan.

"Cabut aja lah, sok lo biasanya juga cabut kan kalo kimia." sahut Betha sambil terus menyesap milkshakenya.

"Iye iye cabut deh gue."

Kring!

Bel masuk telah berbunyi membuat seluruh murid berlomba untuk masuk kelasnya masing-masing, tapi tidak dengan Jopy- alias jomblo happy, sebutan untuk squad Kate dan teman-temannya. Mereka berempat bersembunyi di ruang vocal&band, tempat favorit mereka saat bolos jam pelajaran, mereka memilih ruangan itu karena ruangan itu kedap suara, jadi orang diluar tidak bisa mendengar mereka.

"Gabut banget anjir."

"Iya nih, ngantuk gue."

"Tadi aja ngajakin gue bolos, kalo ngga ngapa-ngapain mending gue ikut kelas kimia deh." protes Kate.

"Gaya." ledek Nathan.

"Bukan gitu Nath, gue kan jarang milih kelas kimia, takutnya ngga naik kelas." bela Kate.

"Gampang yaelah, lo bisa bimbel." usul Dylan.

"Oh iya, lagian gue juga ngerti sebagian." ucap Kate.

"Eh lo pada denger sesuatu ngga?" tanya Betha, disambut dengan gelengan kepala teman-temannya.

"Apaan sih? Gue ngga denger apa-apa tuh."

"Iya gue juga."

"Sstt, budek banget sih, dengerin deh! Kayak ada yang buka pintunya, padahal yang punya kunci serep ruangan ini cuma kita sama mas tarjo! Tadi kita udah nyuap dia kan, gue takut kalo itu guru." ucapan Betha sukses membuat ketiga temannya panik.

"Oh iya, yah tolol gimana nih?" tanya Dylan mulai panik.

"Sstt biarin, resiko kan." jawab Nathan.

Krek.

Pintu terbuka, lalu tertutup lagi. Karena gelap mereka tidak bisa melihat siapa yang datang, dan kemudian ruangan mendadak terang.

"Kampret! Gue kira siapa!" pekik Dylan kaget.

"Bangke, kaget gue. Lo pada ngapain disini?" tanya Liam.

"Cabut lah bego, masih nanya aja lo." jawab Dylan sewot.

"Ye santai dong." balas Louis yang agak sewot juga.

"Sorry gue telat, ngeri dah takut ada yang liat gue." tiba-tiba Niall masuk lalu menutup pintunya kembali.

"Kunci yel pintunya."

"Iye, lah Katelyn?" panggil Niall ragu.

"Apaan." balas Kate.

"Lo ngapain bego disini?" tanya Niall lagi.

"Cabut lah bego, pake nanya." jawab Kate ketus.

"Yaudah udah terlanjur disini mending kita main apa gitu, gabut nih." usul Zayn.

"Boleh."

"Jen lo bawa remi kagak?" tanya Louis.

"Kagak, gue bawa uno doang nih." jawab Zayn.

"Sip ayolah."

"Cukup emang?" tanya Nathan.

"Cukup lah! Uno gue banyak men." pamer Zayn.

"Kocok buruan!" seru Liam.

"Ngocok mulu, dosa."

"Ett si Louis, ngeres amat lo, ngocok kartunya bego." ucap Liam.

Kring!

Setelah cukup lama bermain kartu, akhirnya bel tanda ganti pelajaran pun berbunyi. Mereka semua menyudahi permainannya.

"Hazz, ntar tungguin gue bentar ya!" seru Kate.

"Yah Kate, gue balik duluan mau nganterin nyokap arisan." balas Harry.

"Yahhh gue balik sama siapa dong." keluh Kate.

"Yaelah tenang Kate, kan ada gue." goda Niall membuat satu ruangan ini tertawa kecuali Niall dan Kate.

"Udah ayo masuk kelas! Mau pada ngga naek apa lo!" perintah Liam.

"Besok kalo mau cabut lagi koling-kolingan dulu ya, besok gue bawa remi biar seru." ucap Zayn.

"Sip." balas Dylan.





Maaf baru update heheheh, makin abal ya? sorry ya:(

vomment yaaa!!

modus // n.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang