"Eh Beth!" panggil Kate.
"Apa?" sahut Betha.
"Gue pengen cerita nih, lo jangan ember ya." ucap Kate.
"Ceritain Niall?" goda Betha.
"Iya— eh maksud gue bukan, aduh bego." gumam Kate tak jelas.
"Nah udah jelas, lo naksir kan sama si pirang?" tanya Betha.
Kate menghentikan aktifitasnya sejenak, menaruh sendok es krimnya kembali ke tempatnya.
"Gimana ya, bukan naksir kok, duh gue cuma agak gimana gitu kalo si Niall ngomong gitu." jawab Kate.
"Ngomong apa?" tanya Betha kembali memasukkan sesendok es krim strawberry ke dalam mulutnya.
"Kayak misalnya yang tadi kan si Nathan nanya emangnya pirang mau ketemu siapa sih? nah terus Niall jawab kayak gini mau ketemu Kate lah, iya kan Kate? gitu Beth." ujar Kate mengingat percakapan antara Niall dan Nathan tadi.
"Nih ya, lo jangan seneng dulu dia bilang kayak gitu sama lo—"
"Masalahnya dia ngomong bukan sekali atau dua kali Beth." potong Kate cepat.
"Lho, lo gimana sih? Kan dari awal juga lo yang bilang, dia dari geng nya si Harry, anaknya bandel semua gitu, masa lo langsung percaya gitu aja sama Niall?" tanya Betha.
"Ya tapi kan Beth.." desah Kate.
"Iya gue juga ngerasain yang kayak lo gitu kali, gue yang udah terlanjur naksir sama Zayn biasa aja tuh, dia udah punya pacar lagi kan.. Nah masih mending lo kali si Niall masih single." jelas Betha.
"Lah demi apa lo naksir sama Zayn?" tanya Kate kaget.
"Iya." jawab Betha santai sambil terus fokus pada es krimnya.
"Duh sabar ya Beth, lo ngga pernah cerita sih, jadi gue mana tau kalo lo suka sama—"
"Suka sama siapa?" tanya Zayn yang tiba-tiba ada di sebelah Betha.
"Eh Zayn, udah ke toko bukunya?" tanya Kate panik, takut kalau Zayn mendengar ucapannya tadi.
Zayn mengangguk. "Udah, eh si Betha lagi suka sama siapa?" tanya Zayn penasaran.
"Apa? Betha naksir orang? Siapa?" tanya Louis.
Betha menggeleng, merasa risih dengan perbincangan ini. "Eh apaan sih, engga." sanggah Betha.
"Oh jadi ngga mau cerita nih.."
"Oh gitu Beth."
"Bethany mainnya rahasiaan."
"Males sama Betha."
"Apaansih," akhirnya Betha angkat suara "Gue ini kan yang lagi naksir orang, kenapa lo pada yang repot sih? Bentar lagi juga gue move on." sembur Betha.
"Lah kok moveon Beth?" tanya Harry.
Betha tersenyum miris. "Orang yang gue suka udah punya pacar." jawab Betha.
"Yah udah tinggalin aja cowok kayak gitu mah, udah punya pacar, nanti lo malah sakit hati." nasihat Zayn di balas dengan senyuman paksa dari Betha.
Zayn polos apa sok polos? Anjing kan pengen gue tampol mukanya, yang Betha maksud kan lo Zayn. Batin Kate.
"Eh gue sakit perut nih, gue sama Betha balik duluan, boleh ya.." pinta Kate.
"Boleh kok, yaudah kita juga mau pulang hati-hati ya!" balas Niall.
*****
"Beth lo ngga apa-apa kan?" tanya Kate.
"Eh engga kok." jawab Betha.
"Kipak aja lo."
"Siapa yang kipak? Udah lo nyetir aja ngga usah ngobrol." ucap Betha.
"Lah yang penting gue ngga nyetir sambil chatting kan?" tanya Kate.
"Ah sa ae lo Kate." jawab Betha.
"Rumah lo dulu yuk! Cat kuku kek ngapain kek." ajak Kate.
"Boleh."
Kate melajukan mobilnya menuju rumah Betha, ia masih tidak habis pikir Betha bisa menyimpan perasaan pada Zayn yang sudah jelas-jelas memiliki pacar. Kate selalu berpikir memang tidak masalah menaruh hati pada pria yang sudah memiliki kekasih, tapi konsekuensinya adalah gampang tersakiti.
"Lo kenapa Kate? Diem aja, mau maskeran apa cat kuku nih?" tanya Betha.
"Eh gue udah ngga mood buat cat kuku atau semacamnya, mendingan lo cerita gimana bisa naksir si Zayn." jawab Kate.
Betha menarik nafas dalam-dalam kemudian menghembuskannya dengan berat.
"Yah mau gimana lagi, pertamanya gue cuma suka ngeliat dia, abisnya ganteng," tutur Kate. "Terus gue jadi suka, tapi dia nyebelin sih, isengin gue mulu." sambungnya.
"Kenapa lo ngga sama Nathan? Dia kan single, atau sama Harry?" tanya Kate.
"Lah gue kan sukanya sama Zayn, bukan sama Nathan atau Harry." jawab Betha.
"Dia kan udah-"
"Punya pacar? Iya gue tahu, Gigi juga cakep banget, beda sama gue." ucap Betha.
"Kok lo minder Beth?" tanya Kate heran.
"Ya lo pikir aja si Gigi cantik, sekolahnya di sekolah unggulan, badannya juga bagus, lah gue?" tanya Betha.
"Kalo Zayn nyaman sama lo kenapa ngga?" tanya Kate balik.
Betha menggeleng. "Ngga mungkin, gue nyadar makanya ngga mau ngarep tinggi-tinggi." jawab Betha.
"Tapi kan-"
"Lo mau minum apa?" sela Betha.
"Apa aja deh." jawab Kate.
"Bentar ya." ucap Betha sambil berlalu.
Kate merasa gemas dengan Zayn, walaupun Kate sendiri belum pernah bertemu dengan Gigi secara langsung, namun ia bisa mengambil kesimpulan bahwa Gigi perempuan yang biasa saja, tidak ada yang spesial dari Gigi. Bukan maksud membela Betha, namun Kate bisa menyimpulkan hanya dengan melihat aktivitas Gigi dari sosial media. Tapi ada satu hal yang Kate tahu, Zayn sangat menyayangi Gigi.
HALOOO LATE UPDATE YHAAA. MAAFKAAAN WKWKWK. maaf kalo kurang dapet feelnya disini, pada masih nunggu lanjutannya ga?
Kate jadian sama Niall atau enggak nih???
need vommentsss!!!

KAMU SEDANG MEMBACA
modus // n.h
Fiksyen Peminatmodus doang gak salah kan? yang penting kan gak ngasih harapan. Copyright © 2015 by itsmehoran