Prince

423 24 0
                                    


"Hei ternyata kau disini ayo pulang" suara namja yang terdengar khas menyapa Sae Ron

Suara itu
Sae ron menoleh dan memdapati namja kesukaannya itu, "Oppa?!, sedang apa kau disini?"

"Mau cari penumpang! Ya menjemput mu lah" namja itu terlihat kesal ditanya seperti itu.

"Waaa eonnie kau bepacaran dengan Woo hyun oppa ya" goda salah satu fans Sae Ron.

Sae ron tertawa kecil menyilangkan tangannya didepan dada, "Ani.. Kami hanya teman. Sampai jumpa"pamit Sae Ron.

••••••••••••••••••••••

Sunyi, ya mobil itu terasa sunyi. Entah kenapa tidak ada suara diantara yeoja dan namja itu
Sepertinya telah terjadi sesuatu diantara mereka.

"Jadi kenapa kau masih mau berurusan dengan ku?" Sae ron membuka mulutnya, pandangannya menagih sesuatu.

"Tidak ada, sekedar menyapa dongsaeng ku" jawab Woo hyun sekedarnya. Ia sama sekali tidak menoleh saat menjawab.

"Sampai kapan? Sampai kapan kau akan mengabaikan ku?" Sae Ron kembali bertanya kini matanya mulai berkaca kaca.

Kali ini Woo hyun menatapnya, tatapannya memandang tidak suka. Ia menepikan mobilnya.

"Maaf aku tidak bisa mengantarmu sampai rumah"

Sae Ron menyeka air matanya yang hampir turun kemudian keluar dari mobil, "Ne, gamsahamnida Woo hyun-ssi" ia membungkukkan badannya 90°.

Mobil itu pergi meninggalkan dirinya sendiri dibawah langit malam seoul tanpa mantel hanya seragamnya saja.

'Kuatkan dirimu Sae Ron' batin Sae ron menyemangati dirinya sendiri.

"Tapi ini dimana?" ucapnya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Sudahlah aku tidak peduli ini dimana lagu pula tidak akan ada yang mencariku.

Menyerah mencari jalan pulang ia memilih jalan menyusuri taman yang ada di sebrang jalan.

Tidak buruk juga, Seoul terlihat indah dimalam hari.

Sae ron memandang bintang diatas kepalanya.

Tik tik

Aduh apa ini? Air? Huwa hujan

Hujan turun tiba tiba mengguyur Seoul. Sae ron menutupi kepalanya dengan tas nya berlari mencari tempat berteduh.

Ia memilih berteduh di bawah pohon besar cukup untuk melindunginya dari hujan.

"Yaa jadi basah deh.." keluh Sae Ron menepuk menepuk saragamnya.

Heh kok airnya tidak turun lagi

Sae Ron melihat keatas dan mendapati payung transparan diatas kepalanya.

"Kau bisa sakit kalau berteduh disini"

Sae Ron menengok kesebelahnya, disampingnya seorang namja memayunginya.

"Sepertinya kau benar benar buta arah sampai bisa nyasar kesini" singgung namja itu tersenyum licik.

"Yakh kau yang mengambil mobil ku itu semua karena kau" Sae ron memukuli namja itu kesal.

"Hei jangan pukuli aku" namja itu lari menghindari pukulan Sae Ron.

"Yakh Leeteuk oppa mah kemana kau!" seru Sae Ron mengejar Leeteuk dibawah hujan.

Kedua yeoja dan namja itu kini berkejaran di bawah guyuran hujan menikmati langit malam Seoul.

"Oppa apa kau tau kalau aku sangat sangat membencimu"Tanya Sae Ron saat mereka berhadapan. Senyumnya mengembang dibawah hujan

"Aku tidak dengar"ucap Leeteuk mendekatkan wajahnya pada Sae Ron.

Yeoja itu tersipu, tanpa ia sadari senyumnya sedikit mengembang saat jarak ia dan Leeteuk hanya berbeda beberapa senti. Leeteuk merasa jantung nya seperti marathon.

Owh ayolah ia hanya yeoja berumur 18 tahun, batinnya.

"Apa kau tau aku sangat sangat memben..."  belum selesai yeoja itu mengulang perkataan nya, bibirnya dikecup lembut oleh Leeteuk, "Oppa"

Leeteuk melepas melepas ciumannya, "Diam saja"

Sae Ron hanya tersipu malu, sebelum ia mengeluarkan suara Leeteuk kembali menciumnya. Ia menikmatinya, tanpa ia sadari seseorang memotret mereka dari kejauhan.

"Ini akan sangat menarik" orang itu tersenyum melihat hasil jepretannya.

••••••••••••••••••••••••

"Jadi kenapa kau bisa sampai disini?" tanya Leeteuk memandang yeoja yang duduk disampingnya.

Ya.. Kini mereka sedang duduk  memandangi bintang. Mereka terlihat aku daripada sebelumnya.

"Entahlah" Sae ron mengangkat bahunya tersenyum, "Bagaimana kalau sekarang kita pulang? Disini dingin" Sae Ron berdiri dari duduknya memandang sang Leader.

"Baiklah"ujar Leeteuk bangkit dari duduknya.

Mereka jalan bersama bak sepasang kekasih namun ada yang aneh wajah Sae ron terlihst pucat.

'Ah kenapa pandangan mengabur'

Sedikit demi sedikit gadis itu kehilangan keseimbangannya hingga akhirnya terjatuh ditrotoar.

Bruk!

Leeteuk melihat kebelakangnya, "Sae Ron-ya bangun Sae ron ya!"serunya menepuk pipi yeoja itu.

Darah mengalir mengotori kemeja putihnya.

•••••••••••••••••••••

Anieyeohaseo.... Cukup bahagia juga tau ada yang baca FF ini.

Oh My BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang