"Lo percaya ga Zel, kalo tiap orang bisa dapet apa yang dia mau kalo dia berusaha," Reza mendongak menatap langit malam yang kini dihiasi ribuan bintang. "Jadi, keberuntungan itu apa?"
Reza mengalihkan pandangan ke perempuan yang duduk bersamanya di puncak gedung dengan puluhan lantai ini. Perempuan yang selama ini ia kenal baik dan selalu ada di sisinya. Hanya dia yang mengerti Reza bahkan melebihi orang tuanya sendiri.
"Gue ga percaya keberuntungan, Za. Keberuntungan itu ga pernah ada. Itu adalah hasil dari perjuangan kita yang dulu, dan Tuhan ngasihnya saat dia berhasil kala itu."
Azel membalas tatapan Reza sambil tersenyum. Entah apa yang dipikirkan Reza sampai mau berada di sisinya saat ini. Para perempuan tidak ada yang mau mendekatinya. Pun laki-laki yang selalu menjaga jarak darinya.
Hanya Reza yang mau. Dan Azel percaya kalau ini bukanlah keberuntungan tapi hasil dari ia berusaha mendekati semua teman sebayanya. Bukan seperti sahabat yang terjalin karena bertetanggaan, satu sekolah, atau orang tua yang berteman baik. Tapi bertemu dengan cara mainstream yaitu, Reza yang tidak sengaja menumpahkan minuman Azel dan menggantinya dengan yang baru di sebuah cafe.
"Hasil dari saat kita berusaha dimasa lalu ya? Katanya, Dewi Fortuna memberi keberuntungan untuk orang yang dia inginkan,"
"Dan gue ga percaya dengan Dewi Fortuna itu."
Reza tersenyum mendengar jawaban acuh tak acuh gadis itu. Entah mengapa tiba-tiba langit menggelap, menghilangkan bintang-bintang yang sejak tadi dipandangnya.
Ia berdiri dan menepuk-nepuk celananya yang kotor karena pinggir bangunan yang ia duduki, "Pulang yuk Zel, udah mendung, gue juga ga bawa mobil." Ajak Reza.
Azel mengangguk. Ia mengikuti Reza yang berdiri dan menepuk-nepuk rok belakangnya yang kotor. "Yuk."
Entah siapa yang memulai, bergandengan selalu saja dilakukan dimanapun saat mereka bersisian.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Beruntung
Teen FictionHanya sebuah cerita tentang perjuangan Reza dan Azel dengan berbagai masalah dan tanpa sadar adalah bagian cinta mereka. Hanya berawal dari saling mengetahui peliknya takdir hidup mereka. Tentang Azel dan Bunga. Tentang Reza dan orang tuanya. Dan y...