Chapter 4

691 35 3
                                    

Bener kan 2 chapter?? Wkwk. Maaf kalau ratingnya diubah jadi [PG] atau bimbingan orang tua. You will understand-_-" Okay one more i said, HAPPY READING, GUYS!!!!

Aroma itu terus merasukki rongga hidung Alice tanpa permisi,segelintiran orang terus berlalu lalang dihadapan Alice dengan berbagai kecemasan yang entah mungkin keluarga atau kerabatnya sedang mengalami kritis sama seperti Alice,hanya duduk dalam diam menunggu hasil kepastian dari sang dokter tentang keadaan Justin sekarang.

Mom Pattie sudah mengetahui akan hal ini dan ia sempat pingsan beberapa saat lalu tapi kini keadaannya sudah membaik dan sekarang Alice meminta Carin untuk menemani Mom Pattie pergi ke Cafetaria yang berada di rumah sakit,sekedar minum teh untuk menenangkan dirinya sejenak. Dua jam sudah berlalu namun dokter belum juga memberikan hasil bagaimana keadaan Justin sekarang..

“Justin’s family!” dimenit berikutnya terdengar suara dokter yang mencari keluarga dari Justin,dengan sigap Alice langsung bersuara untuk menunjukkan bahwa ia termasuk salah satu keluarganya..

“I am! I’m his bestfriend”

“Come on girl”

“Bagaimana keadaan Justin?”

“Justin sudah kembali normal,kami sudah melakukan transfusi darah jadi ia tidak akan mengalami penghabisan darah. Hanya saja ia sempat berontak dan terus meneriakki nama Selena,jadi saya berikan ia obat penenang. Mungkin satu jam kemudian ia sudah sadarkan diri,karena dosis yang saya berikan tidak begitu besar”

“Terima kasih banyak dokter” Alice menghembuskan nafas dengan lega,meskipun tadi nafasnya sedikit tercekat saat nama Selena terdengar lagi ditelinganya. Bukan berniat jahat untuk menghapus sosok Selena dari kehidupan Justin,hanya saja ini bisa membuat keadaan Justin semakin fatal kalau ia masih terus mengingat nama itu. Alice hanya takut kejadian ini akan terulang lagi..

“Alice,how about Justin?” ujar Scooter dan Kenny secara bersamaan dengan nafas yang terengah-engah. Mungkin karena faktor mereka harus menangani paparazzi yang semakin menyeruak diluar gedung rumah sakit ini saat melihat Justin dilarikan ke rumah sakit dengan keadaan kritis..

“He is fine,he just need some rest. Dokter bilang satu jam lagi ia sudah bisa sadarkan diri”

“Thanks God” balas Scooter,sedangkan Kenny hanya mengangguk tanda mengerti..

“Aku akan pergi ke Cafetaria,dimana mom berada”

“Baiklah,aku dan Scooter akan menunggu disini”

Alice terus berjalan dalam diam dengan keadaan pikiran yang jauh menerawang,tanpa terasa buliran mutiara itu menetes begitu saja di pipi Alice. Jauh dipikiran Alice,ia berharap Justin sadar akan keberadaannya dan sadar betapa mencintainnya ia pada Justin.

Terdengar sedikit ganjil karena sebelumnya perasaan ini sudah terkubur dalam-dalam jauh sebelum ia bertemu dengan Justin lagi seperti saat ini namun perasaan itu muncul begitu saja saat Alice bisa menatap pemilik mata hazel itu lagi..

“Alice..” dengan persekian detik akhirnya Alice disadarkan dengan panggilan yang terdengar rapuh namun tetap memberikan kesan lembut bagi telinga Alice. Pasti mom Pattie,pikirnya..

“Hey mom,feel better now?”

“Hmm lil bit,bagaimana keadaan Justin,apa sudah dapat kabar?”

“Justin baik-baik saja,satu jam kemudian ia akan sadarkan diri. Mom,aku ingin meminta izin untuk menjaga Justin malam ini”

“Mom akan ikut bersamamu”

“Tidak mom,lihatlah wajah mom yang begitu pucat? Untuk malam ini aku yang akan menjaganya,dan biarkanlah tubuh mom malam ini untuk beristirahat lebih banyak. Besok pagi-pagi mom bisa kesini lagi”

My Love Is Just For You (Justin Bieber Fanfict)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang