kamu dulu tahu tuan,
aku adalah mereka yang tersenyum, mendengar rintik hujan.aku ingat tuan,
ingat hari dimana aku bilang kepadamu,
aku sang pengaggum hujan.ingat hari dimana aku bilang ke kamu,
aku menikmati senandung suara air hujan jatuh ke tanah.ingat hari dimana aku bilang ke kamu,
aku menyukai aroma saat air hujan bersentuhan dengan tanah.aku ingat tuan,
saat kukatakan,
aku akan selalu menantikan damainya suasana hujan.oh, tuan aku juga masih ingat hari dimana aku bilang ke kamu hujan adalah kebahagiaanku.
dan kamu berdoa agar lebih banyak hujan,
'karna aku ingin kamu bahagia'
begitu katamu tuan.tapi, kini tak ada lagi aku yang bahagia menyambut hujan.
tak ada lagi aku yang menyukai aroma hujan.
tak ada lagi aku yang menikmati senandung hujan.
tak ada lagi aku yang menantikan damainya suasana hujan.
tqk ada lagi aku yang mengaggumi hujan.tak ada lagi kamu,
kamu,
kamu tuan,
yang berdoa untuk lebih banyak hujan demi kebahagiaanku.kini, hujan hanya menjadi pemicu kesedihan.
penguap kenangan,
melugaskan rasa kehilangan,
nada pengiring atas jiwa yang rapuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
365/15
PoesiaSaya tidak pandai membuat kalimat deskripsi. Silahkan langsung baca.