Katakan Putus | c.t.h

lima

Sekarang, aku sedang menunggu Calum datang. Di sebuah taman yang ada di dekat komplek perumahanku. Aku ingin membicarakan sesuatu padanya, semoga saja kali ini tidak ada halangan lagi dan lagi.

"Calum kemana sih? Lama banget." Ia bertanya pada dirinya sendiri.

"kAaAaamBBing!"

"Haha! Nungguin ya?"

"Ih, nyebelin banget sih. Ngagetin tau!"

"HAHA lucu muka kagetnya."

--

"Cal, aku mau bilang sesuatu," Nasha sudah memikirkan matang-matang, dia akan membicarakan ini sekarang kepada Calum.

"Apaan? Sok serius gitu mukanya makin jelek." Nasha mengerucutkan bibirnya, sebal.

"Cal.. nanti kalo udah lulus aku mau pindah,"

"Pindah kemana? Ke sebelah rumah aku? Wah kita jadi tetanggaan dong cuma selangkah bahkan, bukan lima langkah,hehe" Masih saja Calum bercanda disaat-saat seperti ini.

"Serius Cal, aku mau pindah ke Amerika mau sekolah disana. Soalnya keluarga aku semuanya sekolah disana,"

"Sha, sebenernya aku juga bakalan pindah ke London." Tak disangka-sangka oleh Nasha, Calum pun akan pindah.

"Serius kamu? Sebenernya aku udah maksa sama Papa dan Mama tapi mereka tetep sama prinsipnya, aku harus tetep sekolah disana."

"Papa sama Mama kamu juga pasti mikirin masa depan kamu gimana dan itu yang terbaik buat kamu, Sha. Pokoknya sesudah lulus ini kita harus fokus buat kejar cita-cita kita." Calum tersenyum tulus pada Nasha seakan-akan memberi semangat kepada Nasha.

Matanya sudah berkaca-kaca dan ia pun tak kuat menahan tangisannya lagi.

"Sha, udah jangan nangis. Kita bisa kok ngelewatin ini semua. Masa kalah sama jarak? Kita bisa bertahan kok, ok?"

"Tapi-"

"Udahlah ayo kita pulang, aku anterin kamu sampe rumah pokoknya."

Akhirnya pun mereka pulang.
Calum dan Nasha saling percaya bahwa mereka bisa mengalahkan jarak.

Eh kalian tau g?

Bentar lagi Un

Dan sekarang gue harus les setiap hari capek, dd.

Belum harus pemantapan juga disekolah,

Doain ajalah ya yang terbaik untukku,

Dan kita semua bisa ke sekolah yang kita impikan,

Aamiin.