Sambil mencatat stok barang yang baru saja masuk hari ini, Yunhee sesekali melirik ke arah hantu wanita berambut panjang yang sering menganggunya di tempat kerja. Hantu itu kini bersembunyi di sela-sela mesin pendingin dengan raut ketakutan. Baekhyun ada di depannya. Bertingkah seolah-olah ingin menggapai hantu wanita itu. Setiap kali Baekhyun hampir menyentuhnya, hantu wanita itu berjengit mundur. Hampir setengah dari tubuh hantu wanita itu menembus tembok sekarang. Benar-benar terlihat menyedihkan. Yunhee tidak berpikir akan ada hari dimana ia merasa iba dengan hantu wanita itu.
Walaupun Baekhyun sedikit menyebalkan, sebenarnya Yunhee bersyukur bisa bertemu pria itu. Dengan Baekhyun ada di sekitarnya, hantu lain tidak berani mendekat. Ia bisa beraktivitas dengan bebas karena tidak ada lagi yang akan muncul tiba-tiba di depannya dan juga tidur dengan nyenyak karena tidak ada lagi yang akan berbisik di telinganya di malam hari. Yunhee tidak tahu bagaimana Baekhyun melakukannya. Namun berkat Baekhyun, kehidupannya sekarang hampir sama dengan orang normal lainnya.
"Hei, kau bilang kau ingin memberitahuku keinginanmu hari ini. Mengapa kau malah sibuk bermain dengan hantu lain?" Yunhee akhirnya memutuskan untuk menolong hantu wanita yang menyedihkan itu.
Baekhyun menoleh dengan raut terkejut. Heran karena Yunhee mengambil inisiatif untuk bertanya padanya. Melihat perhatian Baekhyun teralih, hantu wanita yang tadinya ia ganggu segera mengambil kesempatan untuk menghilang pergi. Baekhyun sadar namun tak menghentikannya kali ini.
"Ada dua hal yang membuatku menjadi arwah penasaran." ucap Baekhyun sambil menaikkan kedua jarinya membentuk V.
Yunhee mencibir, "Hantu lain hanya memiliki satu hal yang menyebabkan mereka menjadi arwah penasaran sedangkan kau dua? Byun Baekhyun kau serakah sekali."
Baekhyun mengabaikan cibirannya. Hantu pria itu terbang melayang ke atas lemari pendingin. Lalu duduk di atasnya.
"Yang pertama, aku harus menemukan orang yang membunuhku." ucap Baekhyun sambil menurunkan salah satu jarinya.
Yunhee mendongak, menatap Baekhyun. Orang yang membunuhnya?
"Bukankah kau meninggal karena kecelakaan?" tanya Yunhee.
Baekhyun menggeleng, "Tidak. Aku tidak ingat jelasnya. Tapi aku yakin kalau aku dibunuh."
Yunhee menghela nafas. Bila Baekhyun benar-benar dibunuh berarti ia harus berurusan dengan pembunuh Baekhyun cepat atau lambat. Dan itu akan membahayakan nyawanya. Namun Yunhee sudah terlanjur berjanji dan harus menepatinya. Kalau tidak, entah apa yang akan Baekhyun lakukan.
"Lalu, yang kedua?"
"Akan kuberi tahu setelah kita mengetahui siapa yang membunuhku." ucap Baekhyun.
Yunhee memprotes, "Hei, bukankah itu curang?! Lebih baik kau memberitahuku sekarang jadi aku bisa menentukan yang mana yang bisa kubantu lebih dulu jadi aku bisa menuntaskan urusanku denganmu lebih cepat!"
"Permintaan pertamaku saling berkaitan dengan permintaan keduaku. Jangan khawatir! Kau akan bisa menyelesaikan yang kedua begitu kau menuntaskan yang pertama."
Kalimat Baekhyun terdengar meyakinkan sehingga Yunhee tidak lagi memaksanya.
"Bagaimana cara kita menemukan pembunuhmu?" Yunhee kembali bertanya.
"Pertama-tama kau harus bekerja di Exo Corporation." jawab Baekhyun.
"Apa kau bilang?!"
Yunhee menutup kembali pulpen yang digunakannya dan menatap Baekhyun serius, "Exo Corporation adalah perusahaan yang sangat besar. Kau pikir aku akan diterima bekerja di sana dengan ijazah SMAku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Handsome Ghost (Tamat)
FanfictionOh Yunhee adalah seorang indigo. Kemampuannya dalam melihat mahluk halus mengantarkannya untuk bertemu dengan Byun Baekhyun, seorang hantu tampan yang di masa hidupnya adalah seorang aktor terkenal. Yunhee hanya bisa pasrah saat dirinya harus memban...