Gadis itu sedang berdiri di sekitar lapangan sambil menonton pertandingan basket. Tatapannya tetap tertuju pada satu orang, lelaki berambut keriting yang sedang memantul - mantulkan bola basket di tengah lapangan- Harry, lelaki pujaan hatinya sejak beberapa waktu yang lalu. Yang ditatap pun menatap balik ke arahnya, lalu tersenyum manis.
Ia menunggu sampai pertandingan itu selesai sambil terus melirik setiap gerak - gerik cowok itu, tidak mau ada satu gerakan pun yang ia lewatkan. Ia dengan setia menunggu di bawah teriknya sinar matahari dengan sebotol air di genggamannya.
Beberapa menit kemudian, selesailah pertandingan itu. Kini Harry berjalan mendekat ke arahnya.
"Udah yuk, pulang"
"Kamu gak mau minum dulu? Udah aku beliin loh, ini." ujar Katelyn sambil menyodorkan sebotol minuman untuk Harry. Harry pun langsung meneguknya sampai habis.
"Capek ya, Har?" tanya Katelyn. "Duduk aja dulu, kalo capeknya udah hilang baru deh kita pulang"
"Gak usah, aku gak capek kok" ucap Harry lalu menarik lengan Katelyn.
Katelyn dan Harry bergandengan tangan berjalan menuju parkiran mobil bersama. Menjadi pusat perhatian adalah hal biasa bagi mereka, seperti raja dan ratu yang lewat di tengah karpet merah. Dengan santai mereka berjalan melewati kerumunan orang yang tengah membicarakan mereka sambil menunjuk - nunjuk.
Harry membukakan pintu mobil untuk Katelyn saat mereka tiba di mobil.
"Silahkan, Princess" ujar Harry, tersenyum manis.
Katelyn tertawa pelan melihat perlakuan manis Harry. Ia pun masuk ke dalam mobil, disusul dengan harry.
Harry mengemudikan mobil sambil sesekali melirik Katelyn sambil tersenyum.
"Kenapa, sih, Har? Kita mau kemana?" Tanya Katelyn heran. Tetapi berbeda dengan Harry yang malah tertawa.
"Tenang aja, sayang, kita akan ke tempat spesial. Jangan pasang muka kayak gitu, atau kamu mau aku cium?" Godanya. Wajah Katelyn bersemu merah mendengar perkataan Harry barusan. "Harry!"
Sudah berjalan lama, tapi perlakuannya pada Katelyn masih membuat Katelyn terlena.
***
Mereka sampai di tempat itu, tempat dimana semuanya berawal, tempat dimana Katelyn menjadi kekasihnya.
Tanpa sadar Katelyn turun, flashback dengan kejadian 12 bulan lalu.
Tempat itu masih sama seperti dulu, pikirnya.
"Happy aniversary, sayang." Ujar suara lembut itu sambil memeluk Katelyn dari belakang.
***
YOU ARE READING
Late
FanfictionWe will see they're precious when we lost them, that's when all what's left is just regret. So boys, don't fucking waste any girl that loves you. © Copyright 2016 by another1d X daddysgxrl X dipeloukin X luek-white-coffee X mike-ro-wave- X niall-ofc