First

1.4K 19 2
                                    

3smk. Ya.. kelas 3 smk. Hari pertama dimana aku akan menjadi murid tertua(baca:senior) di sekolah ini Dan bertemu teman baru. Bukan, ini tak seperti yang kalian fikirkan, Aku bukan murid pindahan, selama 2 tahun ini aku menghabiskan masa remaja ku di sekolah terfavorit di kota x. Sekolah dengan sebgian besar siswanya adalah anak para pejabat dan konglomerat. Dan tentu saja aku bukanlah salah satu dari mereka.

Sekitar beberapa menit lagi bel akan berbunyi pertanda untuk siswa segera menuju kelas masing masing.

"Jo.. makan dulu kekantin yuk..?"ajakan daniel yg sedari tadi berjalan di sebelahku.
"Ntr ajalah.. takut telat,ntr lagi juga kelas pertama mau mulai" aku cuma males di omelin kalo terlambat masuk kelas, lagian pelajaran pertama hari ini "matematika" dengan ms.angel sebagai gurunya. Mungkin namanya terdengar anggun tapi percaya padaku nama itu tak pantas di sandang olehnya. Prilaku Ms.angel berbanding terbalik dengan namanya. Dia terkenal sebgai salah satu guru killer di sekolah ini.

"Tapi kita ke kantin ya kalu udah ambil absen" daniel menggerakan alisnya naik turun dengan senyum nakal.
"Iya.. terserah u aja"

***
"Gabriel joeviandra!!" Teriak ms.angel dari depan kelas dengan suara melngking memekakkan telinga.
"Im here" balas ku dengan satu tangan terngkat ke atas.
"Silakan perkenalkan diri anda" pintah ms.angel.
" I hate this things" gerutuku dalam hati, inilah hal yang aku benci dari tahun ajaran baru di sekolah ini. Setiap tahun aku harus maju ke depan kelas untuk memperkenalakn diri(lagi) di depan teman teman atau lebih tepat calon teman baru dikarenakan setiap tahun seluruh murid di dalam satu kelas akan di acak menurut ranking masing-masing dan di tempatkan kedalam kelas baru sesuai dengan ranking yang mereka peroleh. Ya.. aku berada di kelas 1 dengan rata2 perolehan ranking murid di kelas ini adalah 1-5. Seperti yang aku bilang rata rata murid disini adalah anak orang kaya, separuh dari kelas ini tak murni dari kepintaran mereka. Uang yang berbicara.

"Hy.. w gabriel joevindra, panggilan jo/joe.17 tahun, dari kelas 2a1." Ucapku di depan kelas dengan singkat berharap bisa kembali ke kursiku.

"Oi nerd!! Huuuu!!" Teriakan salah seorang murid yang mulai di sauti oleh beberapa orang. Pipiku panas. Ingin sekali aku melayangkan bogem mentah ke pipi "garry", laki laki dengan prilaku bejat dan sok berkuasa, tentu saja di berkuasa ayahnya adalah salah satu pendiri sekolah ini.

"Suit your self prince" kataku tanpa melirik sedikitpun ke arah garry. Aku tak mau berurusan denganya. Bukan karna takut, oke dia memang cukup "besar" dengan tinggi 173cm badan tegap berisi. Wajah oriental, dengan tatapan tajam. Tapi tak membuat nyali ku ciut. Hanya saja.. apa daya.. aku tak bisa macam macam dengannya dikarenakan dia bisa saja mengemis pada ayahnya meminta aku untuk di keluarkan dari sekolah. Hanya dengan sekali tarikan nafas aku bisa dikeluarkan dengan mudahnya. Garry masih tertawa dengan genknya saat aku sudah kemnali duduk di samping daniel.

"Daniel anggara pradiaksana..!" Teriakan ms.angel memenuhi seluruh ruangan.
Daniel berdiri dan mulai maju ke depan.
"Niel w duluan ke luar, w tunggu u di depan" dengan sedikit agak berbisik aku langsung beranjak mengikuti daniel ke depan. Satu jempol daniel yang di selipkan di belakang tubuhnya memberikan kode kalau dia setuju.

"Joeviandra!! Anda mw kemana" cegat ms.angel melihatku ikut berdiri.
"Saya mau ke toilet miss.." jawabku ku mantap dengan wajah polos tak berdosa. Ms angel hanya memutar bola matanya.

"Sorry lama joe.. biasa si garry cari masalah lagi" daniel berjalan ke arahku yang sudah menunggu di depan kantin.
"Tuh anak ngak usah emang nyebelin.." kami mulai memasuki kantin .
"Biasalah tipikal anak orang kaya.. sok berkuasa, bisa ngebacot doank " daniel menarik bangku dan duduk . Aku mengikuti duduk berhadapan denganya.
"Hahah biarin lah , emang orang tuanya berku-" daniel langsung memotong kata2ku. " ngk bsa gitulah.. w ngak trima di injak injak dama dia "

LookingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang