Him

638 15 3
                                    

"Joe... joevi... bangun joe..."

Seseorang menggoyangkan tubuhku.

"Joe.. udah jam 6:30.."

"Iya.. 5 menit lagi" aku memutar badan dan kembali tidur.

.......

Sinar matahari pagi menyeruak ke kamarku. Alarm alami tanda saatnya untuk bangun dan memulai aktifitas. Tapi mata ini serasa berkhianat. Mereka menolak untuk di buka, membangkang dari perintah majikanya. Kenapa susah sekali untuk bangun pagi. Ibaratnya bangun p3gi itu bertuah. Tak bisa leluasa untuk bangun sesuka hatimu, harus melakukan ritual ritual terlebih dahulu.

Aku meraih handphone yang ku taruh di atas kepala dengan mata masih tertutup. 7:00 tampilan layar di handphone. Oke. 5 menit lagi. Tunggu 7:00.

As.ta.ga.  holly damn shit!!.

Aku langsung bangun dan mengambil handuk. Udah jam segini kenapa si daniel ngak nge bangunin w. Gerutu ku dalam hati. Sialan.

"Tok tok.." aku menggedor pintu kamar daniel tapi tak ada balasan. Dasar tukang tidur. Padahal aku sudah keras sekali mengetuk pintu kamarnya. Tetep masih belum bangun juga. Akhirnya Aku kembali ke kamar untuk mengambil kunci kamar daniel.

Aku lupa. Aku belum memberitahu kalian kalau aku dan daniel tinggal di satu kos yang sama. Berbeda kamar tapi bersebelahan. Aku memiliki kunci kamar daniel begitu juga denganya.

Setiap hari kami selalu sarapan dan berangkat sekolah bersama. Hampir dalam setiap hal yang aku lakukan daniel pasti ada. Kalau mengambil kata kata nadia kami ini mirip "upin dan ipin".

Dimana aku disitu ada daniel.

Saat aku memasuki kamarku, daniel dengan posisi memeluk bantal guling tertidur dengan manisnya. Oke nggak manis sama sekali. Dia ngorok.

Buju buset. Dicariin dari tadi malah molor di samping w. Kapan coba dia pindah ke kamar ku. Prasaan tadi malam kita tidur di kamar masing masing.

"Oi.. niel.." Aku mengguncangkan tubuhnya dengan cepat.

"Oi .."masih belum bangun.

Guncang lagi.

"Bangun ngak u ... atau w tinggal nih " aku mempercepat guncangan hingga kecepatan super sonic. Lebay.

"Apaan sih .." Gerutu daniel yang malah ganti posisi tidur.

Sialan.

"Udah jam 7 nih.. "

"Masa..? "Daniel langsung berdiri..

"U kenapa nggak bangunin w..? " tanyanya dengan ekspresi bangun tidur.

"U yang nggak bangun w... malah tiba tiba tidur di kamar w lagi." Bantahku.

"Yeee.. tadi udahw bangunin, u bilang 5 menit lagi... ya dari pada nungguin u tidur 5 menit mending w ikutan tidur" jawab daniel dengan expresi tampa dosa.

"Dasar... " aku melempar bantal ke arah daniel.

"W mandi duluan.. awas u tidur lagi.. w guyur" sambungku sambil berlalu ke kamar mandi .

Setelah selesai mandi aku kembali ke kamar dan daniel sudah pergi . Kamarku tak terlalu besar. Cuma tipikal kamar kosan biasa, ada satu kasur ukuran sedang, lemari pakaian bersebelahan dengan pintu kamar. Serta satu buah meja belajar.

Selama dua tahun terakhir ini aku tinggal disini. Tempatnya nyaman. Kos kosan ini di isi sekitar 12 orang, tapi aku tak mengenal semuanya hanya beberapa diantara nya. Padahal kami tinggal dalam satu rumah. Kosan ini dibuat dari satu rumah besar berlantai dua dengan banyak kamar didalamnya. Dan kebetulan dari awal aku datang ,kamar daniel dan aku bersebelahan membuat kami semakin akrab.

LookingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang