pertemuan

30 5 0
                                    

1 detik...
2 detik...
3 detik...
Dan...

'Hahahaha. Hah.. hah.. Polos banget mukanya ' Mereka tertawa lepas seraya tak ada orang disana. Tertawaan mereka yang besar ini, mengundang tatapan mata orang orang yang berada dilapangan. Ada yang menatap mereka sinis, ada juga yang ikut tersenyum seraya berkata dalam hati Mereka lucu. Ini juga membuat Syila tersentak dan sadar. Bahwa, sedari tadi ia bertatap mata dengan lelaki tersebut

'Eh.. kita pinjem Syilanya dulu ya. Dah... ' ucap Stella yang masih ada wajah wajah tertawaan tadi. Stella merupakan perempuan yang memiliki wajah cantik menawan. Tetapi, ia masih jomblo.*hiyyy

Semakin jauh dan akhirnya tertutup oleh kerumunan orang yang sudah lesu menunggu pengumuman kelas.

'Syila? Jadi itu namanya?' Tanpa disadari, fikih mulai tersenyum manis ke arah antah barantah. Ya, fikih lah lelaki yang berbicara dengan Syila.

###

'Pengumuman. Silahkan melihat ke mading atau dinding sekolah untuk mengetahui kelas. Setelah itu, masuk ke kelas masing masing. Nanti akan diberi arahan oleh kakak kelasnya. '

'Gitu kek dari tadi' ucap lila kesal. Lila? Dia perempuan yang juga cantik. Baik dan murah senyum. Sifatnya bertolak belakang dengan Stella. Harus dikatakan lagi, dia juga belum memiliki seorang kekasih. Ya.. memang 4 perempuan ini belum memiliki lelaki yang tepat untuk dijadikan kekasihnya. Mungkin, lelaki itu akan datang di masa SMA ini.

'Eh? Ngapain masih disini?' Ucap satu lagi lelaki tampan yang ditemukan 4 perempuan ini. Ini menyebabkan, timbulnya pertanyaan di otak 4 perempuan ini. Apakah ini surganya orang tampan? Itulah yang mereka pikirkan seksama.

'Eh!' Bentaknya kasar kepada 4 anak ini.

'Eh.. ha? Iya ini mau masuk ilah!' Balas lila yang tak kalah kasar, dengan wajah kesal dan alis yang lekukan.

Mereka pergi ke mading terlebih dahulu. Dan ternyata, mereka satu kelas lagi. Tidak bisa di percaya bukan? Tentu saja. Karena, mereka selalu satu kelas.

'Eh. Kalian ngerasa aneh gak sih? Kita sekelas terus kan?' Rena berbicara sembari menyipitkan matanya.

'Kontak batinnya kuat' ucap Stella polos.

'Hahaha...'

Mereka pasti pernah merasa bosan. Tetapi, disaat seperti ini lah yang membuat rasa bosan itu menjadi kalimat Terima Kasih.




###

Hehe gimana? Gajelas ya? Maklumin ya. Masih awal awal bikin beginian soalnya.

Jangan lupa vote and comment yapzz.

Sorry kalo ada salah salah kata atau penulisan. Makasih...

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang