Pertemuan(2)

21 4 0
                                    

'Kelas 10 C dimana si?' Ucap salah satu dari perempuan tersebut, Stella.

'10-C? Disana dek' Lagi lagi lelaki di sekolah ini membuat 4 perempuan itu menganga. Stella lah yang membuat terowongan paling besar.

'Heh! Gausah gitu juga kali. Berlebihan banget!' Para perempuan tersebut merasa malu.

Tap..tap..tap.. Suara langkah kaki tersebut semakin lama semakin menjauh. Kaka kelas itu meninggalkan 4 perempuan yang masih berdiri mematung. Semakin terlihat gaya cool dari kaka kelas tersebut.

'Itu baru tipe gue.' Ucap Stella seraya tersenyum sinis. Seakan akan kaka kelas tadi adalah mangsanya.

###

Suara senyap di kelas seketika dihancurkan oleh 4 perempuan ini. Banyak tatapan tidak senang ke arah mereka.

'Berisik banget sih!' Ucap perempuan berambut hitam pendek yang duduk di pojok kedua dari belakang.

3 kalimat tersebut sukses membuat para perempuan tersebut tersindir.

Dengan cepat Stella berdiri dari bangkunya. Wajah nya terlihat datar dan mata tajamnya terus melihat ke arah perempuan berambut hitam tersebut.

Stella mulai melangkahkan kakinya menuju bangku yang berada di pojok kedua dari belakang. Wanita tersebut terlihat tidak perduli.

Brakkk...

'Maksud lo apa?! Lo gak suka gua ama temen gua berisik?! Iya?! Emang lo siapa hah?!' Ucap Stella dengan nada yang sangat menakutkan.

Bentakannya ini membuat wanita tersebut pucat. Dia tak bisa membalas bentakan stella.

'Ayo ngomong! Situ punya mulutkan?! Tadi aja situ nyidir gua bisa. Kok sekarang malah diem?!'

'Lo berisik!' Ucap wanita tersebut dengan nada dingin.

'S*alaannn!' Emosi Stella meluap luap sudah. Tangannya mengambil ancang ancang untuk menampar wanita tersebut.

Tep..

Tangan Stella berhasil dihalang oleh kaka osis yang memang bertugas dikelasnya.

'Lu apa apaan dek? Masih junior aja udah begini. Mau jadi jagoan?' Ucapnya dengan wajah yang serius.

Shitt!

'Aa.. anuu kaa. A..akuu ga..k ada maa..aksud apa apa koo' ucap Stella terbatah batah.

Stella melirik ke arah kawan kawan nya tersebut. Terlihat wajah cekikikan dari mereka bertiga. Stella mulai melontarkan mata macannya kepada kawan kawannya. Tidak ada lagi wajah riang dari mereka bertiga.

'Iya kak. Tadi Stella cuma mau kenalan doang ko.' Syila mulai melontarkan kata kata. Ia berniat untuk membuat Stella tertolong.

Stella tersenyum manis ke arah kaka osis di depannya ini, tujuannya untuk membuat kaka osis tersebut percaya.

'Yaudah. Duduk sana' Ucap kaka osis tersebut.

Stella merasa sangat tertolong. Ia segera berterima kasih kepada kawannya, Syila.

'Makasih Syill' Ucapan terima kasihnya sangat lah tulus. Terdengar dari deruan nafas nya yang sejak tadi tersimpan di rongga dadanya.

'Iyoii sama sama stell' Balas Syila dengan nada yang halus dan senyum yang manis.

###

Inilah saat yang ditunggu tunggu oleh para wanita tersebut. Yaitu, perkenalan diri kaka osis. Yaa.. itu lah yang sejak tadi mereka bincang bincang kan.

'Okee. Selamat pagi. Kaka pengen ngenalin diri. Nama kaka Adit. Kaka duduk di kelas 12-A.' Inilah kak Adit, yang tadi memisahkan Stella dan wanita itu. Stella masih belum mengetahui namanya.

'Gua sandi.' Ucap kaka osis yang sangat misterius itu.

'Sandi? Jadi dia toh cowo yang tadi ngasih unjuk kelas gua. Cool banget ihhh' Stella berbicara di dalam hatinya.

'Gua Dimas. Gua duduk di kelas yang sama kayak Adit. Salam kenal yaa.'

Diantara 3 kaka osis tersebut, Kak Sandi lah yang paling cuek dan dingin.

Eh.. tapi waiitt. Kak Dimas? Dia yang tadi memarahi kita? Memang sih wajahnya tampan.

'Lill.. itu kan yang tadi berdebat ama lu kan?' Ucap rena seraya meng introgasi Lila.

Lila menoleh ke arah Rena sebelum mem fokuskan matanya ke kaka kelas yang bernama Dimas itu.

'Eh? Iyaa itu dia!'


###

Gaje yaa huuu.

Sorry ya baru nge post lagi. Soalnya otak lagi buntu banget sumpahh.

Jangan lupa vote and commentnya yaaa. MAKASIHHHH

cium maniss,
Keyzha azahra c.

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang