prolog

707 26 2
                                    

Ditemani daun yang mulai berguguran, wanita itu membaca bukunya dengan tenang, seperti semua manusia hilang dan hanya ada dia di sana.

"Ehem" wanita itu menoleh ke sampingnya kemudian mendongak untuk melihat kepala pria yang berdeham tadi.

"Eh, mi-mian." Wanita itu berbicara dengan gugup, sungguh dia sangat merasa bersalah, dia tidak tahu sejak kapan pria itu berada di sana dan sudah berapa lama pria itu didiamkan.

"Sudahlah aku baru datang, aku melihat wajahmu sangat serius jadi aku beredeham, aku hanya takut kalau ada anak kecil mendekatimu dia akan berlari ketakutan karena wajahmu." Wanita itu menyipitkan matanya kesal dan melanjutkan kegiatannya.

"Aku takut." Hanya dua kata sederhana, pria itu juga mengatakan dengan seenaknya tapi entah apa yang wanita itu pikirkan dan membuatnya memilih menutup bukunya dan mengikuti arah pandangan pria itu.

"Aku takut."

"Aku tidak."

"Kenapa?"

"Karena semua orang punya masa lalu." Wanita itu menghentikan perkataanya, membuat pria di sampingnya melihatnya bingung.

"Dan pasti mempunyai masa lalu yang buruk." Wanita itu memejamkan matanya sejenak kemudian kembali mendongak.

"Semua yang akan datang akan bergantung pada masa lalu, masa lalumu yang baik akan membuat orang percaya padamu, dan yang buruk akan mendatangkan orang yang benar-benar mempercayaimu."

Wanita itu kembali membaca bukunya, sedangkan pria disebelahnya hanya menatap ke depan.

Waktu terus berjalan, dedaunan juga semakin banyak yang turun dan terbang terbawa angin. Dan bersamaan dengan itu ada dua manusia di pinggiran taman sedang saling diam dengan pikiran mereka yang tak ingin lepaa dan terbang terbawa angin.

married? [b ver.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang