.
.
.Hari hari kulalui dengan pisau ini di panti asuhan ini, dengan berbagai dendam yang sangat sulit untuk dilupakan. Perasaan iri selalu menghantui ku ketika kulihat wjah bahagia seorang anak bersama ibunya.
Di panti ini banyak penghuninya, mereka ditinggal orang tuanya dengan bermacam alasan.Ada yang orang tuanya cerai,ada yang di temukan dipinggir jalan sejak bayi,ada yang orang tuanya meninggal sama sepertiku,dll.
Walau banyak penghuninya, aku tidak mempunyai seorang teman pun, sudah 4 bulan aku disini tpi tidak ada yang berteman dengan ku,aku mulai menjadi anak pendiam sejak ibuku tiada.
Hanya rasa sedih yang slalu ada padaku sejak aku di panti ini, hingga pada suatu hari ada seorang wanita yang kira kira berusia 35 tahun,ia datang bersama putranya.
Dia mendatangi kepala panti asuhan disini yang aku gak tau menau namanya,kemudian merka berbincang bincang sesekali tertawa kecil.Pembicaraan itu di suguhkan teh dan beberapa roti tawar.
Kemudian pandangan mereka tiba tiba tertuju padaku, dan kepala panti itu memanggil seseorang, kemudian orang tadi datang membawa tas yang isinya pakaian.
Dan...
"jasmin, kemari nak" kepala panti itu memanggil ku, aku curiga dengan tatapannya.wanita dan putranya tersenyum setelah melihatku.Dan kalian tau? aku akan diangkat menjadi anaknya.Entah senang atau sedih yang kurasakan.
Setelah tanda tangan dari wanita yang akan menjadi ibuku, maka aku resmi menjadi anak angkatnya. Setelah aku berpamitan dengan pengurus panti, kami pergi menuju rumah yang akan kutempati bersama ibu angkat ku.
Diperjalanan menuju rumah aku hanya diam dan menatap wanita itu yang sesekali tersenyum kearahku,kulihat seorang lelaki yang tlah menjadi abangku dia juga tersenyum kearahku, mungkin aku tlah beruntung mendapatkan keluarga baru yang mungkin dapat menyayangiku.
sesampainya di rumah, pembantu rumah itu langsung membawa tas ku ke kamarku dan menunjukkan dimana kamarku.Ternyata kamarku bersebelahan dengan kamar abang ku,setelah meletakkan semua barang ku di kamar, si mbok menunjukkan smua ruangan, dimulai dari kamar ibu, perpustakaan,kolam renang, dapur,ruang keluarga,dll.
Rumah yang bagaikan istana ini sekarang menjadi tempat tinggal ku. setelah beberapa minggu ibu bertanya kepadaku,saat itu usiaku masih 12 tahun, jadi ia bertanya apakah aku mau mengulangi sekolah dasarku di kelas 6. Kemudian setelah aku meng iyakan pertanyaannya, ia memasukkam ku ke sekolah dasar internasional.
"aduh.. uda gak terasa ya sebentar lagi anak gadis ibu udah masuk SMP" ibuku itu terlihat senang.
"iya bu" hanya itu respon ku.
aku hanya menurut saja.
hari hari kulalui di sekolah hingga tak terasa aku sudah mau memasuki universitas,berkat prestasi yang kucapai disekolah aku dapat jalur undangan di universitas negri favoritku, betapa bahagianya hidupku sekarang, namun aku masih ingat dengan dendam ku.Hingga suatu hari.. pria itu, dia ... dia datang lagi di hidup ku..
.
maaf yaa lama, maklum laa anak SMA yg baru .. jd masi marok" belajar.ea:v
KAMU SEDANG MEMBACA
Just a Knife
Randomyah.. hampir semua cerita pembunuhan berawal dari dendam masalalu tapi cerita ini bukan sekedar dendam, tapi dendam seorang wanita kepada calon suaminya yang telah membunuh ibunya 20 tahun yang lalu,namun kenapa calon suami tidak tahu menau tentang...