Just a Knife

3

"bang.... ayo dong anterin jasmine... masak dianterin sama mang herman!!"
jasmine terus merayu abangnya yang sedang tertidur pulas, walau hanya abang tiri tapi jasmine sangatlah menyayangi haris,abang tirinya.

"hemm.. apa sekarang adik kecil ku kembali manja lagi huh?" haris pun terbangun ketika adiknya itu merengek meminta diantar.

Jasmine terlihat bahagia ketika haris bangun dan kemudian ia cemberut karena haris mengacak rambutnya.
"haa.. kan liat tuh rambut jasmine rusak lagi"

haris tertawa kecil melihat adik kesayangannya cemberut." kalau rusak bawa aja ke bengkel hahaha"

"semerdeka abang lahh... uda ah bang, mandi gih bau udang basi, jangan lama ya bang.. nanti jasmine telat" haris tampak tak marah ketika adiknya mengeluh.

#..

jasmine pov.

awalnya aku mau pergi sendiri ke kampus, tapi ada yang ngeganjal kalau pergi sendiri.. jadi aku minta diantari abang ku yang imut imut itu.. wahhh aku sangat beruntung punya abang seperti dia, tapi aku juga sangat menyayangi abangku, fandy.. entah dimana dia sekarang, aku gak pernah tau, sumpah !! aku sangat sangat merindukannya. Oke balik lagi ke topik, rindu rindunya skip kan aja dulu yahh.

sesampai di depan gerbang
"huh.. okey.. makasi yah bang,, emang deh gadak abang yang imut, yang ganteng,yang cantik selain abangku tercinta ini !!"

haris tampak senang dipuji adiknya itu, tapi pujian diakhir kalimat membuat haris tampak ragu dengan penglihatan adiknya.
"hah... serah mu lah dekku
.. yang penting belajar lah yang bagus yah, kalau mau dijemput bm aja abang ya."

"iya dungs bang... ah baiklah bos... tapi jasmine nanti pulang sendiri aja" haris pun tak ambil pusing dengan jawaban adiknya.

"hem.. yasudalah jasmine turun ya.. bye bang muahhh muahhh" jasmine memperagakan kissbye dari jauh kepda abangnya dan abangnya pun tak mau kalah membalas kissbye dari adiknya.

"iya.. bye juga mine.. muah muahhh" ya begitulah keseharian jasmine dia perlahan lahan menjadi gadis yang ceria lagi berkat abangnya.

..
....

sesampai di kampus jasmine tampak sibuk mencari ruang kelasnya.

brakkk.
jasmine menabrak seseorang dan orang itu adalah seorang lelaki yang tinggi dan tegap, alhasil buku yang dipegang jasmine jatuh berhamburan. Lelaki itu tak tampak merasa bersalah walau yah... itu memang kesalahan jasmine sepenuhnya karena tidak melihat jalan.

Ketika Jasmine sibuk memunguti bukunya si lelaki itu tampak santai berdiri dihadapan jasmine seolah olah sedang menunggu sesuatu.. ya mungkin permohonan maaf dari Jasmine.

"duh.. ni cowo kok gak ada romantisnya dikit ya.. udh nabrak cewe maunya dibantu kek munguti bukunya kayak yang di pilem pilem, aduhh asjdldklm, kok malah mikiri itu." Jasmine terus menggerutu dalam hati sambil memungut bukunya.

Setelah usai memunguti bukunya,jasmine berdiri dengan wajah penuh emosi karna cowo yang telah menabraknya adalah cowo yang tidk bertanggung jawab. Tapi ketika dia hendak menceramahi cowo itu, matanya terpaku dengan mata coklat gelap milik si cowo itu,jasmine terus memperhatikan setiap lekukan di wajah makhluk yang ada dihadapannya. Baru kali pertama Jasmine menatap lelaki dengan seserius ini.

"udah..nanti aja kagumnya, sekarang lo minta maaf ke gue" Jasmine langsung tersadar dari khayalannya.

"ha? "

"ck, masih blom sadar jugak ya?" Jasmine terpelongo karena belum terlaly sadar.

"yaudah ! bye !" cowo itu pergi meninggalkan Jasmine yang masih terdiam di posisinya.

lelaki itu ...
Deo !

lelaki yang membunuh harapan ku
-Deo
lelaki yang merusak hidupku
-Deo
lelaki yang mengubah takdirku
-Deo
lelaki yang entah dari mana itu !
aku , aku bertemunya lagi.

#...

setelah sekian lama, mereka bertemu lagi,dan hanya Jasmine lah yang tau bahwa mereka saling kenal.

sesak didada Jasmine saat mengingat kejadian yang tlah lalu.

walau ia tlah mencoba ntuk melupakan dia, lelaki itu. Tapi nihil, bukan karena cinta aku sulit melupakannya melainkan karna suatu kesalahan yang membuat aku menjauh dari kata kasih sayang.

Tak pernah lupa aku pernah bersumpah, tapi nth bagaimana aku bisa membalasnya. Tapi itu tetap harus kubalas walau ntah bagaimana caranya.

entah deh ini chapter ato majalah tempel . singkat nya singkat singkat bnget