part 11

206 11 0
                                    

Andine duduk santai di cafe sambil menunggu Alice. Andine melihat seluruh isi cafe dan mata Andine langsung melotot kaget karena melihat Mita sedang makan dengan cowok lain. Setahu Andine, Andrew dan Mita masih pacaran karena tidak mungkin mereka putus. Tapi yang didepan Andine saat ini benar-benar Mita yang sedang bermesraan dengan cowok lain.

'Jadi ceritanya tu cewek selingkuh? Dasarnya gak bener pasti gak bener selamanya. Ini cewek yang loe pilih Ndrew? Kasihan banget loe',batin Andine dalam hati sambil tersenyum sinis.

Andine pun mengalihkan pandangannya ke pintu masuk cafe. Andine melihat Alice sudah datang dan berjalan kearah Andine.

"Sorry telat macet banget tadi", ucap Alice dan langsung duduk.

Andine cuma mengangguk dan memanggilkan pelayan untuk Alice. Alice pun memesan makanan dan minuman.

"Gimana loe sama Miko?",tanya Alice setelah pelayan pergi.

"Tadi siang dia nembak gue lagi",jawab Andine.

"Loe tolak lagi?"

Andine mengangguk,"gue belum ada rasa sama dia. Lagian gue cuma anggap dia sahabat gue karena dia baik banget".

"Padahal ini kesempatan loe buat move on dari Andrew dengan membuka hati loe ke cowok baru",keluh Alice.

"Ngomong-ngomong soal Andrew, gue mau nunjuki loe orang yang jadi selingkuhan dia dulu",ucap Andine tersenyum.

"Oya? Emang orangnya ada disini Ndine?",tanya Alice sambil melihat ke seluruh cafe.

"Tu yang lagi pake baju warna pink di sudut sambil pegangan tangan sama cowok"

Alice pun melihat arah yang ditunjuk Andine.

"Itu bukan Andrew kan Ndine?",tanya Alice heran karena cowok yang dilihat dengan Mita bukanlah Andrew.

"Bukan"

"Ya ampuuun jadi ceritanya tu cewek selingkuh dari Andrew?? Hah...karma emang berlaku ya cepat atau lambat", ucap Alice senang.

Andine cuma senyum dan meminum minumannya. Pesanan Alice pun datang.

"Mas saya pesan satu lagi,air es",pinta Alice.

"Buat apa air es Lice? Bukannya loe udah pesan jus?",tanya Andine heran.

"Loe lihat aja nanti. Gue punya rencana", Alice tersenyum sinis.

Andine cuma geleng-geleng kepala. Dan tidak berapa lama kemudian pesanan Alice pun datang. Alice langsung berjalan kearah Mita sambil membawa air es pesanannya tadi.

Alice berjalan anggun dan saat dekat dengan posisi Mita, Alice menumpahkan air es itu ke badan Mita.

"Aww...apa-apaan sih ini?", Mita kaget dan berdiri karena dia tersiram air es.

"Oops...maaf banget mbak gak sengaja. Kaki gue tadi tersandung. Duh...maaf banget ya mbak",ucap Alice berpura-pura minta maaf.

Mita mencoba mengeringkan bajunya dengan tissue.

"Kamu gak apa-apa kan sayang?",tanya cowok yang disamping Mita.

"Makanya mbak kalau jalan hati-hati dong. Lihat ni kan baju gue jadi basah",ketus Mita melihat Alice tanpa mempedulikan pertanyaan cowoknya.

"Udah yank jangan ribut ditempat ramai gini. Kita pulang aja yuk",lerai cowok itu dan menarik Mita pergi dari cafe.

Mita cuma bisa menatap Alice tajam sedangkan Alice tersenyum sinis sambil melambaikan tangannya.

"Bye bye", ucap Alice pelan.

Andine yang melihat dari tempat duduknya cuma bisa menahan tawanya melihat kelakuan Alice. Alice memang temannya yang paling jahil kalau tidak suka sama orang.

****

Andrew belum pulang dari kantornya karena masih bekerja untuk melupakan kekesalannya karena mengingat kejadian tadi pagi dengan Andine. Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. Tiba-tiba pintu ruangan Andrew terbuka dan sekretarisnya masuk.

"Kamu gak bisa ketuk pintu dulu sebelum masuk?",tanya Andrew tegas.

Sekretarisnya tersenyum manis ke Andrew. Andrew kenal dengan senyuman ini. Sekretarisnya mencoba menggoda Andrew.

"Bapak belum pulang? Apa bapak mau saya temani?",tanya Siska sekretaris Andrew dan mendekati Andrew.

Andrew mengacuhkan sekretarisnya dan mulai mengerjakan pekerjaannya yang tertunda. Siska yang merasa diacuhkan pun tidak tinggal diam. Siska mulai membuka kancing kemejanya satu per satu untuk menggoda Andrew lagi.

"Kamu pasang kancing kamu lagi Sis, kalau tidak kamu nanti yang akan rugi", ucap Andrew yang masih mengerjakan pekerjaannya.

"Gak ada yang rugi disini pak",goda Siska dengan terus membuka kancing kemejanya dengan gaya yang sensual.

Tiba-tiba suara ketukan pintu menghentikan aksi Siska. Andrew tersenyum sinis ke Siska saat melihat OB masuk membawakan kopi untuknya. Andrew tahu kalau OB di kantornya itu sudah lama menaksir Siska.

"Ryan tolong kamu seret perempuan ini dari ruangan saya",pinta Andrew ke OB yang terlihat berbinar melihat Siska.

"Baik pak"

"Dan kamu Siska mulai saat ini kamu saya pecat. Besok kamu tidak usah bekerja lagi di perusahaan ini", ucap Andrew tegas.

"Tapi pak kenapa bapak memecat saya begitu saja? Saya menyukai bapak", balas Siska tidak terima.

"Saya tidak bisa bekerja dengan orang yang tidak profesional seperti kamu. Lagi pula kamu harus kubur perasaan kamu dalam-dalam karena saya sudah punya calon istri", jelas Andrew.

Siska yang mendengarkan penjelasan Andrew langsung terdiam karena tidak menyangka kalau bosnya selama ini telah memiliki calon istri. Siska langsung keluar yang diikuti oleh Ryan.

Andrew memijit pelipisnya dengan kejadian tadi. Semua cewek mengejar-ngejar Andrew tapi kenapa Andine begitu sulit kembali ke Andrew? Andrew pun membuka Hpnya dan membuka galeri untuk melihat foto Andrew dan Andine dulu saat bersama.

"Gue kangen sama loe yang dulu Ndine",gumam Andrew.

***

Love "A"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang