***
Di tempat dimana kenangan bersemayam
Bahkan kehangatannya pun tersisa di ujung jemariku
Aku tahu kau ada di sana
Aku bisa merasakan
Aroma tubuhmu, wajahmu~
***
Sebuah mobil berwarna hitam merapat perlahan kemudian berhenti di samping sebuah mobil putih yang terparkir di depan sebuah rumah dengan pekarangan yang luas. Seorang laki-laki paruh baya keluar dari pintu mobil depan kemudian berlari-lari kecil ke arah pintu belakang mobil untuk membukakan pintu. Keluarlah seorang gadis berambut panjang mengenakan mantel berwarna coklat dan sebuah ransel kecil berwarna senada tersampir dipunggungnya. Rambutnya yang hitam lurus bergoyang-goyang karena hembusan angin di sore hari. Wajahnya yang cantik terlihat tanpa ekspresi. Matanya yang bulat memandang kosong jalan yang ada di depannya, seakan menampilkan ekspresi yang redup. Bibir merahnya yang tipis juga tidak menyunggingkan senyuman sedikitpun saat pembantu rumah tangga, Lee ajjushi, memberi hormat kepadanya di pintu gerbang. Dia hanya berjalan tanpa melihat apalagi menengok ke sekitarnya.
Di dalam rumah, seorang pemuda sedang memaikan piano tepat di ruang tengah rumah itu. Jari pemuda itu memainkan piano dengan lincahnya. Empat lembar perkamen berisikan not-not balok sebuah lagu klasik di taruh di stand piano. Perhatian pemuda ini hanya terfokus pada perkamen-perkamen not balok yang ada di depannya sementara jarinya terus bermain menekan tuts putih dan tuts hitam bergantian. Seorang laki-laki paruh baya terlihat sedang berdiri tegap tepat di belakang pemuda yang sedang memainkan piano itu. Mengawasi sambil menggenggam sebilah rotan.
"Jaranda.. Jaranda... Minseok-ah" (Bagus... bagus... Minseok-ah) kata laki-laki paruh baya itu sambil menikmati dentingan piano yang dimainkan oleh Minseok. Minseok pun masih terus berkonsentrasi memainkan piano, walaupun sebuah sunggingan senyum tipis terlukis di bibirnya seperti berkata, "Memang benar... aku bisa bermain piano dengan baik..."
Lagu yang dimainkan Minseok sudah mencapai chorus. Namun tiba-tiba perhatian Minseok terpecah saat dia melihat sesosok gadis yang berjalan melewati jendela kaca di dekat pianonya.
"Siapa dia? Aku belum pernah melihatnya... Apa yang dia lakukan di sini?" Minseok bertanya-tanya dalam hati sambil terus memperhatikan gadis itu dari kaca jendela, walaupun jarinya masih terus memainkan piano.
Beberapa kali nada yang dimainkan Minseok meleset dari nada yang seharusnya karena tidak memperhatikan lembaran perkamen berisi not balok yang ada di depannya. Pandangannya terus tertuju pada sosok gadis di luar rumah. Laki-laki paruh baya yang sejak tadi mengawasi Minseok di belakangnya merasa tidak nyaman dengan kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh Minseok. Lantas dia menyabetkan bilah rotannya itu ke piano yang dimainkan oleh Minseok, dan membuat Minseok kaget.
"Ya! Fokus!" kata laki-laki paruh baya itu membentak.
Masih dengan hati yang bertanya-tanya, Minseok terus melanjutkan lagunya seiring dengan berlalunya gadis yang sejak tadi mengalihkan perhatian Minseok. Sampai akhirnya Minseok pun menyelesaikan 2 putaran lagu yang lain. Minseok benar-benar menikmati permainanya hari itu. Minseok segera merapikan perkamen-perkamen yang berserakan di atas piano kemudian memasukannya dengan rapi ke dalam map dan baru kemudian memasukkan mapnya itu ke dalam tas kulit hitamnya. Minseok segera menyampirkan ranselnya ke pundak kanannya. Kemudian dia melirik arloji hitam yang melingkar di tangan kirinya.
"Oh... sudah jam 3..." katanya bergumam pada dirinya sendiri.
Minseok merogoh kantung celananya dan mengeluarkan sebuah tabung kecil transparan dengan tutup berwarna putih dengan beberapa tablet kecil berwarna hijau muda dan putih di dalamnya. Ia mengeluarkan sebutir tablet berwarna hijau muda dan langsung memakannya, seperti memakan permen, sambil berjalan menuju pintu rumah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Xiumin EXO FF] GONE
FanfictionBaru kali ini Yoojung merasakan indahnya dicintai. Namun, hal itu tak berlangsung lama. Perasaan itu segera hilang seiring hilangnya dentingan piano di ruang tengah rumahnya... "How am I supposed to erase you alone and live?" Fanfic ini mengambil pl...