Chapter 6 : Calendar

1.9K 167 5
                                    

Yoojung merasakan sebuah dentuman keras di dalam dadanya, membuat dadanya terasa sesak dan sakit. Kepalanya yang terasa berat menunduk dalam. Rambutnya yang panjang jatuh turun menutupi sebagian besar wajahnya.

"Tidak mungkin!" Yoojung menyangkalnya keras. "Kau pasti berbohong, kan yah?" bibirnya menyunggingkan senyuman sinis tidak percaya, sementara matanya mulai berkaca-kaca.

Otak Yoojung langsung dipenuhi oleh korelasi-korelasi apa yang baru saja diucapkan ayahnya kepadanya dengan hal-hal mencurigakan dari Minseok selama ini. Suara erangan Minseok. Suara kelotakan aneh dari wadah plastik berisi benda-benda kecil di dalamnya. Bau obat. Cerita Minseok tentang ibunya yang menderita kelainan jantung dan meninggal setelah melahirkannya. Otaknya mengingat dengan cepat dan menggabungkannya dengan pernyataan ayahnya. Otaknya mengakuinya bahwa semuanya cocok dan masuk akal. Tapi hatinya menyangkalnya dan tidak bisa menerimanya. Hatinya ingin membuang semua fakta itu jauh-jauh. Hatinya tidak bisa menerima kenyataan yang sudah datang padanya.

Sebutir air mata menetes di punggung tangannya yang masih menggengam flashdisk milik Minseok, diikuti oleh butiran-butiran air mata lainnya mengalir melintasi jalur yang sudah dibuat oleh tetes air mata sebelumnya di pipi Yoojung.

Hanya suara tangisan Yoojung yang sekarang terdengar di dalam kamarnya, diiringi dengan hembusan nafas berat Tuan Choi. Yoojung meremas kain roknya erat, seakan menahan sakit di suatu tempat di dalam hatinya.

"Tapi, aku... aku... aku sudah terlanjur memberikan hatiku kepadanya, ayah" suara Yoojung terdengar berdecit. Susah payah Yoojung menyampaikan isi hatinya dengan suara yang jelas, tapi tetap saja suara yang bergetar yang keluar dari tenggorokkannya.

Kemudian Tuan Choi duduk di sebelah Yoojung. Kedua tangan Tuan Choi merengkuh tubuh Yoojung yang bergetar. Tuan Choi memeluknya erat sambil mengusap kepala Yoojung untuk membesarkan hatinya.

"Yoojung-ah" suara Tuan Choi terdengar parau. Tuan Choi sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi jika semuanya telah terlanjur. Ia masih membelai kepala Yoojung lembut.

Yoojung menangis perih di dalam pelukan ayahnya. Suara sesenggukannya semakin keras dan membuatnya sulit untuk bernafas. Suara tangisan Yoojung berubah menjadi suara erangan dalam sebuah tangisan yang sulit untuk diartikan. Tuan Choi semakin erat memeluk anaknya. Tidak ada lagi yang bisa dilakukan Tuan Choi untuk menghibur anaknya. Ia hanya bisa memeluk anaknya.

"Maafkan ayah, Yoojung-ah. Maafkan ayah" suara Tuan Choi parau seakan menahan kesedihan di dalam batin, "Dan sekarang, kau harus merelakannya, dan kau harus melupakannya, Yoojung-ah"

Yoojung masih terus menangis dalam pelukan ayahnya. Dia ingin sekali menggelengkan kepalanya kuat-kuat, tapi ia tidak tahu kemana hilangnya semua kekuatannya. Yang ia rasakan hanyalah kesedihan di dalam hatinya.

Tidak! Tidak mudah untuk melakukannya, Ayah! Aku akan tetap berada di sampingnya. Aku akan tetap mendampinginya, sampai saat itu tiba. Aku ingin membuatnya bahagia, walaupun hanya sebentar

***

Di rumahnya Minseok masih berlatih memainkan piano tua milik ayahnya. Ia masih sangat bersemangat untuk mempelajari 'bahasa piano' yang baru kemarin diajarkan oleh Tuan Choi. Sudah berjam-jam Minseok duduk di depan grand piano hitam ini, tapi Minseok tak kunjung bosan juga bermain bersama piano ini.

Minseok sekarang memiliki sebuah misi dari dirinya sendiri yang harus dilakukan oleh dirinya sendiri. Dia ingin menyatakan cintanya kepada Yoojung. Bukan dengan seikat bunga ataupun dengan cincin emas, karena ia pikir cara-cara seperti itu terlalu maenstream. Karena Yoojung adalah seseorang yang spesial bagi Minseok, maka ia akan menyatakan cintanya melalui cara yang spesial juga. Yaitu dengan 'bahasa piano'. Membayangkan bagaimana nanti ia akan menyatakan cintanya kepada Yoojung saja sudah membuatnya tersenyum tanpa henti. Haha... mungkin aku sedang gila sekarang... Haha... Minseok menertawakan dirinya sendiri yang tersenyum-senyum sendiri seperti orang gila.

[Xiumin EXO FF] GONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang