Awalnya (2)

49 9 1
                                    


Yah, mungkin dia Cuma melihat hantu lain dan penasaran, lagipula aku tak mungkin menegurnya saat ada orang di sampingku, apalagi mereka Marco dan Ellen, mereka bisa saja memaksaku memperlihatkan gadis ini, jika Lucas pasti akan beranggapan aku sudah berkhayal melebihi Ellen dan Marco, menurutku Lucas ikut klub illegal ini mungkin karena ada Ellen. Entah dia ada rasa Ellen atau hanya ingin menjaganya karena klub ini klub yang............... yang............................................................................................................................................................................................ sudahlah sebaiknya jangan terlalu dipikirkan. Setelah mendengarkan obrolan normal mereka bertiga selama kurang lebih 15 menitan, sebuah mini bus pribadi datang dan berhenti di depan kami

"ayo masuk"

Seorang pria botak berbadan besar menyuruh kami masuk setelah menurunkan kaca bagian penumpang depan. Tapi badannya membuat imajinasiku berpacu, bagaimana kalau dia adalah penculik dan kami berempat akan dibunuh, organ kami akan dijual. Lalu, yang lebih parah, sebelum kami dibunuh, Aku, Marco, dan Lucas disodo************** (NB: karena beberapa alasan kita skip aja)

Ah, sampai juga di Bukit Rushid, kami baru sampai di gerbang masuk daerah wisata Bukit Rushid, disini pohon-pohon sangat rindang, udara khas perbukitan yang asri. Orang-orang disini juga ramah, dulu aku pernah liburan disini sewaktu kelas 6 sekolah dasar, kulihat Ellen dan Marco lumayan antusias. Mereka sepanjang jalur Bukit Rushid selalu melihat kanan kiri dan kadang bertanya kepada pria botak di depan, Ellen yang duduk di depan cukup membuatnya terpukau akan penampakan alam saat kami melewati Jurang Rushid, dimana jurang itu menampilkan keindahan alam berupa pohon-pohon paling besar dan tinggi menculat dari dalam jurang seakan di dalam jurang ada sebuah hutan yang tak tersentuh oleh siapa pun

"wah, lihat itu. Apa di dalamnya ada hutan?"

Ellen menunjuk Jurang Rushid dari balik kaca yang berada 100 meter di sisi kanan kami

"wow. Seperti hutan itu tak pernah tersentuh"

Kali ini Marco menambahkan kekaguman Ellen

"tidak, disana hanya tempat wisata biasa. Di dalam jurang ada beberapa toko makanan yang enak"

Wew, sepanjang jalan si botak ini seperti pemandu tour kami

"Lucas, kau kenapa?" aku yang duduk di belakang dan diapit oleh Lucas di kanan dan Marco di kiri mulai menyadari kalau sepanjang perjalanan Lucas sedikit bicara. Biasanya dia cukup nyambung, raut wajahnya juga tidak tenang

"entah kenapa aku gelisah"

Gelisah? Apa dia bisa merasakan hal ghaib? Tapi dari tadi aku tak melihat atau merasakan apapun

"oh, kamu mau kencing? Atau pup?"

Ellen, bisakah kau diam dan tetap takjub pada keindahan alam Bukit Rushid!?

"ini, kalau mau muntah"

Ketua tidak berguna ini malah menyodorkan kantong plastic kosong. Terus kenapa dia mengantongi plastic selama perjalanan!!? Padahal dia selalu antar jemput dengan mobil pribadi

"oi, Marco, kau kan tidak mabuk darat"

"oh, ini, tadi sebelum kau datang ke lokasi pertemuan aku sempat mengambil beberapa cerry di sekolah. Mau?"

Dia menawarkan buah cerry di dalam sebuah kantong plastic yang ia gantung di gagang pintu mobil bagian dalam. Aku tidak menyadarinya. Yang lebih penting sekolah kan gerbangnya ditutup, pohon cerry sekolah ada di dalam area dekat gedung olahraga dia pasti meloncati gerbang belakang atau tembok

"kau punya bakat ya Marco. Meloncat dari gerbang belakang"

Ellen mulai angkat bicara

"aku masuk dari gerbang depan"

WTF!!!!! Si kacamata konyol ini masuk dari gerbang depan terus dia selamat!? Padahal satpam di sekolah kami terkenal sangat galak dan juga tegas, jika diluar jam sekolah ada yang menyelundup masuk, entah itu siswa atau guru yang tak berizin maka akan langsung disikat

"Lucas, kau gelisah kenapa?"

Ellen mengingatkanku ke topic semula

"entahlah. Aku merasa tidak nyaman saat memasuki gerbang wisata Bukit Rushid"

Wow, apa ini yang dinamakan kepekaan atau insting binatang?

"aku tak melihat apapun selama perjalanan, aku juga tidak melihat Mi......."

Aku menghentikan perkataanku. Miyu, aku tak melihat Miyu! Gadis hantu itu! Kunamai dia Miyu karena ingatannya agak terganggu dan ia juga suka ganti-ganti nama

"mi?"

Marco menatap bingung

"maksudku mirisnya roh jahat"

"perkataanmu susah dicerna"

Omonganku bukan makanan Ellen!

"tapi aku merasagelisah, kakiku dingin"

Kaki? Perlahan kulihat kakinya....... Dan ternyata hantu gentayangan bodoh itu sedang meniupi kaki Lucas dan bermain dengan bulu kakinya. Tolol. Apa dia tak punya kerjaan, ya?

"oh, itu hanya perasaanmu. Jika kau terus begitu maka kau akan mempengaruhi keadaan makhluk ghaib di sekitar sini"

Aku mencoba menenangkan Lucas

"benarkah?"

Tentu saja tidak. Aku hanya asal menjawab agar kau tidak menimbulkan kepanikan karena Ellen cewek yang heboh, bisa-bisa dia bercerita kepada pemilik villa, atau sekarang bisa dibilang klien kami, dan bisa jadi dia melebih-lebihkannya

"ya. Jika kau bersugesti maka otakmu akan melakukannya tanpa sadar. Contohnya saat kau berada di ruang gelap, kau habis mendengar cerita hantu gadis SMP yang muncul dalam ruangan itu, maka otakmu akan memberikan sebuah imajinasi untuk menuruti sugesti liarmu itu"

Marco, menakjubkan! Itu lebih masuk akal. ya, dia memang tahu akan hal seperti itu tapi menurutku itu benar tapi otak akan memberikan sinyak kepada para makhluk kasat mata dan mereka akan berwujud seperti apa yang dibayangkan manusia tersebut. Dalam kasus sugesti ini, itu akan terjadi jika dorongan sugesti kuat atau berasal dari alam bawah sadar sementara aku dan Miyu, bertemu dengan kondisi aku sadar serta tidak terpengaruh apapun sehingga aku tidak melihat sosok Miyu seperti apa yang berada di pikiranku, jadi Miyu yang kulihat adalah sosok aslinya, begitulah menurutku. Ditambah saat aku melihat hantu lain yaitu berubah bola asap atau yang berwujud, jika aku tidak terpengaruh maka otakku takkan memberikan ilusi kepada mataku, sehingga yang kulihat adalah apa adanya namun jika aku terpengaruh maka sugesti itu akan berjalan, aku pernah mengalaminya dan yang parah adalah aku membayangkan makhluk paling menyeramkan

"oke. Kita sampai"

Si botak itu memarkirkan mobilnya di depan sebuah villa mewah nan luas, gerbang utama dikunci, sementara gerbang untuk orang masuk terbuka lebar. Tapi......... hantu yang menakutkan. Bola-bola asap berwarna hitam itu mengelilingi gerbang utama dan pos satpam

"hati-hati. Dia sama seperti yang disekolah"

Mayu menatap serius ke dalam villa, dia melayang di belakangku



BeforeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang