Bab VI

31 4 0
                                    

Tak terasa sudah jam 3 sore,aku semakin heran saat pulang ke rumah. Masih tam ada satu pun saat aku kembali ke rumah. Aku menelfon ayah tak ada jawaban dari ayah. Aku menunggu ayah dan ibu datang,sampai pad akhirnya aku terlelap.
---------------------
Sudah 3 hari aku tinggal di rumah sendirian,benar benar sendirian. Aku mengajak yasmin untuk menginap dirumah ku. Aku menceritakan apa saja yang sudah menimpaku. Hanya dia teman yang mau mendengar dan mensupportku baik dalam keadaan susah maupun senang. Disaat kami asik mengobrol,ada suara ketukan pintu,"apa kah ini rumah Mr. Natt Maliq?" "Ya,saya anaknya,ada apa ya?" "Begini kepolisian menemukan jasad ayah dan ibu adik,Jasadnya sekarang sudah di tempatkan di rumah sakit mawar. Adik bisa melihatnya disana,saya turut berduka cita sedalam dalamnnya dik". Kakiku lemas tak terasa sama sekali,ayah dan ibu...... Meninggalkan aku di rumah ini. 
Walupun dihari biasa aku memang tinggal di rumah sendiri,tapi pasti ini akan menjadi sangat berbeda. Ayah dan ibu mewariskan perusahaannya kepadaku,tetapi apa daya aku. Aku hanya anak berusia 13 tahun. Tetapi,untunglah kasusku ditutup karena aku masih dibawah umur. Teman kantor ayah,Mr. Rano Cart,bersedia menjagaku. Tapi aku menolaknya,aku tak mau menambah beban seseorang. Bertahun-tahun sudah aku lalui,aku berencana untuk balas  dendam kepadanya. Ya,aku ingin tahu kenapa ia setega ini. Dana untuk biaya hidupku tercukupi dengan perusahaan ayah.       

Bovce La GurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang