Bab II

53 5 0
                                    

Sekolah berakhir,kami kembali. Sesampainya dirumah,seperti biasa hanya ada mbok Sri dan Chef Mori. Aku rindu masa masa dimana saat ibu masih menjadi ibu rumah tangga,sebelum hidupku berubah menjadi superstar. Aku tahu ini adalah impian sebagian orang,menjadi superstar. Tapi menurutku itu sama sekali tidak mengasikkan. Aku menghabiskan waktu lenggangku dengan belajar,browsing,mendengarkan musik,chating sama teman. Ku harap aku memiliki teman dirumah. Tapi,aku harus mensyukuri apa yang sudah ku miliki. Rasanya aku ingin berteriak, bahwa aku ingin kehidupan normal. Tok tok "ya,Ada yang bisa saya Bantu?" Dia hanya tersenyum kecil. "Panggil Bianca kemari!" "I...iya pak". Mbok sri segera ke kamarku. "Non.... Ada orang yang nyari non..." "Siapa?" "Saya gal tau non,". Saat aku melihat dari tangga,aku menyuruh mbok sri mengusir orang itu. "Non... Dia itu siapa non?" "Bukan siapa-siapa,lain Kali kalo dia kesini lagi jangan buka pintunya". Aku sudah gak mau kaya gini lagi,dikejar kejar sama dia,tapi ini hanya untuk terakhir kalinya. Saat aku melihat kebawah dari balkonku,aku melihat Mobil ayah. "Ayah?!" "Ayah akan ke London sekarang,ayah sibuk". Lalu ayah pergi lagi untuk mengurus pekerjaanya. Ya.... Begitulah ayah mungkin hanya sedetik dirumah. Seperti biasa,Mbok sri menonton gosip kesukaannya,aku sangat kaget saat namaku ada di salah satu pembicaraan gosip tersebut. Aku difitnah! Aku gak pernah ngelakuin hal keji itu! Hpku ramai dengan berita berita itu,dan ibu menelpon. "Ya,bu..." "Apa yang mereka bicarakan itu hanya gosip kan,bianca?" "Pasti bu.... Aku gak mungkin kaya gitu,bu" "iya,ibu percaya sama kamu,tetapi yang lain belum tentu,bianca...." "Aku punya rencana bagus,bu"

Bovce La GurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang