[1] Who is them?

957 24 1
                                    

(<Lily Flair>)

Aku terbangun ketika mendapat mimpi buruk. Di dalam mimpi itu, aku melihat Hannah diserang oleh seekor centaurus hitam di Forbidden Forest dan Hannah terluka.

Aku mengambil alarm muggleku dari bawah bantal. 7.25am. Astaga, aku hampir terlambat untuk kelas pertamaku.

Mataku menyusuri kamar Gryffindor putri ini. Hanya ada aku sendirian di sini. Aku, phobia terhadap ini. Sendirian, meski matahari sudah bersinar di kamar ini, tapi, aku merasakan gelap, gelap yang tak berujung. Bagaimana kalau ada Hantu yang tiba-tiba menyekapku di sini dan membunuhku?

Aku memejamkan mataku. Persetan dengan kelas! Aku hanya ingin seseorang masuk ke kamar ini-meskipun aku yakin itu hanyalah harapan palsu-dan mengatakan, "hari sudah pagi,"

"Lily, Lily!" Mataku sangat berat untuk dibuka. "Ayolah. Ini sudah pagi. Kau tak mau terlambat untuk kelas pertama di hari pertama, bukan?" teriak seseorang membangunkanku.

Tunggu, siapa dia? Anak perempuan berambut hitam dengan wajah seperti, entahlah, anak kecil yang seperti orang dewasa? Ayolah, dia mirip Selena Gomez. Apakah dia kerabatnya? Maka, aku harus meminta tanda tangan Selena padanya nanti sesudah liburan.

"Lily?" anak perempuan itu menggerakkan tangannya ke atas dan ke bawah, tepat di depan wajahku. Tunggu, samar-samar aku mengingat suara itu.

Oh iya, dia Hannah, anak perempuan yang tadi malam atau yang tadi kumimpikan diserang centaurus. Bagaimana bisa aku melupakannya?

"Ya, Hannah?" Tanyaku. "Apa kau tak mendengar ucapanku tadi, kita nyaris terlambat untuk kelas pertama kita! Dan, kau belum sarapan, Oh my god, kelas dimulai lima menit lagi dan tidak mungkin kau sempat memakan sarapanmu. Astaga, apa kau mulai ketularanku?" Ocehnya.

"Tapi, kalau kau tidak makan kau bisa-bisa sakit dan aku bla..bla..bla."

"Stop, Hannah. Aku tahu inti semua ocehanmu. Kau menyuruhku cepat-cepat bersiap, bukan?" Tanyaku. Telingaku mulai berdenging mendengar seluruh ocehannya. Hannah mengangguk sambil nyengir kepadaku.

Aku hanya mampu menggeleng kepadanya. Dengan segera, aku melangkahkan kakiku ke kamar mandi.

Aku sudah selesai mempersiapkan diriku dan kami lari sekencang-kencangnya menuju aula besar.

"Hei!"

"Aduh!"

"Oh my god, jariku!"

Keluhan terdengar dari orang-orang yang tadi aku dan Hannah tabrak. Dalam sehari ini kami sudah menginjak sepuluh kaki dan menabrak 2 orang kakak kelas. Astaga.

Saat sampai di Aula Besar, kami langsung mengambil tempat duduk yang paling dekat.

Aku melihat makanan-makanan pagi ini, ada omelet, ayam goreng, sereal dan makanan-makanan lainnya yang tidak kuketahui namanya.

Aku mengambil sereal itu dan memakannya dengan tergesa-gesa.

"Uhuk!" aku tersedak. Hannah menepuk-nepuk punggungku sambil mengulurkan segelas jus labu kepadaku. Aku langsung menyambar gelas itu dan meminumnya sampai habis dengan dua kali tegukan.

Hannah sudah selesai dengan sarapannya, sementara di piringku tersisa satu-duaan sereal. Masa bodo, kepalaku pusing karena terlalu banyak makan.

"Lily, kau kenapa?" Tanya Hannah dengan ekspresi panik.

"Pusing pala barbie." Jawabku sambil nyengir lebar. "Masih aja becanda, kau kenapa?"

"Pusing."

"Apa aku harus mengantarkanmu ke Hospital Wings?"

"Yes, please." Hannah bangkit dan memapahku menuju Hospital Wings.

Saat diperjalanan ada tiga manusia tampan yang menyita seluruh perhatianku dan tampaknya Hannah juga, yaitu...

Amanda Naurah, 8-1-2016


Hogwarts - A Harry Potter FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang