≠Nataline Raline≠
★
"Lanjut, dong. Aku ikutan, ya!" seru seseorang yang tak lain adalah Lily Flair, kurasa?.
"Lily! Kau sudah sembuh?!" Pekik Hannah senang sambil memeluk Lily.
"Sudah, ayo lanjut aja nyanyinya!" Perintah Lily kemudian ia melihatku dan tersenyum tulus, menampilkan lesung pipit yang sama manisnya seperti milik Albus Potter. Kyaaa! Kenapa jadi mikiran dia terus, sih?
"Aku Lily Flair. Kalau tidak salah namamu... Hemm... Apa, ya?" Ia tampaknya berbicara pada dirinya sendiri.
"Aku Natal-"
"Oh iya, namamu Nataline Raline, kan? Untung aku ingat." Ocehnya. "Ayo kita nyanyi lagi!" Aku dan Hannah mengangguk bersamaan kemudian bernyanyi lagu Flashlight di perjalanan menuju Aula Besar.
Sesampainya di sana, Hannah mengsulkan berlomba makan paling cepat. Dan, hasilnya membuatku terkejut. Tidak ada yang menang, karena makanan kami habis bersamaan. Wkekekezkewek. <Gak lucu> Fixed, author jaad.
"Lily, apa kau yakin bisa ikut pelajaran terbang nanti sore?" Tanyaku. Lily mengangguk semangat. "Tentu. Bosan tau nggak di Hospital Wings itu? Mau tidur tapi gak bisa."
"Yasudah." jawab Hannah cuek. "Iih, Hannah jutekin aku, aku salah apa, emangnya?" Tanya Lily dengan nada sok manisnya dan-yang membuatku lebih jijik lagi-ia memasang puppy eyesnya.
"LESBIAN DETECTED." Ujarku dengan nada seperti robot.
"Bilang, aja, Nataline Taline ngiri, ya, kan?" Lily memonyongkan bibirnya dan itu membuatku sangat gemas.
"Lesbi."
"Biarin," Lily memeletkan lidahnya ke arahku dan itu membuatku mengalami dua perasaan sekaligus, gemas dan kesal.
"Diamlah, kalian, atau aku bernyanyi," Ancam Hannah.
Aku dan Lily berpandangan sambil mengangkat alis, apa-maksud-ancamannya?
"Well, silahkan kalau begitu, Miss Cowell."
"Awas saja kalian kalau menutup telinga pas denger suaraku." Uajrnya menatap tajam aku dan Lily.
"Eh?" Lily tampak bingung sepertiku.
"Btw, suara Hannah Cowell itu kan bagus-bagus aja."Ujarku. "Tapi dalam mimpi!"
"Pfft, baiklah. Nyanyi, ya?"
"Iya, Hannah." Jawab kami bosan.
"♪Midnight,
You came and pick me up no headlight~""♪You got that James Dean, daydream look in your eyes
And i got that red lips classic thing that you like
And when we go crushing down,
Whe come back everytime,
Cause we never go out of styles, we never go out styles~
We never go out of styles~
You got that long hair, slicked back, white t-shirt.
And i got-"
"Stop, Hannah." Ujarku sambil mengangkat tanganku, menyuruhnya diam.
Suaranya bagus, malah bisa sibilang sangat. Tapi, masa dia seenaknya gitu baru awalannya langsung reff, memangnya ini warp apa?
"Kenapa, Naline? Suaraku cempreng, yaa?" Tanyanya tertunduk lesu.
"No, no, no, your voice is very good. Tapi, apa kau hafal lirik lagu ini?" Tanyaku.
"Tidak. Aku halfblood, okay? Aku ke dunia muggle sangat jarang dan aku baru beberapa kali memutar lagu ini menggunakan Handphone sepupuku." Aku Hannah.
"Oh."
Tiba-tiba ada seseorang yabg bertepuk tangan, bukan, dua orang. Itu adalah Albus dan seorang anak laki-laki berambut keriting dan penjang berwarna cokelat atau hitam.
"Suaramu sangat bagus, Hannah."
"Suaramu bagus, Miss Cowell. Itu namamu, bukan? Btw, namaku Harry, Harry Styles."
Pipi Hannah tampak memerah, she's blushing! Aku dan Lily yang melihat itu langsung tertawa diikuti kedua lelaki tampan ini.
★
Amanda Naurah,9-1-2016
Btw, Harry in mulmed >3<
KAMU SEDANG MEMBACA
Hogwarts - A Harry Potter Fanfiction
FanficBertanya-tanya apa itu sihir, aku tidak dapat menjelaskannya dengan teori. Tapi, aku dapat menceritakanmu tentang sekolah sihir yang paling hebat sepanjang masa. Tempat sang legenda Harry Potter dan Lord Voldemort berduel untuk menentukan nasib duni...