Epilogue

6.7K 420 4
                                    

Friendzone

Epilogue.

Tok tok tok.

Mendengar ketukan di pintu, seorang laki-laki yang tadinya memfokuskan matanya pada layar laptop, menatap pintu tersebut. "Masuk."

Ali membuka pintu kamar ayahnya dengan membawa satu bantal di pelukannya. Ayahnya Ali tersenyum kecil. "Kenapa?"

Ali yang sudah berumur 27 tahun itu, berjalan masuk ke kamar Ayahnya dan duduk di sampingnya. "Yah, Ali gak bisa tidur. Kenapa ya?"

"Itu wajar. Kamu 'kan mau nikah."

"Bukan. Ini karna Ali kangen Prilly. Lagian, kenapa Mamah tidur di rumah Prilly, sih? 'Kan bukan cuman Prilly doang yang bakal resah karna besok kita bakal nikah. Ali juga, Yah! Ali juga! Trus, kenapa gak boleh ketemu? Rumah deket banget gitu. Tinggal beberapa langkah, nyampe. Trus, kenapa gak boleh? Besok juga 'kan jadi muhrim."

Ayah Ali hanya teratawa. "Itu adat, Li."

"Adatnya kok nyusahin, sih?"

"Liat besok aja deh."

"Kangen Prilly..."

"Besok juga ketemu."

"Ya deh."

-----★------

Ali membanting tubuhnya di kasur malam pertamanya itu. Prilly menatap laki-laki yang baru beberapa jam sah sebagai suaminya itu dengan alis terangkat.

Ali menjilat bibir bawahnya. "Malam ini, kita bakal ngapain?"

Prilly terlihat berpikir sebentar. "Kalau udah malem, ya tidur."

Ali menyeringai nakal. "Oh ya?"

"Ya iya, ini 'kan malem."

"Kamu gak cape?"

"Ya cape. Makanya mau tidur."

Ali menelan ludahnya. Ia mengerti apa yang di katakan Prilly. Ia kemudian duduk bersila di atas kasur. "Gak ada malam pertama?"

"Malam pertama apaan? Udah ah, Cape."

"Yah... Prilly kok gitu sih..."

"Jir Li, jijik deh"

"Aelah Prill, masa malam pertama gini-gini doang?"

"Pengennya gimana?"

Ali menyeringai jahil. Ia berdiri dan berjalan mendekati Prilly.

Prilly mengerejapkan matanya. "Lo mau ngapain?"

Ali makin mendekat. "Menurut lo?"

"Ja-jauh jauh!"

Ali makin mendekat. "Gak." Setelah berada di hadapan Prilly, Ali menggelitik pinggang Prilly. Membuat Prilly tak hentinya tertawa dan menggeliat. Prilly mulai mencoba membalas serangan Ali. Tapi, nihil. Ali kebal kelitikan.

"Ali udah! Hahahaha.... cape..." Prilly mulai ngos-ngosan, begitupun Ali.

Ali mengghentikan aksinya dan mengangkat tubuh Prilly. Ali membanting Prilly di kasur. Mata Ali sudah menggelap karna nafsu. Membuat Prilly merinding seketika.

Baru saja Prilly akan turun. Ali menindihnya dan mengunci tangan Prilly di atas kepalanya. Prilly menelan ludahnya saat wajah Ali semakin mendekat. Nafas Ali menerpa wajah Prilly. Membuat Prilly menahan nafasnya.

"Bernafas." Kata Ali dengan suara yang serak.

Baru saja Prilly bernafas, bibir Ali sudah menempel di bibirnya. Lembut. Membuat Prilly terhipnotis dan membalas ciuman Ali.

Friendzone✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang