"Jangan mengambil kata-kata hyung jagalah calon istrimu Kim Hanbin" teriak Jinhwan perlahan menjauh dari hadapan Hanbin yang segera menyusul Joohyun yang sudah duluan pergi.
BUK!
...
"Hyung maaf sepertinya aku harus segera pergi karena appa baru saja menelponku" ucap Hanbin sembari melihatkan wajah masamnya. Jinhwan hanya menatap Hanbin ia tersenyum ia tau Hanbin dalam masa sulit, karena ia harus menuruti perjodohannya dengan Soojung.
"Ah ye, tapi sepertinya kau buru-buru?" jawab Jinhwan. Hanbin hanya menatap Oppa dari kekasihnya itu lebih tepatnya akan menjadi 'mantan kekasih' sebentar lagi. Hanbin menundukkan kepalanya ia enggan menatap Jinhwan yang ada tepat didepannya dan juga Joohyun yang sedang terbaring di kasur RS setelah pingsan di Cafe dimana mereka bertemu tadi siang.
"Malam ini tepat pukul 07:30 aku akan meninggalkan Korea bersama keluargaku dan keluarga Soojung, hyung mianhe hyung aku tidak bisa menjadi kekasih yang baik bagi Joohyun aku sangat pengecut!"ucap Hanbin menyalahkan dirinya sendiri yang tak bisa apa-apa sekarang. Ia memukul-mukul dadanya ia sangat merasa bersalah dengan Jinhwan dan juga Joohyun.
"Tidak usah seperti itu hyung paham posisimu Hanbin-si, percayalah Joohyun pasti akan bisa menerimanya nanti"
"Ah sudahlah kau akan telat tiba dibandara kau juga belum mengganti pakaianmu menjijikan!" ucap Jinhwan membuyarkan suasana yang menyesakkan dada itu, ia memukul bahu Hanbin mencoba menghiburnya.
...
Kini Hanbin sudah berada di bandara Incheon. Hanbin ditemani oleh Soojung disampingnya, bukan hanya mereka keluarga mereka masing-masing juga ada disana, jadwal keberangkatan mereka menuju Amerika adalah tepat pukul 08:00. Hanbin masih sibuk dengan ponselnya ia mengutak atik ponselnya berharap Joohyun mengirimkan pesan atau menelponnya, Hanbin sangat merindukan sosok Joohyun yang selalu menemaninya beberapa tahun belakangan ini. Sedangkan Soojung ia juga sibuk dengan ponselnya sendiri, tak jarang ia juga melirik ke arah Hanbin yang ada didepannya. Soojung sadar namja yang ada didepannya lebih tepatnya 'calon suaminya' itu sedang merindukan Joohyun sahabatnya sendiri yang berstatus sebagai kekasih calon suaminya. Soojung juga tak tau apa mereka masih sepasang kekasih atau sudah berakhir setelah Joohyun mengetahuinya, jujur memikirkan itu saja membuat Soojung merasa gila, bagaimana bisa ia akan menikahi kekasih sahabatnya sendiri.
"Hanbin" panggil Soojung perlahan. Soojung harap cemas ia taku Hanbin akan mengabaikannya karena beberapa hari setelah kejadian itu Hanbin hanya memilih diam ketika Soojung mengajaknya bicara. Hanbin yang merasa namanya terpanggil ia menolehkan kepalanya ke arah Soojung.
"Um" jawab Hanbin yang hanya ber dehem pelan, mata Hanbin terlihat kalo ia benar-benar lelah. Soojung tersenyum ia mulai membuka mulutnya.
"Um kau merindukan Joohyun?" tanya Soojung yang entah darimana pertanyaan itu langsung meluncur dari lidahnya, ia langsung memotong pertanyaan itu.
"Mianhe!" ucap Soojung mengangkat telapak tangannya ke arah Hanbin. Hanbin yang melihat tingkah lucu Soojung hanya tertawa lalu mengetek dahi Soojung.
"Bodoh! bagaimana bisa aku merindukan Jooohyun jika seorang yeoja cantik ada disampingku" ucap Hanbin lalu tertawa ia mulai meninggalkan kesedihannya yang barusan didapati oleh Soojung. Soojung tersipu malu ia rasa pipinya sudah memerah. Soojung langsung menghentikan tingkah gilanya, ia menggelengkan kepalanya tak seharusnya ia begini dengan Hanbin begitu jahatnya kah seorang Jung Soojung.
"Yak! jangan membuatkan terlihat bodoh dan jahat, bagaimana bisa aku sekarang berada disamping kekasih sahabatku sendiri dan akan pergi ke Amerika secara bersama-sama" ucap Soojung membulatkan matanya ke arah Hanbin, ia tak kuat jika harus disamping Hanbin begini. Soojung akui Hanbin sosok namja yang tampan dan sangat beruntung bagi Bae Joohyun dapat memilikinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't say yes Run away now (Fanfaction RV Ikon EXO)
FanfictionI can't promise-Kim Hanbin Promise? Yes, i'm waiting for you-Bae Joohyun Jangan terlalu memaksa perasaanmu-Sehun