Ditinggal orang tua merantau udin besar di kampung halaman. Nampak dari halaman rumahnya sebuah gunung. Puncaknya selalu tertutup kabut dari siang hingga malam. Membuatnya semangat sekali jika di ajak ke hutan untuk sekedar mencari buah kelapa yang sudah jatuh. Fikiranya ia hendak di ajak mendaki ke gunung tersebut.
Rutinitas udin membantu neneknya bekerja dilakukan dengan senang hati. Fisiknya terlatih sejak dini. Mengambil kayu bakar sudah menjadi santapan biasa buat dia. Pernah suatu hari udin pergi ke sungai untuk mencuci baju. Jarak yang di tempuh kurang lebih hanya setengah kilo.. Dengan jalan yang terjal menurun.
Namun kala itu sungguh berbeda, sungai tempat biasa mencuci baju sedang kering. Udin terpaksa berjalan lebih jauh tiga kali lipat. Batang kelapa roboh menjadi alat penyebrangan melewati atas sungai. Harus bergantian dengan orang lain. Sambil menopang seember cucian di atas kepalanya. Seperti akrobatik, keahlian ini datang sangat alami, udin berjalan lagi melewati persawahan masuk hutan dan sampai di titik sungai yang tidak mengalir, namun airnya sangat banyak menggenang. Tempat masyarakat memanfaatkan sumber air jika kemarau. Hal ini dilakukan udin jika kemarau. Lagi lagi, ia tidak mengeluh. Ia lakukan penuh semangat. Dan bahkan berbeda dari orang lain. Dia bisa berjalan dengan cepat, mungkin karena selalu berjalan kemanapun pekerjaan rumahnya membawanya, Dan mungkin udin sangat ingin mencapai gunung yang selalu ia lihat jika dipagi hari.
Ia gantung cita citanya setinggi langit, namun ia mencoba terbang untuk menggapainya. Udin-
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Dan Cerita Yang Belum Usai
RomanceSebuah kisah tentang seorang perantau dari pelosok negeri, bekerja keras paruh waktu untuk dapat menggapai cita cita mendaki gunung everest, namun hal itu tidaklah mudah, dan cinta yang membuatnya tetap berjuang sampai akhir. Aku denganmu dan cerita...