"Gra, gue kan udah kelas sebelas nih ya, udah gede, gue pengen ngerasain pacaran Gra." kata Chesta.
hening.
satu detik.
dua detik.
tiga detik.
Agra masih diam sambil menatap Chesta dengan tatapan yang ... eumm, entahlah, tak terbaca. Chesta sendiri pun bingung.
dan tiba-tiba.
"ahahahahahaha," tawa Agra pecah.
"apaan sih Graa, gue ngomongnya aja biasa, lebay banget ketawanya," balas Chesta kesal. gimana nggak kesel, udah jawabnya lama, eh ternyata cuma diketawain.
"hahaha, ciee, my little devil udah mau pacar-pacaran ciee, udah gede katanya, emang ada yang mau? hmpftt" jawab Agra sambil menahan tawa.
"little devil pala lo! lagian gue udah besar tauu, bukan your little lagi, soal pertanyaan lo, pasti ada kok yang mau sama gue, gue kan unyu" kata Chesta sambil mengedip-kedipkan matanya.
"pede banget lo, kalo bukan my little lagi, berarti udah jadi devil dong?" balas Agra sambil menaikkan satu alisnya.
"enggak, gue tuh malaikat. emang lo ga liat sayap di belakang gue? nih nih nih" kata Chesta sambil memaju-majukan punggungnya ke Agra.
"ga jelas lo. garing." cibir Agra menghadapi ke-absurdan sahabatnya itu.
"emang" balas Chesta kalem.
Agra sendiri bingung. mimpi apa Chesta tadi malam sampai tiba-tiba kepikiran pacaran. padahal sebelum ini, boro-boro pengen pacaran, suka sama cowok aja Chesta belum pernah.
entahlah, mungkin Chesta pengen cari pengalaman, batin Agra
"tapi lo sahabat tersayang gue" kata Agra.
"ya terus? apa hubungannya?" balas Chesta sambil menaikkan satu alisnya.
"ya nanti kalo my little Cece pacaran, gue ditinggal pergi berduaan terus. nanti Agra yang kece ini sama siapa doong" jawab Agra sambil memanyunkan bibir sok dramatis, unyu sih tapi.
"dih, menye abis, nonton film apa lo semalem?eh tapi, bukannya sahabat lo cuma gue?" tanya chesta.
"yee, itu dari hati tau. sahabat gue banyak kok, ada si Theo, Dimas, Bagas, banyak deh. emangnya elo?"
"gue ada tau, gausah kek gitu. tuh ada Kirani sama Tamara. gue kan unyu, jadi banyak yang mau sahabatan sama gue"
agra pun memutar bola matanya. "iya deh iyaa, yang katanya unyu, imut, cimit cimit. ga jelas lo. sahabatan tuh ga pandang muka"
"kok lo sewot sih?"
"kagak, udah ah, ngantuk" kata Agra sambil meletakan kepalanya ke pundak Chesta
"hmmmm, ya nggak senderan juga kali mas, kebalik deh kayaknya, harusnya gue" protes Chesta
"brisik deh, kalo ngantuk juga tinggal taro aja pala lo diatas pala gue nih" jawab Sgra.
"ga sopan banget ngomongnya pala pala, kepala mas bro. ogah deh gue nyender ke elo-nya" kata Chesta yang hanya dijawab gumaman dari Agra.
begitulah kedekatan kedua sahabat tersebut, kadang serius, kadang gila.
entah apa yang ada di pikiran mereka, yang menurut mereka bikin seneng, pasti dilakukan berdua. tapi tak jarang ada pertengkaran kecil yang ada di lingkaran persahabatan kedua remaja itu. walaupun begitu, pasti terjadi tidak lama. karena Chesta tak bisa seharipun tanpa muffin buatan Agra, dan Agra pasti akan bete-bete ga jelas kalo ga ngejailin Chesta sehari.
"Gra," panggil Chesta.
tak ada jawaban
"Agra," panggil Chesta lagi.
tetap tak ada jawaban.
"lo beneran tidur ya gra? ih gue padahal mau cerita, dasar kebo." kata Chesta akhirnya.
mata chesta kembali menatap kelayar televisi, tetapi hatinya bertanya-tanya, bagaimana perasaan Agra setelah mendengar penyataan Chesta? apakah Chesta akan menemukan sesorang yang tepat? apakah ada yang mau menerima Chesta apa adanya seperti Agra? hingga akhirnya Chesta lelah memikirkan hal itu dan semakin lama matanya semakin berat, lalu kepalanya berada di atas kepala Agra yang menyender di bahunya. mereka tertidur di sofa ruang tengah Agra.
a/n
iya gue tau ini pendek,
iya gue tau updatenya lama.
lagian gaada yang vote sih, ga ada penyemangat.
tapi ga papa deh. gue nulis bukan buat vote kok, buat dibaca aja, ada yang baca juga udah syukur :D
buat latihan aja. siapa tau--entah kapan-- tulisan gue bisa layak baca,
yekan yekan??
kok ini jadi curcol sih-,- maaf maaf,
gitu aja deh,
salam unyu,
shisaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Chesta
Teen FictionBanyak hal yang ingin Chesta lakukan di dunia ini. Tapi, Satu hal yang paling jelas. Gadis itu ingin memutar kembali waktu, Saat semuanya masih baik-baik saja.