ONE

84 11 2
                                    

"Ce, bangun woy! udah siang ini,"

"Hmmh, entar dulu deh,"

"Cecee, bangun deh, dasar kebo! lo mau gue siram pake air es?"

"Iih, Agra Maharlekong apaan sih brisik banget, ngapain juga liburan lo ada di kamar gue pagi buta kek gini," kata Chesta sewot.

"Pagi buta pala lo! udah jam enam nih, katanya kemarin mau jogging, gimana sih, cepetan deh. eh satu lagi, gue ga lekong, cowok tulen tau " balas Agra tak kalah sewot.

"Kata siapa mau jogging?" tanya Chesta dengan muka innocent-nya

"Ya terus kemarin yang mohon-mohon sama gue minta temenin jogging siapa? udah deh bangun buruan, siap siap, terus kita berangkat, habis jogging gue buatin muffin deh," kata Agra yang sudah mulai gemas.

Mendengar kata muffin, Chesta langsung bangun dan bersiap-siap tanpa menjawab perkataan Agra.

"Tuh kan, denger kata muffin aja langsung semangat," gumam Agra pelan.

"Gue denger loh, Gra!" kata Chesta setengah berteriak.

"Bodoamat,"

Akhirnya, Chesta selesai bersiap-siap. Mereka pun jogging di area perumahan. Tapi, dasar Chesta, baru beberapa meter aja udah capek, akhirnya ditinggal Agra yang udah jauh didepan.

"Agraaaaa, tungguin guee, tega banget sih." teriak Chesta.

Mendengar Chesta berteriak, Agra pun berbalik dan menghampiri Chesta.

"Dasar Cece, lelet banget, kayak nenek-nenek hamil." cibir Agra.

"Enak aja, emang ada nenek-nenek hamil? yang ada elo tuh yang kayak orang dikejar-kejar deb kolektor, lagian apa-apaan sih manggilnya Cece, nama gue tuh Chesta tau, C-H-E-S-T-A,"

"Ya suka-suka gue dong, lagian Cece tuh unyu tau, kaya ada oon-oonnya gitu, kaya elo"

"Gue ga oon ya, UAS kimia kemarin gue dapet 98 kok,"

"Iyaa, pelajaran mah pinter, kalo lagi kayak gini, oonnya kebangetan,"

"Au deh ah." kata Chesta sambil berlalu meninggalkan Agra.

Agra pun mengikuti Chesta dibelakangnya, ia sengaja agar tidak menyamai langkah Chesta. Setelah ia merasa Chesta sudah mulai lelah dan memelankan jalannya, ia menyusul langkah Chesta.

"Ciee, Cece ngambek ciee,"

"Maaf, siapa ya?"

"Ih, Cece mah gitu. Kagak gue bikinin muffin mampus lo," ancam Agra

"Yahh Agra mah maennya ngancem, ga asik. Kalo cewek ngambek tuh dibujuk, bukan malah diancem," kata Chesta sambil mengerucutkan bibir dan menggembungkan pipinya, membuat Agra gemas.

Agra mencubit pipi Chesta. "Ya pipi sama bibirnya biasa aja Ce, lagian lo pengen banget gue bujuk?"

"Kagak lah, buat apa dibujuk-bujuk," jawab Chesta

"Lah tadi kan lo yang bilang kalo ngambek harusnya dibujuk," balas Agra

"Kapan gue bilang?"

"Waktu negara api menyerang. Cece mah oonnya kebangetan, bete gue ah"

"Lah? kan yang harusnya bete gue,"

"Udah deh, dari pada nanti gue tambah bete, mending sekarang kita ke rumah gue aja, bikin muffin," kata Agra. 

"Aaaa, Agra lo emang muffin angel guee, love you graa love youu,"

"brisik,"

Sebenarnya, Agra nggak pernah bete sama Chesta, tapi itu Agra lakuin biar Chesta bisa ngurangin tingkat kepolosan--yang menurut Agra itu oon-- dari Chesta,  tapi emang dasar Chesta itu polos, dia nggak pernah ngeh sama kode dari Agra kalo kepolosannya itu bikin orang lain--selain Agra--bete.

Sesampainya mereka di rumah Agra, Chesta langsung mendaratkan pantat mungilnya ke sofa ruang TV Agra, sedangkan Agra langsung melesat ke dapur untuk membuat choco muffin ber-toping choco chips kesukaan Chesta dan muffin biasa ber-toping strawberry kesukaannya.

 Agra sendiri heran kenapa si setan muffin malah ga bisa dan ga mau diajarin bikin muffin. Alhasil, Agra lah yang jadi chef dadakan setiap Chesta minta muffin. Dan dengan ajaibnya Chesta membuat julukan tersendiri buat orang yang buatin muffin untuk Chesta, julukannya itu 'my muffin angel'. dan karena yang mau buatin muffin selain mama Chesta untuk Chesta cuma Agra, jadi muffin angel-nya Chesta ya cuma Agra seorang. Entah kenapa Chesta tidak mau memberikan gelar tersebut buat mamanya.

"Taraaaa, muffin-muffin unyu buatan chef Agra datang," kata Agra

Chesta pun melonjak kaget karena sedang fokus dengan kartun kesayangannya. "Agra apaan sih ngagetin aj-- WHOAAA muffinnya unyu bangeeet, ada mata sama mulutnya gituu aaaa, lo emang muffin angel gue deh gra,"

"Ce, emang ada gitu malaikat muffin?"

"Ada, khusus di kehidupan gue, yang buatin gue muffin, gue panggil muffin angel," jawab chesta

"Kenapa mama lo enggak?"

"Karena kalo mama, itu dah kewajiban bikinin gue muffin, kalo muffin angel kan yang berbaik hati menawarkan buatin gue muffin,"

"Gua ga ngerti jalan pikiran lo Ce," gumam Agra.

"Sama, gue juga"

lah kok?

lalu, detik-detik dan menit-menit berikutnya mereka pakai untuk menonton kartun dan menikmati muffin tanpa ada percakapan tercipta. Tiba-tiba, Chesta berdehem.

"Ekhem,"

"Kenapa Ce?"

"Gra, gue kan udah kelas sebelas nih ya, udah gede, gue pengen ngerasain pacaran Gra," kata Chesta.

Hening.

------------------------------------------------------------------

kira-kira apa ya reaksi Agra?

lanjut chapter berikutnyaa, ok?

minta sarannya yaa, masih newbie soalnya :)

kalo ada kesalahan boleh kritik kok, asal jangan pake kata kata kasar^^

regards,

amazingwinter, xx







ChestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang