4

3.5K 169 35
                                    

Normal POV

"Udah sih dek,  manyun mulu gk takut tuh bibir jontor...!" ledek ryan kepada mika sang adik.

"Habis abang rese sih, pake kunciin mika segala lagiiii....!!!" balas sang adik masih dengan cemberut.

"Kan abang udah minta maaf, masa masih marah aja sih?" hibur ryan sekali lagi berusaha meminta maaf kepada sang adik akibat kejahilannya semalam, yang mendapat respon di jutekin oleh sang adik.

"Pokonya awas aja lu bang kalau jailin mika lagi, mika gk bakal pernah ngomong sama abang lagi..!!" tegas mika.

"Hah, tega amat tuh ancamannya!!  yakin lu bakal marah sama abang tampan lu ini, sampai sebegitunya?" tanya ryan sambil berpura-pura memasang wajah sedih.

"hhuufffttt, oke gue nyerah, emang  gk bisa sih bang. walaupun lu jail gimanapun juga  lu tetep abang gue tersayang, mana mungkin gue bisa sampe gk ngomong selamanya sama abang?" jelas mika sambil menghela napas panjang.

"Hahaha... nah, gitu dong kan jadi tambah cantik adik abang kalau nggak cemberut lagi..!" pujinnya sambil mengacak-ngacak rambut sang adik.

"ih, apaan sih bang, rambut mika jadi berantakan lagi nih, padahal udah di sisir rapi tadi biar jadi kece badai" jawab sang adik sambil merapikan rambutnya.

"hahaha dasar lu, ternyata tingkat pedenya gk jauh-jauh dari abangnya" ledek ryan.

"cih, ogah deh bang" jawab mika sambil memeletkan lidahnya.

saat kedua kakak  beradik itu tengah asik bersenda gurau menuju koridor sekolah, tiba-tiba dari arah parkiran muncul seorang gadis.  dengan pakaian seragam sekolah  lengkap sambil memakai ransel berwarna biru muda, dan rambut yang di kuncir kuda.

tanpa disadari oleh kedua kakak beradik itu, tiba-tiba sosok gadis itu berjalan kearah mereka, merasa seperti ada yang mengikuti mereka sontak membuat keduanya menoleh kearah sosok tersebut dan mendapatinya kini tengah berdiri dihadapan mereka.

Mika yang tadinya sempat kaget dengan kehadiran tiba-tiba sang gadis, kini tersenyum hangat kepada sosok didepannya itu.

Sedangkan Ryan sendiri,  justru hanya terdiam bagaikan seorang manusia yang jiwanya tengah melayang entah kemana.  

bagaimana tidak,  sosok yang kini berdiri dihadapan ryan adalah sosok wanita yang sangat manis dengan tinggi yang sebatas bahu ryan,  ditambah kulitnya yang putih bagaikan salju musim dingin, serta rambut panjang hitam dengan sedikit bergelombang dibagian bawahnya, yang kini diikat kuncir kuda sehingga memperlihatkan lehernya yang jenjang.  serta  pipinya yang tirus dan matanya yang hitam seperti langit malam, dan dia juga memiliki kaki yang jenjang bak seorang model.
tentu saja sosok itu dengan tampilannya yang sempurna mampu membuat siapapun yang menatapnya akan terkagum-kagum dengan kecantikkan yang dimilikinya. termasuk juga seorang Ryan Putra Mahesa. 

meskipun banyak gadis disekolah mereka ini seperti kak Vero misalnya kakak kelas Ryan yang juga menggilai Ryan,  yang tidak kalah cantiknya dengan sosok gadis yang kini ada dihadapannya, namun entah mengapa sosok gadis yang satu ini,  justru BERBEDA. dia mampu membuat seorang Ryan Putra Mahesa diam tak berkutik bagai tubuh tanpa jiwa.

ada apa dengan Cowok ini, seperti habis melihat hantu saja! batin sang gadis.

karena melihat gelagat Ryan yang sejak tadi terus memandanginya tanpa berkutik sedikitpun.

Sang gadis kini mulai merasa risih. dengan mengacuhkan Ryan, yang menurutnya aneh, dia kemudian mengalihkan pandangannya  kepada sosok disamping ryan, Mika.

"ehm, maaf mau nanya, ruang guru disebelah mana ya?" tanya gadis tersebut kepada mika tanpa memperdulikan tatapan kaget Ryan kepadanya.

"Owh, itu dari sini,  tinggal belok kanan aja terus nanti lurus pas di pintu pertama itu ruang gurunya" jelas mika sambil menujukkan arah yang nantinya akan dituju oleh sang gadis.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 12, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mrs. Cool GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang