Gom sema-ri-ga
Han chi-be-yi-so
Appa gom
Omma gom
Ae-gi gom
Appa gommun tung-tung-hae
Omma gommun nal-shin-hae
Ae-gi gommun na bul-gwi-yo-wo
Hishuk hishuk cha-rhan-da
Lagu tiga ekor beruang di bawakan apik oleh beberapa siswa dan siswi yang berkostum layaknya peri hutan dan beberapa kostum binatang seperti kelinci, beruang, dan burung. Cho Sandeul gadis kecil yang belum genap berusia lima tahun itu tampak tersenyum riang saat melantunkan lirik terakhir dan berpose menggemaskan menghadap kamera.
"Lihat ke sini, Chanie-aa" pinta riang seorang wanita muda dengan kaca mata berframe hitam yang bertengger manis di hidung bangirnya.
Sandeul melambaikan tangannya ke arah kamera kemudian berpose layaknya seorang peri sembari memainkan tongkatnya. Gadis itu tersenyum sumeringah dengan beberapa gigi depannya yang terlihat gripis, yang memang wajar memang untuk anak seusianya.
"Chanie, sini-sini!" ajak salah satu temannya sebut saja namanya Kim Baro. Bocah lelaki berpipi gembul berkostum mirip beruang coklat. Sandeul menengok dan nurut saja saat tangannya ditarik paksa oleh Baro.
"Appa, kenalkan ini Chanie temannya Baro" bocah Kim itu tersenyum bangga pada ayahnya saat mengenalkan Sandeul padanya.
Merasa diperhatikan sontak gadis kecil jiplakan Sungmin itu membungkuk dan memperkenalkan dirinya ke hadapan pria bertubuh besar itu, tersenyun sangat manis dan dengan kata-kata yang sangat sopan untuk ukuran anak seusianya, "Annyeonghaseyo,naneun Cho Sandeul imnida" ucapnya manis membuat pria atau ayah dari Baro itu merasa senang. Mereka sedikit mengobrol dengan celotehan khas anak kecil hingga Kibum datang menghampiri mereka.
"Appanya Chanie tidak datang appa, ommanya juga. Aha!bagaimana kalau kita ajak Chanie main kerumah saja otthe appa?" usul Baro antusias karena melihat teman sekelasnya yang lain sedang berkumpul bersama orang tua mereka, terkecuali Sandeul...
Merasa iba dengan apa yang dikatakan puteranya akhirnya Kim Kangin pun menyetujui usulnya namun keburu Kibum datang dan menghampiri mereka, "Chanie-aa" panggil Kibum hangat dan langsung sebuah pelukan kecil meluncur kepadanya, "Imo" pekik Chanie girang.
"Imo mau photo Chanie lagi?" tanyanya pada Kibum, wanita berkulit seputih salju itu pun mengangguk dan menyuruh Baro serta ayahnya turut serta dalam pengambilan photonya.
Kangin menanyakan apakah Kibum adalah ibunya Sandeul dan ia menjawab jika, "Ibu dan ayahnya sedang ada urusan yang tidak bisa ditinggal jadi aku yang menggantikan menemaninya" jawab Kibum setengah berbohong tentang ibu Sandeul, sebab sebelum ia datang kemari Siwon sudah lebih dahulu menelponnya tentang kondisi Sungmin.
Sebenarnya gadis kecil itu sempat merengek saat menyadari jika ibunya ingkar janji karena tidak datang, dan dengan berat hati , takut akan membuat Sandeul cemas akhrinya Kibum berbohong jika Sungmin saat ini sedang berada di ilsan, tengah menemani seorang nenek yang sakit. Menurut dan mengerti saja meskipun ada rasa sedikit kecewa dihatinya.
"Tapi kenapa bukan appanya Chanie yang datang saja? Ommaku juga tidak bisa datang tapi appa bisa?" polos Baro dan membuat hati Kibum mencelos seketika, mendengar kata 'appa Cahnie'...
"Ish, Baro ini bagaimana , appa Chanie itukan selalu sibuk kata omma appa itu kerjaannya banyak sekali! Iyakan imo?" ucap Sandeul memperagakan sebuah gerakan tangan yang dibukanya lebar-lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Growing Pain
ФанфикMereka sudah bersama selama delapan tahun, bahkan telah memiliki seorang putri yang begitu mengemaskan . Namun semua yang terjadi hingga saat ini malah semakin membuat luka itu kian bertumbuh dan terus bertumbuh. Fanfiction Disclaimer fanfiction in...