Bagian 12

2.1K 188 29
                                    

_Growing Pain_

Sungmin POV

Aku selalu melihatmu, meskipun aku tidak bisa menatap matamu secara langsung tapi mata ini tidak pernah bisa berpaling.

Meskipun bibirku memanggil namamu tapi kau tidak bisa mendengarku, meskipun hatiku menginginkanmu tapi kau tidak bisa merasakannya.

Aku selalu melihatmu tapi kau tidak bisa melihaku,

Aku tidak pernah belajar tentang cinta tapi mengapa perasaan ini datang dan membuatku sakit. Sungguh menyakitkan saat aku sadar jika aku tidak bisa mengatasinya lagi ketika aku tahu jika kau tidak bisa datang untuk memeluk ku.

Meskipun hatiku menginginkanmu, kau tidak bisa merasakannya,meskipun semuanya terlihat jelas di matamu tapi kau tetap tidak bisa melihatku.

Ketika perasaan yang disebut cinta ini datang, sampai tiba saatnya rasa ini kian membludak untuk menarikmu masuk ke dalam hatiku, namun....

"Aku bisa apa? Kau masih jauh dari gapaianku"

Jauh dalam hati kecilku aku ingin kau dan berharap untuk bisa memilikimu seutuhnya.

Mencoba untuk mengubah salam perpisahan itu menjadi cinta walau hatiku menginginkan hal yang sebaliknya, aku mencoba untuk mengubah cinta menjadi salam perpisahan,

"Tapi hatiku tetap berkata sebaliknya, aku tidak mau lagi membebani mu lagi"

Aku tidak tahan lagi mengapa rasa sakit ini datang?

Terkadang aku berfikir untuk melepas sakit ini dengan cara pintas, pergi jauh dengan membawa hatiku untukmu namun kau yang bahkan tidak pernah melihatku.

Namun, kau hati ku tertahan di sini, sayap-sayap kebebasan ku bahkan terlah terpotong sehingga aku tidak bisa ke mana-mana.

Perasaan ku padamu lah yang menahan ku untuk tetap di sini...

Tapi sekarang.

Aku tidak tahan lagi , mengapa sakit ini semakin menjadi-jadi ketika kau berdiri di depanku meskipun hanya dengan tatapan kosong...

Dulu aku berfikir hal seperti ini hanya untuk sementara waktu namun kenyataannya, yang ku tahu adalah,

"Hatiku dan hatimu tetap berkata yang sebaliknya"


***

Sungmin masih diam saja saat aku masuk ke kamarnya. Manik rubahnya menatap kosong tv yang sedang menayangkan acara reality show.


Sungmin masih belum bergeming saat aku menyeret bangku untuk duduk di samping ranjanganya.

Cukup sekali kami berada dalam keheningan, Sungmin memilih fokus pada tv yang menggantung di dinding itu sedangkan aku fokus memandangi tatapan kosong istri ku itu.

Meski pun matanya terpaku pada tayangan Tv tapi aku tahu jika pikirannya terfokus pada hal lain.

"Min, " panggil ku padanya.

Merasa nama kecilnya di panggil, ia pun menengok ke arah ku, wajahnya masih tampak pucat dan lelah, rambutnya yang dulu panjang sebahu kini terpaksa harus di potong pendek karena operasi di kepalanya, perban pun masih melilit di sana.

Tapi meski pun begitu, Sungmin masih terlihat manis di mata ku...

Ia menatap ku datar saat aku mencoba memegang tangannya yang terbebas dari infuse ku pegang, "Kyuhyun-ssi" ucapnya memanggil ku pelan, suaranya masih terdengar parau pelan, mungkin ia masih belum pulih benar, aku jadi ingat kata-kata dokter tadi, jika Sungmin tidak boleh banyak bicara dahulu.

Growing PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang