Sang Idola.
Bulan menghabiskan sarapannya ditemani serial televisi berita, akhir-akhir ini sedang marak sekali fenomena bullying yang memakan korban, bagi Bulan kegiatan seperti itu sungguh kejam dan melanggar hak asasi manusia, pernah sekali waktu masih di bangku SMP, Bulan dilabrak oleh salah satu seniornya hanya karena saat itu Bulan tidak sengaja menumpahkan jus alpukat di sepatu sang senior.
Ketika dirinya sedang asik menikmati sajian dari pembawa berita dengan tiba-tiba saluran televisi terganti dan langsung menampilkan soundtrack kartun 'Spongebob Squarepants', Bulan memutar kepalanya dan menemukan adiknya -Bintang- cengengesan dengan salah satu tangannya memegang remote tv.
"It's Spongebob Time!" Katanya girang sambil mengangkat tinggi-tinggi tangannya.
Bintang kini terlihat lebih rapi dari biasanya, seragam putih abu-abu lusuh yang selalu dipakainya dari kelas sepuluh kini terlihat lebih putih seperti baru, padahal dulu Bintang-lah yang bersikeras tidak mau memakai baju SMA baru, banyak sekali alasannya, dari bajunya kebesaran lah, bahannya gak enak, dan lain lain.
"Kamu...pake seragam baru ya?" Tanya Bulan, dirinya juga menyadari perubahaan warna seragam Bintang yang amat drastis.
Bintang mengangguk lesu, lalu berkata "Iya, nih. Kemarin masuk BK gara-gara baju nya udah kekecilan, terus warnanya udah kuning lah, padahal udah pewe banget pake baju yang lama,"
Bulan terkekeh geli, dia lalu bangun dari duduknya dan mematikan televisi, jam di ruang tengah telah menunjukan angka enam tepat, "Dah, ah. Yuk berangkat. Sarapanku udah habis!!"
"Yah, padahal gue belum juga nonton Spongebob nya."
Bulan memutar bola matanya jenuh, dengan tidak sabaran ditarik lengan adiknya itu, "Ma! Bulan berangkat!" ucapnya setengah teriak. Setelah terdengar jawaban mengiyakan Mamanya dari jauh, mereka berdua lantas meninggalkan rumah. Bulan pun tidak lagi menghiraukan gerutuan dari Bintang yang akhirnya diam ketika mobil Jazz putih itu telah melaju.
◆◆◆
Pagi itu Kampus terlihat lebih ramai dari biasanya, Bulan tidak tahu pasti karena dia pun barusan sampai, dilihatnya Kanya melambai-lambaikan tangannya mengisyaratkan Bulan untuk segera kesana.
"Akhirnya lo dateng juga, Lan. Tuh udah rame disitu!" Kanya menunjuk pada gerombolan mahasiswa, banyak anak ber-rok abu-abu yang kini berbondong-bondong duduk di tempat yang disediakan -di gedung aula-, didepannya terdapat sebuah panggung besar dengan banner bertuliskan 'Opening Student Event, lomba semarak HUT Universitas Bromo 17-19 Januari.'
Bulan menaikkan sebelah alisnya tidak mengerti, "Ya? Aku tau kok lusa ultahnya kampus, terus urusannya sama aku apa?"
Kanya menghembuskan nafasnya keras, "Bukan gitu, maksud gue... kan jam kuliah kita masih lama nih, mendingan kita nonton itu tuh! Anak-anak Band SMA, yang laen juga pada nonton, lagian disitu kan ada..." Kanya berhenti berbicara lalu berpikir sejenak sebelum dia kembali berkata, "Lagian disitu kan ada.... gebetan gue."
Bulan membulatkan bibirnya membentuk huruf 'O' sejenak sampai akhirnya dia membelalakan mata lalu menatap Kanya dengan pandangan terkejut, "Jangan bilang, Nya. Jangan bilang ke aku kalo kamu nge-gebet anak SMA?"
Sahabatnya, Kanya, memang terkenal sebagai seseorang yang suka gonta-ganti pacar bahkan dari jaman SMP saat Bulan kenal dengannya, wajah Kanya yang good look, manis dan selalu uptodate tentang fashion dan segala macam 'tetek bengek' para cewek itulah yang membuat cowok 'terbuai' dengan pesonanya, sedangkan Bulan? Cowok-cowok diluar sana harus berpikir dua kali kalau mau bersanding dengan cewek cerdas berpindirian ini, setidaknya mereka harus se-pintar BJ Habibie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bulan & Bintang
AdventureApakah selalu ada Bulan ketika Bintang dengan indahnya berkelip di langit malam? Atau Apakah selalu ada Bintang ketika Bulan dengan kuasa nya menguasai langit malam? Adakah kemungkinan bahwa di langit malam akan ada Bulan dan Bintang bersama-sama sa...