Chapter 4

68 9 0
                                    

Heloo para pembaca wattpad yang cantiks dan gantengs atau dua-dua nya(?).
Maaf aku update nya lama banget idih.Tapi,kalian tetap setia menunggu penulis labil ini kan?hehe.
Tepat hari ini dan kemarin,aku sakit.Gatau kenapa dan penyebabnya namun,aku tiba-tiba jatuh sakit *eaa
Dan anehnya,aku masih bisa aja buat cerita walau udah pusing,demam, flu ,batuk bla-bla.

Okelah ga nanya ya kalau aku sakit?wkwk skip.

--

Jake POV :

Apakah aku benar-benar harus mengahkiri hubunganku dengan Alyssa?Aku menyayangi Alyssa.Sangat. Namun,apa ini lebih baik kah??Apakah Ia akan menjadi lebih baik bila aku mengahkiri ini??

Aku benar-benar harus berhenti memperdulikannya.Aku harus jauh dari Alyssa.Jika,ini adalah cara terbaik Alyssa bisa berubah terhadap teman-temannya.Maksudku,demi dirinya sendiri.

Ah,sudahlah lebih baik aku memikirkannya lain kali.Dan kali ini,aku tak perlu membalas pesan Alyssa yang sedang menungguku. Aku tidak boleh merasa terganggu olehnya.Aku harus tetap menjalankan keninginanku demi Alyssa.

Aku pun mematikan dan menyerahkan ponsel ku kepada Ayahku.Sudah termasuk peraturan rumah,bagi yang menggunakan ponsel tepat pukul 10 malam.Siap-siap saja ponselmu akan menghilang ketika kau meninggalkannya disuatu tempat.

Karena keluarga ku sunggu menuju ke rohanian.Kami berdoa bersama mengucap Syukur kepada Tuhan Yesus.Lalu,setelah selesai biasanya aku kembali kekamarku.Dan, membiarkan kedua orang tua ku melanjutkan doa mereka sebagai orang dewasa.

Dan,aku menemukan ponselku didapur.Aku menyalakannya dan melihat pesan dari Alyssa dan Salsa. Aku membuka pesan Salsa,bukan pesan dari Alyssa.Salsa sungguh mencari-cariku.Beda dengan Alyssa,Ia sungguh sudah mengetahui kegiatanku ketika sudah lewat pukul 10 malam.

Aku merasakan hal yang sangat beda terhadap Salsa.Perlahan-lahan hati ku terbuka memberikan kasih sayang kepada Salsa.Ya Tuhan,apakah ini benar?apakah ini jalan yang benar untukku?

Meninggalkan Alyssa dan menyayangi Salsa??Atau keduanya? Tidak!Namun,entahlah.Tak bisa kupilih.Aku bahkan belum mengahkiri hubunganku dengan Alyssa.

Aku kembali mematikan ponselku dan menaruhnya tepat di tempat semula yang Ayah taruh.Aku berjalan menaiki tangga ke lantai dua.Aku menemukan Kakak laki-laki ku,Adam.

Adam seorang kakak laki-laki yang menjengkelkan bagiku.Aku harus selalu memberi uang suap kepadanya agar Ia tutup mulut didepan Mama dan Ayahku.Aku sering sekali menghabiskan uangku untuk Adam.
Hanya untuk Ia,aku serasa selalu dibodohi saat Adam meminta uang atau aku yany memberinya agar tetap diam.

"Jake,gue mau ngomong sama elo sebentar,masuk kamar gue aja" pinta Adam,kakak ku.

Aku menggaruk kepalaku dan berlagak seperti Bos yang tidak ingin diperintah oleh bawahannya "Penting banget ya Kak?Males ah,gue mau tidur"

"Penting,coy!!" tegur Adam.

Aku hanya terdiam dan mengangguk yang berarti menyetujui pinta Adam.Aku berjalan memasuki kamar Adam.Terlihat sangat banyak poster - poster band,Salib dan foto kenangan Ia saat Ia masih duduk dibangku SMP.

Ia sungguh hampir seperti kembaranku.Kami berdua juga bisa dikatakan seorang Playboy.Namun, Kakakku lebih parah.Lima perempuan dalam satu ponsel yang Ia milikinya,Iphone 4s.

Baginya,memainkan perempuan itu hal yang gampang dan hanya perlu taktik memanikannya.Aku sempat berpikir,"emang maini cewe kayak main pentak umpet?sampe pake taktik segala.Kalo skak mat!Mati aja lo!Langsung nydoroin pistol ke kepala dan tembak".

You Stole Him,You Broke Our Friendship [DELETE SOON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang