SATU

44K 2.6K 29
                                    

Pagi ini cuaca hujan deras, namun tidak mengurangi sedikitpun semangat dari seorang gadis yang berambut panjang sepinggang untuk membuka kios kuenya. Sepeninggalan ayahnya, ia sekarang hidup sebatang kara, tidak ada harta warisan yang tertinggal untuknya. Ayahnya dipecat secara tidak hormat dari pekerjaannya dan tanpa uang pesangon. Entah kenapa Ayahnya bisa dipecat, ia tidak tau sama sekali karena saat bertanya, Ayahnya tidak memberitahunya, beralasan kalau ini hanya masalah pekerjaan lapangan dan tidak perlu ia pikirkan.






Adapun uang yang tersisa itupun digunakan untuk membiayai pengobatan Ayahnya yang sakit-sakitan, mengikuti segala macam upaya penyembuhan, ia bersusah payah merawat Ayahnya. Walau begitu ia sama sekali tidak mengeluh karena baginya Ayahnya adalah segalanya, berharap penyakit jantung ayahnya cepat sembuh. Namun tuhan berkata lain, 1 tahun kemudian Ayahnya meninggal dunia karena penyakit jantungnya semakin parah.




Diselimuti rasa duka yang mendalam, gadis itu tidak henti-hentinya menangis meratapi kepergian Ayahnya. Hidupnya hampa, tidak ada lagi kehangatan yang selalu diciptakan oleh Ayahnya.



Sekarang. Ayahnya sudah tiada, meninggalkannya seorang tanpa sanak saudara, karena tidak ada satupun sanak saudaranya menganggap keluarganya, hubungan antar keluarga mereka renggang dan entah apa penyebabnya, sama sekali ia tidak tau dan tidak pernah diberi tahu. Ia terpuruk sebatang kara selama 3 tahun, tidak ada seorangpun yang menemaninya, ia sendiri dengan menyedihkan. Selalu ditemani dengan tangisan kepedihan, dunia seakan menikam hatinya dengan menyakitkan, membuatnya seakan tidak mampu lagi meneruskan hidup di dunia.



Namun pada akhirnya ia seakan tersadar, entah mendapat hidayah dari mana ia berusaha bangkit, menata hidupnya kembali, membuang semua kesedihan yang selalu bersarang dihidupnya. Ia yakin dibalik semua kesedihan yang ia alami, akan ada sesuatu yang membahagiakan menimpa dirinya.



Sedikit uang yang tersisa dari tabungannya dahulu, ia gunakan untuk membuka kios kue didepan rumah pondoknya yang mungil. Walau dulu ia hidup berlimang harta, namun ia sama sekali bukan termasuk gadis yang selalu menghamburkan uang tidak jelas. Hidup dikeluarga berada tidak membuatnya besar kepala, uang yang diberikan oleh Ayahnya ia gunakan untuk menabung. Saat dulu, Ibunya masih hidup, ia selalu diajarkan hidup dengan sederhana, bahkan memasak pun ia bisa karena Ibunya. Beruntunglah, dia memiliki Ayah dan Ibu yang sangat luar biasa, menurutnya. Namun Ibu yang terkenal baik hati untuknya, dengan cepat pula diambil oleh Tuhan dari hidupnya hingga ia menjalani hidupnya dengan sang Ayah.



Kini gadis itu sudah kembali menemukan dunianya, senyumnya kembali hadir dibibir mungilnya, semangatnya tidak pernah hilang.


Dan seperti pagi ini, kiosnya sudah siap menjajakan kue buatannya sendiri, ia menghela nafas lega lalu mencari-cari sapu hendak menyapu lantai namun seseorang menepuk pundaknya, membuat gadis itu terkejut dan seketika menoleh.




"Ada yang bisa saya bantu?" ia bertanya kikuk, matanya menyelidik pada pria paruh baya dengan pakaian rapi berjas hitam yang tengah berdiri dihadapannya



Dia sama sekali belum pernah mengunjungi kiosnya membuatnya heran dan bingung. Pria paruh baya itu tersenyun sopan namun terlihat begitu dingin.


"Saya ingin mencari kue untuk tuan saya, katanya beliau menyukai kue di kios ini"


Dan seketika mata gadis itu membelalak. Tuan? Sejak kapan pria kaya menyukai kue dikios kecilnya. Prilly tidak mempunyai pelanggan dari kalangan berada, semua pelanggannnya hanya dari kalangan kelas menengah kebawah.



"Dan itu tuan saya" pria itu menunjuk kearah pintu lalu seketika mata gadis itu menangkap pria berparas sangat tampan dan mempesona tengah berdiri didepan pintu kiosnya. Wajahnya terpahat sempurna bagaikan malaikat yang hidup dibumi, namun ada aura aneh terpancar pada dirinya. Prilly berdecak kagum dalam hati melihat Pria yang baru pertama kalinya ia lihat sesempurna itu. Benarkah dibumi ini ada pria seistimewa itu?.



LOVE BEHIND HATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang