Hukuman II

327 116 54
                                    

NO COPY-PASTE CERITA INI YAA! THANKS❤

Happy Reading{}

*****

Algis POV

Disini aku sekarang, didalam toilet pria dengan membawa sejuta artibut alat pembersih untuk dipakai membersikan toilet ini.

"Gila. Sejak kapan cowo sekece gua jadi OB dadakan gini, aturan mah cowo kece kaya gua tuh lagi belajar ganteng dikelas hari ini!"

"Algis! Tidak usah banyak bicara! Lihat itu Grisel saja diam mengerjakan hukumannya!" Bentak Bu Hasna padaku

"Gimana saya mau liat sih bu, orang toiletnya beda gitu. Yaa Grisel lagi sariawan mungkin bu mangkannya diem"

"Halah, banyak omong kamu! Mau saya tambah lagi hukuman kamu hah?!" Jawab Bu Hasna

"Iya bu nih saya diem. Tiba-tiba aja saya jadi sariawan mendadak."

"Yasudah cepat selesaikan."

*

"Sudah selesai nih Bu" Ucap Aku dan Grisel berbarengan.

"Ehh bebek bungkus, ngapain nyama-nyamain omongan gue?" Sahut Grisel

"Yeh, centong sayur gue gak nyamain omongan lo! Lo aja yang copas omongan gue wlee"

"Heyyy! Sudah berhenti! Tidak usah ribut begitu! Masih ada satu hukuman untuk kalian! Masih ingat bukan?" Ucap Bu Hasna

"Masih bu"

"Ini kalung yang harus kalian pakai! Pakai sekarang dan pergi kelapangan setelah itu! Saya akan selalu mengawasi kalian! Awas yaa." Jelas Bu Hasna

Setelah memakai kalung bertuliskan 'SAYA TIDAK AKAN TERLAMBAT LAGI' Aku dan Grisel akhirnya pun langsung berdiri didepan tiang bendera dan mulai hormat kearah bendera.

Kira-kira sudah sekitar 20 menit lamanya Aku dan Grisel hormat kearah bendera ini. Matahari pun sudah sangat terasa panas diatas kepala kami, hukuman ini akan selesai jika Aku dan Grisel hormat sudah selama 30 menit.

Tampak jelas sekali diraut wajah Grisel, kini dia terlihat pucat Ralat- sangat pucat.

"Sebentar lagi Sel, udah mau 30 menit! Sabar sabar. Hukuman Bu Hasna akan selesai!" Ucap Grisel

"Sel?"

"Iya?"

"Lo pucet banget loh? Mending lo bilang sama Bu Hasna kalo emang lo sakit Sel? Biar gua yang nanggung hukuman lo. Ditambah 30 menit lagi hukuman hormat ke bendera ini aja bakal gua lakuin buat lo Sel. Asal 'LO BAIK-BAIK AJA' "

Grisel POV

Jleb.
Kata-kata 'asal, LO BAIK-BAIK AJA' ditekan kan oleh Algis. Rasanya dia? Dia? Sangat perhatian bukan?
Tapi, Mungkin itu cuma perhatian seorang sahabat aja pasti gak lebih! Ngarep lo ah Sel! *Batinku berteriak

"Griselda Eleanor, denger gue kan?" Tanya Algis

Gue denger.
Tapi gatau kenapa gue gak bisa jawab, mulut gue kayak kaku dan gemeter.
Kepala gue juga pusing banget! Rasanya kayak mau mati.

"Sel! Idung lo? Keluar darah Sel, Lo mimisan yatuhan!!" Ucap Algis yang langsung menurunkan tangannya dari posisi hormat-nya dan langsung memegang wajahku.

Brukkkkk
Badanku terhempas kebawah, dengan Reflek tangan Algis langsung menggapaiku.

"Grisel lo kenapa?! Jangan nakut-nakutin gue gini! Gue takut lo kenapa-kenapa Sel!" Teriak Algis padaku.

"Sel... gue takut... takut" Ucap Algis terbata-bata

"Grisel.. gue.. gue..."

Gelap.
-Aku pingsan.

"Gue takut kehilangan lo! Gua sayang sama lo Sel" Ucap Algis, namun perkataannya percuma. Aku tak-akan pernah bisa mendengarnya. "Grisel! Argh! Jangan, jangan pingsan!" Lanjutnya.

Dengan terburu, Algis menggendongku ala Bridal ke arah UKS. Karna bel istirahat sudah berbunyi, lantas para siswa dan siswi pun mulai berhamburan keluar kelas. Sontak mereka yang melihat ku yang di gendong Algis pasti bertanya-tanya? Tapi sepertinya Algis tak memperdulikannya, dengan langkah sigap dan cepat akhirnya dia membawa ku sampai ke UKS.

*

"Hemm, Gue lebih baik ke kelas dulu buat bilang kalo gue gak ikut pelajaran dulu hari ini. Toh dari pagi gue juga gak ikut pelajaran jadi kan T-A-N-G-G-U-N-G" Ucap Algis

Algis pun keluar UKS dan langsung pergi menuju ke kelasnya untuk meminta izin pada guru dipelajaran kali ini.

Ceklekkk..

Suara pintu UKS terbuka di temani suara langkah kaki yang menuju kearah ranjang yang sedang ku tempati.

"Gak bisa Sel, gue liat lo terkujur lemas kayak gitu. Entah perasaan apa yang sekarang gue rasain. Semuanya membingungkan."

1 2 3 Perlahan mataku mulai terbuka,

Ini UKS kah? *batinku

"Ini dimana?"

"Lo bisa liat kan? Ini UKS."

"Jadi? Gue pingsan? Trus lo yang bawa gue kesini?"

"Ehh, hmm, anu.. Iya gue yang bawa lo kesini. Dan lo tau? Lo berat banget pas gue gendong hahaha" Dustanya.

"Ihhh ngeselin deh gue kan kurus gini masa berat? Dan Lo yang nolongin? Ohh. Thanks banget loh Fabian, gue gatau kalo lo gak nolongin jadi apa gue ntar di lapangan. By the way Lo liat Algis, Bi?" Tanyaku

"Liat, dia udah balik ke kelas kali. Dia kayaknya gak peduli sama lo!" Dusta Fabian untuk kesekian kali.

Sahabat macam apa lo Gis. Astaga. Dimana lo saat gue lagi butuh banget elo buat ada di samping gue? Gue tau, gue emang gak penting Gis dihidup lo.*Batinku

"Sel? Lo gapapa?" Panggil Fabian yang langsung memecahkan lamunan ku.

"Gapapa kok. Gue balik kelas dulu ya. Byee, ohh iya sekali lagi makasihh Bi" Ucapku pada Fabian dan langsung melenggang pergi keluar UKS dengan langkah yang masih lemas.

"Grisel, tunggu! Lo masih lemas gitu! Gaboleh ahh jalan sendiri. Biar gue anterin lo ke kelas" Sahut Fabian

Tak ada alasanku untuk menolak bantuan dari Fabian itu. Jujur, aku masih sangat merasa lemas sekali.

Disaat Aku dan Fabian hendak menaiki anak tangga, kami berpapasan dengan Algis. Entah mengapa, untuk saat ini aku tidak mau bertemu dengannya dulu.

"Loh? Sel? Udah sadar?" Tanya Algis

Aku tak menjawabnya.
"Ayo Bi, bantu gue naek tangga"

"Pasti Sel, awas hati-hati" Jawab Fabian

Algis melongo tak percaya
-sakithati.

*****

Gimana guys part yang ini? Maaf ya baru di update, soalnya bener deh lagi banyak tugas banget hehe jadinya Slow update deh. Plis jangan timpukin author pake sendal. Timpukin author pake vote and coment aja wkwkwkwkwk xD.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 25, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sincere LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang