"Ka Nayla, kapan pulang nya sihh, aku gak punya teman ka...!!"Ucap Lyana
menelpon Nayla"Dua hari lagi,Ly. Emang nya ali gak temanin kamu?"
"Iiiiuuuhhhh Ali mah jahat ama Lyana, Ka. Hari ini aja Lyana gak dikasih kuliah, Apa apaan coba dia." Adu Lyana kepada kakak nya itu
"Udah deh, dia begitu karna pengen ngejaga kamu, lagi pula selama itu baik buat kamu turutin aja, Ly."
"Iya deh."
"Kalau gitu udah dulu yaa,Ly. Kakak di panggil lagi nih untuk pemotertan Kamu hati-hati ya disana dan ingat apa yang Kakak bilang, selama itu baik turutin aja ali, Okee...Dahhh.."
Nayla mematikan telpon nya tanpa mendengar jawaban Lyana.
"Hari ini Ali bener-bener buat mood gue hancur tak bersisa." Racau Lyana dalama kamar nya.
"Masa..?!" Suara berat seseorang yang seenaknya memasuki kamar Lyana.
"Kamu?! Mau apa lagi kamu kesini? Jangan bikin mood aku tambah hancur yaa dengan kehadiran kamu yang gak penting."
"Ayo kita turun, Bi Sum udah nyiapin makan siang buat kita." Ucap ali tanpa mendengar pernyataan Lyana barusan.
"Gak, aku gak mau. Aku masih bete sama kamu."Jawab Lyana dingin.
"Oke kalau kamu gak mau, aku akan suruh bodyguard yang ada di depan untuk ngawasin kamu selamanya." Ucap ali seperti gak berdosa.
"Apa?! Kamu bener bener yaaa ,Li. Kam...-"
"Kamu mau turun, atau kamu mau aku lakuin seperti apa yang aku bilang."
Lyana mengusap wajah nya kasar, Ali benar-benar gak berhenti membuatnya kesal.
"Oke baiklah, ayo kita turun dan makan sepuasnya." Lyana berjalan dan melewati ali yang berdiri di ambang pintu, ali hanya tertawa kecil melihat Lyana yang berjalan dengan bibir manyun nya, dan mengekor di belakang Lyana.
Mereka mulai duduk di meja makan, Hanya ada keheningan.
"Bi.. Bi sum..." Teriak Lyana
"Bisa gak sehari aja kamu gak teriak..!! Budeg kuping aku, Ly..!!" Ucap ali lembut yang masih asyik memakan makanan dihadapan nya..!! Sedangkan Lyana hanya menatapnya dingin.
"Iya Non..!!" Ucap Bi Sum
"Bi, apa papa ada nelpon? Kapan papa akan pulang? Apa papa ada bertanya tentang ku?" Tanya Lyana beruntun tanpa melihat ke bi sum matanya hanya fokus ke makanan yang ada di piringnya.
Bi sum terlihat bingung, harus menjawab pertanyaan Lyana yang mana. Sedangkan ali mengerutkan dahi nya memperhatikan Lyana, lalu menghentikan makannya meletakan sendoknya di sisi piring nya.
Ali masih menatap Lyana tajam, Sedangkan Lyana masih asik memainkan sendok untuk mengaduk-aduk makanan dipiringnya.
Hingga Lyana mampu menyadari keadaan sekitar, jika bi sum masih terdiam belum menjawab pertanyaan nya, dan Lyana melihat ali yang menatap nya tajam.
"Kenapa?" Hanya kata itu yang mampu lolos dari bibir Lyana.
Ali menarik nafas panjang lalu menghembuskan nya kasar,
"Bi sum, sebaiknya bibi ke belakang saja."
"Loh tapi Bi Sum belum menjawab pertanyaan ku, Li."
"Aku yang akan jawab pertanyaan kamu."
Bi sum berjalan ke belakang, Sedangkan ali masih menatap Lyana.
"Om Taufiek masih ada Di Surabaya, Ia gak ada nelpon kerumah, karna Om Taufiek sudah menelpon Aku, Ia bilang aku disuruh jagain kamu. Selama Om Taufiek berada Di Surabaya, Kezia, dan Nayla belum pulang Aku yang akan menjagamu.Paham. Sebelum Om Taufiek tanya tentang dirimu, Aku sudah memberitahunya terlebih dahulu." Ucap ali tegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
KENANGAN
عاطفيةAli Zain Syarief adalah sahabat kecil dari Nada Lyana husain.. Ali adalah seorang anak perwaris tahta tapi ali di besarkan oleh kedua orang tua Lyana yang sederhana, karna kesibukan keluarga ali.. Lyana adalah anak bungsu dari 3 bersaudara umur yang...