Chapter 4 (END)

2.3K 182 0
                                    

"Ah...."

"Jisoo...."
"Jeonghan..."

Suasana mendadak berubah menjadi canggung, lantaran Jeonghan menampakkan dirinya di depan Jisoo yang baru saja ingin keluar. Sementara itu, Minghao yang berada di belakang Jeonghan hanya diam memerhatikan mereka.

"A-ah, aku harus ke kelas sekarang! Ada barang yang tertinggal! Sampai nanti!" Mingyu bergegas berlari menuju pintu.
"Terima kasih, Kim Mingyu." Bisik Jeonghan pelan. Mingyu hanya mengangguk tidak peduli Jeonghan melihatnya atau tidak.

"Ayo kita pergi, Minghao!"
"Ah, tapi---" Mingyu membawa Minghao keluar dan menutup pintu.
"Sssttt! Kita harus memberi mereka waktu. Kita intip saja dari jendela ini." Bisiknya sambil menekan jari telunjuknya di bibir Minghao.
"Ba-baiklah..."

Sementara itu Jisoo dan Jeonghan tidak berubah posisi. Mereka hanya diam dan tak berbuat apapun. Hingga akhirnya Jisoo mulai bicara.

"Maaf, kalau perkataanku semalam menganggumu."
"Tak apa..." Mereka diam kembali.

"Jadi, apa jawabanmu?" Tanya Jisoo kembali. Namun Jeonghan hanya bungkam.

"Aku suka padamu, Jisoo!" /
"Aku suka padamu, Jeonghan!"

Mereka pun menyatakan perasaan masing dengan serentak. Wajah keduanya sama2 memerah karena malu.

"Selama ini kau selalu menggangguku. Kau menyentuh rambutku, menggodaku seolah2 aku ini wanita, tapi kau tidak marah saat kupukul. Lalu akhirnya aku tahu sifatmu saat melampiaskan hobimu. Kau memang suka menggangguku, tapi kau tak pernah kurang ajar padaku. Makanya aku merasa... kau tidak seburuk itu juga..." Jeonghan mengungkapkan perasaannya. Jisoo menatapnya dalam.

"Aku tak pernah mengerti mengapa aku bisa suka padamu. Bukan karena kau mirip seorang wanita. Sebagaimana seorang lelaki mencintai seorang wanita, begitulah aku mencintaimu. Mungkin kau akan menolakku karena aku aneh, tapi aku benar2 tulus mencintaimu, Jeonghan!" Jeonghan hanya terkejut sambil melongo tak percaya.

"Katakanlah bahwa kau tulus mencintainya!"

"Kalau hyung mau menerima perasaannya, maka jalani saja."

Jeonghan langsung berlari menuju Jisoo dan memeluknya erat. Pelukan yang hangat dirasakan Jisoo. Ia menatap langit luas, dan membalas pelukan Jeonghan.

"Aku anggap ini jawaban 'iya'..." Kata Jisoo sambil mengelus kepala Jeonghan.
"Apa aku sudah terlambat membalas perasaanmu...?"
"Menurutmu?"

Ia melepas pelukannya dan mengenggam kedua pipi Jeonghan. Ia menatap manik mata Jeonghan dalam.

"I wanna make you mine."
"Hah? apa maksudnya?" Tanya Jeonghan polos.
"Aku ingin kau jadi milikku!! Puas?!!" Wajah Jisoo yang semula gentle berubah drastis menjadi galak.
"Hahaha, aku suka Jisoo yang seperti itu!" Tawa Jeonghan.

Jisoo takluk. Senyuman Jeonghan sungguh membuat hatinya luluh. Ia perlahan mendekatkan bibirnya ke bibir Jeonghan. Sedangkan Jeonghan sudah tahu apa yang ingin Jisoo lakukan, dan ia hanya menutup matanya.

"Hm, sepertinya ada yang mengintip kita dari tadi." Jisoo melihat Mingyu dan Minghao yang sedari tadi mengintip mereka.

"Hieee!!" Teriak Mingyu dan Minghao dalam hati.

"Hei, kalian. Ayo keluar! Berani2nya kalian merusak momen kami berdua." Bentak Jisoo.
"Ma-maafkan kami...!!" Kata Minghao.
"Kami hanya bermaksud untuk memberi kalian waktu saja, sungguh!" Tambah Mingyu.

Jisoo memasang muka geram. Jeonghan yang tadi hanya diam memegang kedua tangan Jisoo. Dan,

Cup~

Ia menciumnya. Ia sudah tak tahan menunggu. Jisoo terkejut, sedangkan kedua junior mereka hanya melongo melihat mereka berdua.

"Kau lama sekali! Aku sudah tak tahan ingin menciummu, tahu!" Katanya sambil menggembungkan pipinya.

Wajah Jisoo langsung merah padam, sedangkan Jeonghan tetap memeluk Jisoo yang mulai gugup. Disisi lain, Mingyu-Minghao hanya tersenyum melihat kedua sunbae-nya itu.

"Tu-tunggu Jeonghan!" Ia melepas pelukan Jeonghan.
"Eh, kenapa?"
"Ja-jadi... bagaimana jawabanmu...?" Jeonghan hanya tersenyum.

"Kan sudah kujelaskan, aku juga menyukaimu lebih dari yang kau kira, Jisoo-ya!"

Jisoo tersenyum lebar dan langsung memeluk kembali Jeonghan dengan erat. Jeonghan pun membalas pelukannya.

"Gomawo, Jeonghan-ah!"

---------------------------------------------

Kring, kring!
Bel berbunyi. Tak terasa waktu istirahat sudah berakhir.

"Arghh, waktunya sudah habis! Kita jadi tidak sempat makan siang bareng, deh..." kesal Mingyu.
"Hahaha, tak apa2 kok." Senyum Minghao.

"Sesekali boleh kan melihat pemandangan seperti ini?"

-END-

The Prince Secret (Jihan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang