Maaf

2K 89 4
                                    

'Maafkan aku, ini semua salahku'

Hening tak ada jawaban, Ali hanya mendengar suara ramai warga.
Pusing, gelap dan Alipun ikut menyusul prilly tertidur.

Kini mereka ada ditempat yang sebagian orang membencinya, Rumah Sakit. Prilly maupun Ali keduanya dalam keadaan kritis.

Sudah hari kedua mereka dirawat, dan tepat hari ini seharusnya Prilly berangkat ke Inggris.

Perlahan tangan Ali bergerak, mata Ali yang terasa begitu berat ingin segera membuka.

'Mah' panggil Ali lirih

'Ali, kamu bangun nak? Alhamdulillah. Kaia cepet panggil dokter'

Dengan segera dokterpun memeriksa keadaan Ali. Keadaan Ali lebih membaik dari sebelumnya.

'Mah, Prilly dimana?' Tanya Ali penasaran, pasalnya Ali ingat kalau tepat hari ini, hari pemberangkatan Prilly ke Inggris

'Prilly masih lemah li, koma. Belum sadarkan diri' Jawab mama Resi pelan

'Ini semua salah ali mah'

'Jangan salahkan diri sendiri, ga ada yang salah, semua udah diatur sama Allah'

'Tapi mah. karena Ali, Prilly seharusnya hari ini berangkat ke Inggris bukan terbaring di Rumah sakit. Kuliah di Inggris udah impian dia dari dulu dan Ali hancurin mimpi itu'

'Percaya, ini adalah jalan yang terbaik Allah berikan. Kita hanya pemain dan Allah lah penulis dan sutradaranya. Kita gak tau apa yang akan terjadi kedepannya, cuma Allah yang nentuin nak'

Ali diam tak menjawab, bukan tidak mau menjawab namun bingung harus menjawab apa. Karna apa yang dikatakan mamahnya semua benar.
'Semoga, ada hikmah dibalik kejadian ini' batinnya.

***

Sudah tepat satu minggu Prilly masih nyaman dengan tidurnya. Ali yang memang keadaannya sudah membaik tak pernah pergi meninggalkan Prilly. Ali ingin disaat mata Prilly terbuka dirinya lah yang pertama kali dilihatnya.

'Pril, tidurnya nyeyak banget ya? Mimpi apa sih? Bangun udah siang'

Meski tak ada jawaban Ali tak pernah lelah untuk mengajak prilly berbicanya, karna Ali tau dari dokter, orang yang sedang koma meskipun tertidur tapi bisa mendengar dan terkadang meresponnya.

'Aku kangen kamu. Kangen suara cempreng kamu, ya walau cempreng tapi suaranya ngangenin. Kangen tawa kamu yang bagiku adalah nyanyian terindah, kangen manjanya kamu yang gemesin, dan kangen cubit pipi kamu. Kangen semua tentang kamu. Bangun Pril' tanpa diundang air mata Ali telah turun dari pertahanannya.

'Kamu gak kangen aku pril? Gak kangen keluarga kamu? Gak kangen sahabat - sahabat kamu? Semua kangen kamu dan aku yang paling kangen kamu. Aku butuh kamu' kata Ali lagi lirih.

'A..li' ucap Prilly lirih

'Pril, pril kamu bangun pril?' Langsung saja Ali memencet tombol untuk memanggil dokter

'Jangan tidur lagi pril, bangun'

Mata Prilly terasa sangat berat, sangat sulit untuk membukanya. Prilly tak kuat dan akhirnya dia pun kembali tertidur.

Ada yang nunggu kelanjutannya kah? HAHA.
Jangan jadi pembaca gelap dong, hargai aku, ya ngehargainya cukup dengan kasih Vote dan Comment.
Aku butuh vote kalian buat semangat aku, butuh comment kalian buat memperbaiki karya aku. Terimakasih.

Maaf kalo jarang banget update, lagi sibuk-sibuknya. Wajar, pelajar akhir tahun haha.

Oiya, kalian bisa follow twitter aku @ApriliaA_azizah ya

April~

Aku dan Perasaan (Prilly Aliando)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang