2∆ - 4 : Perjodohan Sialan.!

94 9 0
                                    

Jongin

"Jong, eomma ingin bicara denganmu. Empat mata." aku mengangguk lesu. Pasti Seulgi, aku yakin.

"ANI!! ENAM MATA! TUNGGU AKU SELESAI MAKAN!" ish. Mingyu menyebalkan.

Aku dibawa eomma menuju kamarnya. Dibelakangku sudah ada Mingyu. Bocah ini ingin tahu saja. "Ada apa, eomma?"

Eomma dan Mingyu duduk ditempat tidur. Mingyu memandangku serius. Kenapa dia? "Kau ingat Seulgi? Temanmu saat Menengah Pertama?"

Aku menggeleng mantap. Dia bukan temanku lagi. Dia lebih mirip psikopat yang sedia membully yeoja yang dekat denganku. "Kami bukan teman sejak aku tahu kelakuannya. Maaf."

Baru saja aku ingin berdiri, eomma memberikan tatapan jangan-beranjak-dari-tempat-dudukmu. "Jinri anak yang baik."

Memang. Eomma saja yang selalu bersikap buruk padanya. Eomma aneh. "Memang dia yeoja yang baik. Eomma sadarkah, akan kelakuan eomma?"

Eomma selalu bersikap jutek didepan Jinri ketika Jinri pergi ke rumahku. Ia juga selalu menyuruh Jinri membantu bibi Han di Dapur. Menyebalkan, tapi itu memang benar adanya.

"Eomma hanya berusaha membuatmu melirik Seulgi. Apa eomma salah?" salah sekali. Eomma sama saja membuatku suka dengan yeoja yang suka membully orang.

"Eomma berusaha membuatku melirik seorang pembully, apa itu suatu perbuatan yang benar?" eomma melotot kearahku. Aku hanya dapat berwajah datar. "Jaga ucapanmu, Kim Jongin!"

"Jongin hyung benar, eomma," aku memandang Mingyu dengan mata berbinar-binar. Untung kali ini dia tidak diam saja ketika aku beradu argumen dengan eomma. "Seulgi noona, dia selalu membully yeoja yang dekat dengan Jongin hyung."

Eomma terlihat terkejut sekarang. Mingyu tidak pernah bisa berbohong, dan seluruh keluargaku tahu akan hal ini. "Siapa yang mengajarimu berbohong, Kim Mingyu?!"

Lho? Mingyu tidak berbohong. Dia berkata apa adanya. "Mingyu tidak berbohong, eomma. Dia tetap Mingyu yang tidak dapat berbohong, sampai kapan pun."

Aku berdiri di pintu Kamar. Memandang eomma dan Mingyu berulang kali. Ada rasa nyeri ketika eomma lebih memilih Seulgi yang selalu membully orang daripada yeoja imut seperti Jinri.

"Sampai kapan pun, aku tidak akan melirik yeoja lain, selain Jinri. Sekali pun eomma menjodohkanku dengan Seulgi," kataku lantang. Eomma dan Mingyu memandangku datar.

"Tugas menjemput Seulgi selesai. Kau janji ini permintaan terakhirmu. Aku tidak akan dekat dengan Seulgi, sekalipun dia pindah ke Hanlim. Annyeong."

***

A.N // sebenarnya aku gak tega bikin Seulgi yang imut itu suka nge-bully orang. Cuma ada sisi dingin Seulgi yang bikin aku tertarik untuk buat dia yeoja yang rada galak.

Voment-nya kakak..

2∆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang