2∆ - 3 : Choi Minho Menyebalkan!

100 7 0
                                    

Jinri

"Jong, kau jadi ke Lotte World kan?" tanyaku kepada Jongin dari telepon. Hari sudah malam, mungkin Jongin sedang makan malam. Terdengar suara obrolan santai dari sana.

"Jin-Jin, maafkan aku. Aku harus menjemput temanku di Bandara. Kau datang saja dengan Sehun dan Soojung, bisa?" suara Jongin terdengar lelah. Mungkin tepatnya lelah lalu pasrah. Aneh.

"Jong, kau tahu Sehun. Dia selalu ingin berduaan dengan Soojung. Aku tidak ingin mengganggu mereka. Jadi kalau kau tidak ikut, aku pun tidak ikut." gumamku. Padahal esok bisa jadi hari pertama ke Lotte World bersama Jongin.

"Mian, Jin-Jinie.. Aku akan mengajak mu minggu depan. Bagaimana?"

"Boleh. Ku matikan ya?" Jongin menghela napas pasrah disana. Telepon pun ku matikan.

Aku memilih untuk turun ke bawah membantu eomma memasak makan malam. "Annyeong, eomma."

"Annyeong.. Kau ingin bantu eomma lagi? Kali ini masakannya lebih banyak. Oppa-mu pulang esok." mengingat Choi Minho membuatku kesal. Sebagai adik, aku harus diawasi oleh kakak. Maka aku bersekolah di sekolah yang sama dengannya. Setiap hari dia meminta uang saku milikku terus. Menyebalkan.

"Kenapa dia harus pulang, eomma? Menyebalkan!" seruku sambil mengerucutkan bibirku. Huh, aku tidak akan memanggil Minho dengan sebutan oppa.

Eomma sedang menyangrai bawang, untuk bumbu masakan. "Bagaimana pun dia oppa-mu, Choi Jinri. Oh ya, Sooyoung akan debut bulan depan kan?"

Aku membelalakkan mataku. Apa? Sooyoung eonni akan debut bulan depan? Bersama Sooyeon eonni? Kakak Soojung?

"Eomma serius?" eomma mengangguk. Yah, jadi jarang aku dapat bertemu Sooyoung eonni. "Kalau kamu mau sering bertemu Sooyoung, jadilah trainee disana bersama Soojung."

Aku menimbang akan audisi atau tidak. Menjadi trainee bersama Soojung akan menyenangkan. Mungkin kalau ke-protektifan Sehun kepada Soojung tinggi, dia juga akan menjadi trainee. Yap. Lengkap.

"Jinri! Esok jemput kakakmu!"

Oh tuhan, cobaan apa lagi ini?

**

"YA! CHOI JINRI!" ih, tidak bisakah Minho bersikap tenang? Ku rasa dengan dia pergi California, sikap noraknya tidak hilang. "JANGAN LARI, EOH!"

Aku pun mengencangkan langkah kakiku. Aku tahu, walaupun dengan jalan cepat, Minho tetap dapat menyeimbangkan langkahnya dengan langkahku.

Bruk

"Aduh ... Sakit .." desisku. Ada seseorang menabrakku. Kami sama-sama terjatuh, sehingga aku tahu yang menabrakku adalah seorang yeoja.

"Jinri-Sul!"

"Jin-Jin!" hah? Jongin ada disini?

Aku mendongakkan kepalaku. Jongin berdiri dengan koper ditangan kanannya. "Ya! Kalau berjalan itu hati-hati!"

Kenapa dia memarahiku? Ku lihat handphone-nya terkapar di lantai Bandara, berarti dia juga salah. "Kau berjalan sambil bermain handphone."

"Jin-Sul, kau tidak apa?" aku mengangguk kepada Minho. Jongin memandangku datar. "Dia siapa, Jin-Jin?"

"Jong, sakit.." lho? Harusnya aku yang bilang begitu! Dia siapa-nya Jongin pula?

"Jangan manja, Seul. Siapa dia, Jin-Jin?"

Aku memandang Minho datar, lalu memandang Jongin. "Dia ka-"

"Aku Choi Minho, kakak Jinri. Kau siapa-nya Jinri, ya?" Jongin bolak-balik menatap aku dan Minho. Aku pun hanya dapat berwajah datar. "Aku namja chingu Jinri, hyung. Salam kenal."

"Aku Kang Seulgi, calon tunangan Jongin."

Dan seketika, aku ingin memiliki kekuatan memberhentikan waktu agar dapat mencakar calon tunangan Jongin.

***

A.N // holaa!!! Seulgi muncul disini, bung! Tapi baru calon tunangan, belum istri. Jin-Jin yang sabar yak!

Jin-Jin itu panggilan sayang Jongin ke Jinri. Huuuaaa... Totwit :' )

Voment-nya qaqa :D

2∆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang