Chapter 5

134 16 4
                                    

Mulmed : Kwon Yeri

Happy Reading!

***

Jiyeon*

Aku melangkah di koridor sekolah menuju kelasku. Aku bersyukur bahwa hari ini Taehyung mudah dibangunkan. Jadi aku tidak datang terlambat seperti kemarin. Oh ayolah, Terlambat bukan gayaku sama sekali, terlebih aku adalah siswi baru di sini.

Tidak membutuhkan waktu lama aku telah sampai di kelasku. Baru beberapa murid yang datang, bahkan tidak sampai 10 yang telah datang.

Aku berjalan menuju kursiku yang telah kutempati sejak kemarin. Kursi di sebelahku masih kosong. Yeri belum datang.

Aku melirik ke arah kursi yang ada di belangkang kursiku dan Yeri. Ada 2 orang pria yang sedang beradu argumen. Oke, aku tidak mau memedulikan mereka.

"Oh, Annyeong Jiyeon-ssi," sapa salah satu dari 2 pria itu ke arahku sambil tersenyum. Yaampun baru saja aku berbicara. Tapi tunggu, nampaknya terlihat sekali bahwa dia sedang menghindari percakapan dengan orang yang berada di sebelahnya itu.

Lalu aku pun hanya membalasnya dengan senyuman. Merasa diabaikan, pria yang berada di samping pria yang menyapaku tadi mengikuti arah pandang temannya itu. Ke arahku tepatnya.

"Apa kau lihat-lihat? Kau pikir aku ini pisang?" Tanyanya sinis.

Kau monyetnya, batinku.

Tunggu.

Yaampun. Aku baru menyadarinya! Mereka adalah pria yang kemarin kutemui di kantin. Ya Tuhan kenapa aku baru menyadarinya? Benar kata Yeri. Mereka--Jungkook dan Jimin-- duduk di belakang kami.

Lalu aku hanya memberika tatapan kau-gila? Kepada Jungkook.

Bugh!

"Akh, sakit bodoh!" Erang Jungkook sambil memegangi kepalanya yang sakit akibat dipukul oleh teman sebangkunya itu.

Aku hanya meringis pelan melihat itu. Pasti sakit.

"Maafkan bocah ini Jiyeon-ssi, aku belum memberikannya obat. Silahkan duduk, aku minta maaf atas nama bocah ini." Ucap Jimin.

Baiklah aku tidak mau mencampuri urusan mereka lebih dalam lagi. Jadi, lebih baik aku duduk.

Aku mengambil earphone yang berada di saku almamaterku dan menghubungkannya dengan ponselku lalu mulai memutar sebuah lagu yang ada di playlist-ku.

Remember the way you made me feel
Such young love
But something that we knew that it was real
Frozen in my head

Pictures I'm living through for now
Trying to remember all the good times
Our light/life was cutting through so loud
Memories are playing in my dull mind
I hate this part
Paper hearts
And I'll hold a piece of yours
Don't think I will just forget about it
Hoping that you won't forget about it

***

"Ingin ke kantin bersamaku?" Tawar Yeri.

Tanpa basa-basi Jiyeon langsung mengangguk menyetujui ajakan Yeri. Kebetulan, ia juga belum sarapan.

Yeri dan Jiyeon berjalan beriringan menuju kantin. Sesekali Yeri membuat guyonan-guyonan yang membuat Jiyeon sedikit tertawa.

BRUK!

"Akh..."

"Jiyeon-ssi Gwaenchanna?" Tanya Yeri khawatir.

"Aku tidak apa-apa. Tapi kakiku sedikit sakit," ucap Jiyeon sambil mengusap-usap lututnya yang sakit akibat tersandung atau lebih tepatnya disandung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 20, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

"Love?"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang