Pagi terlihat cerah. Aku pun bangun dari tempat tidurku. Kemudian aku membereskan tempat tidurku dengan rapih dan mandi. Seperti biasa aku memilih bajuku dengan touchscreen di sebuah kaca. Ku pilihlah dresscode kemeja putih dan sweater biru serta rok merah bergaris hitam. Kemudian aku menyisir rambutku yang hitam dan menjepit poniku.
Aku pun turun ke bawah dan sambil membawa tas coklat butek. Kemudian aku memakai kaos kaki putih dan sepatu hitam. Ibuku ada di kamarnya yang sedang mengerjakan pekerjaannya.
"Ma, aku sekolah dulu."
"Ya, hati-hati."
Kemudian aku melangkah keluar untuk menunggu MRT terbang yang akan menjemputku.
Aku memang tinggal di zaman berteknologi tinggi dimana orang tidak memerlukan kayu. Dimana handpone yang aku gunakan hanyalah di telapak tangan. Aku memiliki kakak laki-laki dan perempuan. Mereka sekarang sudah kuliah. Ayahku sudah lama meninggal karena menderita kanker. Sekarang aku hidup berdua dengan ibuku.
MRT terbang pun sudah datang seperti biasa. Kemudian aku langsung masuk dan ia mengantarkanku ke sekolah.
Sesampai di sekolah, seperti biasa aku ke kelas untuk menaruh tas ke tempat dudukku. Kemudian aku ke market sekolah untuk membeli sebungkus roti coklat kesukaanku.
Biasanya aku belajar di atas atap sekolahan. Memang itu menjadi hal kebiasaanku. Aku menyukai di tempat itu.
Aku memang orang yang tidak pandai bergaul. Aku hanya tak menyukai gaya mereka. Aku selalu fokus pada apa yang aku impikan. Meskipun aku terjatuh, aku tak akan pernah menyerah begitu saja. Itu kenapa mereka tidak begitu menyukaiku.
Bell pun berdering. Aku pun langsung masuk ke kelas untuk belajar.
Setelah belajar. Aku langsung membereskan buku dan melangakh keluar kelas. Saat aku keluar , tiba-tiba Finick menungguku di depan kelas.
"Hai Sam. Kita sudah janji kan?"
"Eh.. Uh..."
"Apa ada masalah?"
"Ah tidak. Aku hanya..." Finick langsung membalas cepat.
"Kalau begitu ayo kita langsung berangkat!" Langsung menarik tanganku dengan erat dan berlari ke depan.
Kemudian MRT terbang membawaku ke tempat yang sangat aneh dan tidak pernah ku lihat sebelumnya. Terlihat asing dan agak gelap.
"Inilah tempat dimana akan ada sebuah permainan dan kau harus menyelesaikan permainan ini. Permainan ini tidak dapat di download tetapi bisa dimainkan secara realita."
"Permainan apa itu?"
"Permainan dengan menggunakan senjata-senjata canggih. Dan kamu bisa meninggkatkan kemampuanmu. Permainan ini bernama Weapons Abilities Online atau disingkat WAO."
"Jadi begitu."
"Sebelum kamu masuk ke dalam permainan ini, kau akan diuji apakah kau bisa untuk bertahan dalam permainan ini"
"Kenapa harus dilakukan seperti itu?"
"Permainan ini menyangkut nyawa seseorang."
"Apa kau gila?"
"Bukankah itu yang kau mau?"
"Ya tidak seperti ini juga kerles."
"Kalau kau memang tidak mau ya pulanglah."
"Tidak. Aku akan masuk."
"Kalau kau terluka, itu resiko kamu."
"Gak, aku pasti bisa."
![](https://img.wattpad.com/cover/60211680-288-k257828.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Weapons Ability Online
AvontuurFinick memperkenalkan sebuah permainan kepada Samantha dimana mereka akan bermain secara realita dengan menggunakan senjata-senjata canggih, tetapi saat Samantha baru masuk ke dalam permainan tersebut, mereka terjebak dan harus menyelesaikan permain...