Chapter 10 [EDITED]

104 8 0
                                    

Jungkook POV 

"Aku ingin bicara...." ucapnya sambil menarik tangan ku, menuntut agar aku mengikutinya 

Aku melihat tangannya yang menarik ku dan mengikuti arahannya. Yena bukan tipe orang yang suka disentuh ataupun menyentuh jadi terkadang aku sangat was-was akan tangan ku sendiri ketika berada di dekatnya. Takutnya aku memegang nya diluar kendaliku, bahkan memegang tangannya saja aku tidak berani entah kenapa. Ternyata sekarang dia malaha yang memegang tangan ku duluan 

 "Kenapa tidak bicara di sini saja?" 

Kalau dia tidak menyukai ku seharusnya tidak perlu menutup-nutupi begini kan. Lagipula berbicara di depan kelas adalah hal yang wajar untuk seorang teman, itu jika dia memang memandangku sebagi temannya 

"Aku tidak suka mendrama di depan publik"

Aku berdehem ria sebagai respon dari jawabannya. Kulihat punggung gadis di depan ku ini yang  tingginya hampir sama dengan ku. Dia terlihat begitu jauh untuk ku gapai meskipun aku cukup dekatnya. Aku ingin mengubah pemandangan ini, tidak ingin melihat punggungnya yang membelakangi ku lagi. Akan ku buat punggung itu berbalik sehingga kau bisa menatapku dengan benar 

"Kenapa tidak sekalian mencari tempat yang lebih sepi?" ucapku setelah tiba ditempat yang Yena inginkan

Ini memang tidak seramai koridor dan kantin, tapi taman belakang sekolah juga tidaklah terlalu sepi. Jika ingin tempat sepi biasanya orang akan pergi ke rooftop karena jarang yang ingin ke sana. Selain tangga di sekolah yang melelahkan di sana juga bukan tempat yang bagus sebenarnya, anginnya terlalu kencang

Dia menatapku heran "Kenapa? Kau ingin berbuat yang tidak-tidak padaku?"

"Ya ampun, tidak bodoh. Untuk apa juga aku melakukan itu?" 

Dia hanya ber-hmmm ria sambil menatapku tak enak. Aku yang ditatap tentu merasa tidak nyaman dan aneh, biasanya anak ini selalu to the point kalau mau bilang sesuatu. Sekarang kenapa malah menatapku begitu?

"Berhenti menatapku begitu. Cepat katakan apa yang kau mau, aku tidak bisa lama-lama di sini"

Iya kalau aku semakin lama di sini, semakin meluap-luap perasaan ku nanti 

"Kau kenapa begitu sih? Ingin menghindar ya?"

Aku mengalihkan pandangan ku tak ingin menatapnya, lantas kenapa kalau aku memang ingin menghindar kau kan tidak ada hak untuk mengejar ku atau apapun itu 

Yena menghela nafas panjang sebelum dia akan berbicara "Jungkook aku memang tidak tau apa yang kau bicarakan dengan Chanyeol, mungkin Chanyeol mengatakan hal yang menyinggungmu aku minta maaf karena itu"

Jangan minta maaf dengan mengatasnamakan Park Chanyeol. Itu kan masalah ku dengannya kenapa kau yang minta maaf?

" Dan juga aku minta maaf karena tidak ikut dengan mu. Itu bukan karena aku lebih memilih Chanyeol daripada kau. Aku hanya kaget dan tidak tau harus berbuat apa makanya aku diam"

Aku mengkerut heran "Kenapa kau minta maaf? Kau kan tidak salah"

"Tapi aku merasa bersalah..."

"Kenapa kau merasa-" aku merasa tidak bisa melanjutkan kata-kata ku sendiri, ketika aku sadar apa yang ia maksud. Aku menatapnya tak percaya, rasanya hatiku tak siap dengan semua ini 

"Kau tau..." ucapku lirih "Kau tau..." ulang ku lagi dengan nada yang terdengar sedih kali ini 

Dia mengangguk lemah

Kim Yena selama ini tau. Ternyata dia tau perasaaan ku selama ini, tapi sejak kapan? Padahal aku juga tidak terlalu ketara menunjukkan nya

"Sejak kapan?"

Let Him GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang