Angel's POV
Saat istirahat pun tiba, aku menaruh kepalaku di atas meja dan menyembunyikannya di antara kedua lipatan tanganku karena aku terus kepikiran Galang.
"Dia telat masuk kelas gak ya?? aduh, gue merasa bersalah deh jadinya", hatiku berkata.
"ARGHHH KESELL", teriakku tiba-tiba yang membuat heboh satu kelas. Aku menjadi pusat perhatian. Lalu, Sari mengampiriku dan duduk tepat disampingku. Ia menatapku dengan tatapan yang aku yakini ada kekesalan dari matanya.
"Apaan sih, Njel? berisik tau gak! Lu kalau lagi ada masalah cerita aja lagi, ga usah pake teriak-teriakan segala", ucapnya dengan nada kesal.
"Ahh sorry Sar gue lagi badmood banget nii, tadi pagi gue dianter si Galang. Lu tau kan?"
Sari sudah mengetahui perihal Galang. Ya selain karena dia kepo, aku pun tidak bisa merahasiakannya dari Sari karena dia sahabatku dan aku percaya sama dia.
"Ooh, Galang. Kok bisa dianter sama dia?", tanyanya mulai tenang.
"Ga tau tiba-tiba aja dia ada di depan rumah gue. Tadinya gue mau naik taksi karena di rumah kosong jadi ga ada yang nganter eh dia ngajak gue bareng. Soalnya ga mungkin gue naik taksi pas jam udah 15 menit lagi masuk. Ya udah, gue langsung nebeng aja deh bareng dia dari pada gue telat kan? Tapi gue khawatir dia telat dan ga bisa masuk kelas gara-gara nganter gue tadi", kataku cemas.
"Gue mau telpon. Tapi .... malu, Sari !!", lanjutku.
"Telpon aja ,Njel. Apa susahnya si daripada lu resah gini sampe pulang. Udah telpon sana!!", perintah Sari. Sebenarnya, apa yang dikatakan Sari itu ada benarnya.
Akhirnya aku keluar kelas, dan berjalan menuju pojok koridor yang lumayan sepi. Aku pun mengeluarkan ponsel milikku dan mencari nama 'Galang'. Tak perlu menunggu lama, langsung aku sentuh 'call' setelah aku menemukan nomornya.
Sampai nada yang ke-3 telponku masih belum diangkat. Aduhh aku semakin khawatir. Pada nada dering ke-5 telponku pun dijawab.
"Halo?", kataku dengan suara pelan karena sedikit grogi.
Aku terdiam karena Galang tidak menjawabnya. Aku bingung harus gimana. Apa ada sesuatu yang terjadi?
Namun, karena aku sudah tidak sabaran. Aku pun teriak di telpon memanggil nama Galang.
"GAALLAANGGG.......!!!!", teriakku kencang.
"Eh, iya Njel. Sorry gue tadi ngelamun denger suara lembut lu. Ada apa ya, Njel?", jawabnya dengan suara yang bisa gue bilang, 'macho'.
Aish ni cowok ngegombal aja. Bikin gue nge-fly..... ahh jangan-jangan gue mulai suka sama dia. Ahhhh jangan .... jangan ......, hatiku berkata.
Aku pun kembali menjawabnya ditelpon untuk membicarakan tujuanku telpon dia. Takutnya nanti disangka kangen lagi sama dia. Galang kan anaknya PD setengah mati.
"Ihhh apaan sih, Lang? gombal aja .... ", kataku. Aku bisa mendengar Galang terkekeh dari seberang sana. "Engga itu tadi pagi makasih ya lu udah mau nganterin gue ke sekolah pasti lu sampe sekolah telat kan? sorry banget ya, Lang?", kataku tulus.
"Ohh engga ko, Njel. Gue ga telat kan gue Rossi jadi bisa ngebut dan nyampe tempat tujuan dengan selamat dan tepat waktu, dan badan gue juga masih utuh. Cieeee perhatian sama gue?", katanya dengan nada menggoda.
What??? Galang ngegombal mulu siihhhhh .....
"Iihhh apaan sih, Lang? ya udah kalau lu ga telat. Eh, iya lagi istirahat ya? udah makan, Lang?", kataku dengan malu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Unlimited Love
AcakSeorang gadis yang bernama Angel Hyunka merupakan murid terpopuler di sekolahnya. Wajah cantik, jago akademis dan non akademis menjadikan banyak lelaki mengikutinya. Lalu, bagaimana jika seorang Angel Hyunka bertemu dengan seorang lelaki yang meng...