PUTRI'S POV
Duuuh.. manisnyaaa...^^ senyumku menegmbang seketika melihat tubuh mungil itu tertutup oleh tumpukan buku-buku. Serentak, kakiku setengah menujunya. Tanganku bergoyang-goyang menghempas udara seperti tak tahan untukmencubit pipi chubby-nya. Jika ada orang yang paling membuatku iri di dunia ini, dialah orangnya. Namanya adalah NAURA KRASIVA ELSALNA. Cantik.., secantik pemilik namanya. Butuh waktu setengah tahun lebih untuk bisa berteman dengannya. Yaah.. dia introver.. tertutup banget!! Bagi yang belum mengenalnya, dia orang yang dingin dan tidak ingin tau apapun. Tapi setelah mengenalnya, aku jamin mereka akan terus-terusan ingin disampingnya. Menikmati senyum termanisnya, berlama-lama melihat tawa polos kebocahannya.
Di SMP, dia adik kelasku. Termasuk salah satu orang yang populer karena eenceran otaknya, dikenal sebagai penyabet juara paralel berturut-turut. Tuh kan!! Bikin ngiri banget.., udah cantik, pinter lagi!!
Aku menyapanya, lalu berbasa basi menanyakan apa yang sedang dia lalukan. Meskipun tumpukan buku dan sampul yang menutupi tubuh mungilnya itu sudah menjelaskan semuanya.
"mau nyampulin buku, kan sebentar lagi mau jadi anak SMA"
Dia tersenyum bangga, pipi chubbynya terlihat lebih menggemaskan dari biasanya. Duuuhh... tanganku dengan jail mengacak-acak poninya, membuatnya spontan menggelembungkan pipi, emmmesshh!! agar terus bisa berlama-lama dengannya, akupun memutuskan untuk membantunya menyampuli buku-bukunya yang menggunung, sambil sesekali menanyainya sesuatu.
"dek, ngmong-ngomong emang kamu masuk sekolah mana?"
Dengan kedua tanganku yang masih terfokus menyampuli buku, mulutku mulai tak bisa diam meski sebenarnya aku tau, bahkan hampir semua temanku tahu bahwa dia jauh-jauh hari sudah diterima di smanda lewat jalur prestasi.
"smanda dong ka.." jawabnya mantap tapi sama sekali tak terdengar sombong. Aku masih terfokus pada buku-bukunya tapi dapat kurasakan matanya mengekoriku. Eh, Apa ada yang salah dengan penampilanku??
Detik-detik berikutnya bergulir sangat menyenangkan sampai tiba-tiba dia memberi tahu bahwa sebentar lagi hujan turun. Yaah... padahal pengen lebih lama sama si chubby ini... aku Cuma bisa merutuki dalam hati
Tak kehilangan akal, aku meminta untuk ikut dengannya menaiki sepeda. Awalnya dia menolak, dengan alasan mengejek tentunya!! Tapi akhirnya aku tetap diperbolehkan, dengan syarat aku yang harus ngeboncengin dia.. duuuhh.., terserah deh.. yang penting bisa deket lebih lama sama kamu, chubby..apapun bakal aku lakuin..,apapun... aku berbisik dalam hati.
Aku mengendarai sepedanya dengan hati-hati, bersyukur melihat tawanya yang polos dengan tangan mungilnya yang jahil mencubiti pinggangku. Dengan sengaja sebelah tanganku memegangi tangannya tanpa mau kulepas lagi. Dapat kurasakan sekarang kepalanya bersandar di punggungku, mau tak mau membuat kedua sudut bibirku tertarik keatas membentuk senyum.
Hujan turun sebelum kami samai dirumahnya, awalnya aku tetap melajukan sepeda dengan kecepatan yang sama, tapi tiba-tiba dengan suaranya yang bergetar naura mengatakan bahwa dia takut... takut?? Takut apa? Hujankah??
Dia memintaku untuk berhenti dibawah sebuah pohon besar, tapi aku menolaknya, aku memilih melajukan sepedanya menuju pinggiran sebuah toko yang tutup. Takkan kulupakan moment bersamanya hari ini, ... hujan.., perjalanan.., kita... bisikku pelan, seperti mengucapkan doa.
Sejujurnya Aku takut melihatnya ketakutan seperti itu, wajahnya memucat. Yang ada difikiranku saat ini Cuma gimana cara bikin dia tenang.. aku Cuma pengen..emmm.. ngelindungin dia.. meski aku belum tau pasti alasannya. Dengan cepat tanganku terulur mendekapnya, menangkup kedua telinganya, berharap bisa bikin dia sedikit lebih tenang.,
KAMU SEDANG MEMBACA
(s)he is mine
Romancememasuki sekolah baru artinya memasuki gerbang penderitaan baru bagiku. aku jengah membayangkan betapa sulitnya aku beradaptasi dengan lingkungan baru. betapa payahnya aku dalam berteman. namun tiba tiba, di tengah kepenata itu, aku menemukan sesuat...