Aku tertidur pulas dengan memeluk gulingku. Aku selalu membuat formasi 2 guling dimana berada selalu kutaruh di kanan dan kiriku. Entah mengapa aku selalu merasa aman saat melakukan hal itu dan tentu saja ditambah sebuah selimut yang selalu menutup kakiku. Aku berusaha menikmati waktuku untuk beristirahat hari ini. Kemarin aku benar-benar menghabiskan tenaga dan suaraku untuk menyemangati tim basket di pertandingan. Mengingat yang terjadi kemarin, membuatku sangat bahagia dan perasaan yang kurasakan masih terasa jelas. Saat Jackson memelukku dan juga memegang kepalaku. Aku tersenyum dan memeluk gulingku dengan erat.
Tiba-tiba tirai kamarku terbuka dan sinar matahari yang terang menerpa wajahku secara langsung. Aku pun terbangun untuk melihat siapa yang mengganggu waktu istirahatku dan terlihat seseorang berdiri di samping tempat tidurku. Aku mendengus dan menutup wajahku kembali dengan selimut. "Biarin aku tidur bentar, mam..."
Terdengar suara langkah kaki sehingga aku sadar orang itu sedang berjalan. Ahh.. Untung mama keluar..
Aku kembali tidur tetapi ternyata orang itu tidak keluar dan menarik selimutku. Aku mengerang kesal dan terduduk. "Maa!!" Saat aku berhendak mengomel, aku terkejut saat melihat orang yang berdiri di hadapanku.
"Jackson?" Mulutku menganga karna terkejut.
Jackson berdiri sambil menyilangkan tangannya. "Cepat bangun.." Ucapnya.
Aku mendengus kesal. "Kenapa kamu bisa disini?!"
"Bukankah kita ada date yang harus kita lakukan hari ini?"
"Hari ini?"
Jackson mengangguk. Kemudian ia mendekatiku dengan duduk di tempat tidur. Wajahnya pun menjadi sangat dekat dengan wajahku. "Jadi ini.. Wajah Verona saat bangun tidur." Ujarnya sambil memperhatikan wajahku.
Mataku membulat dan spontan aku mendorong wajahnya menjauh dariku. "Pergi!!!!" Teriakku kesal.
Ia tertawa bahagia dan berdiri dari tempat tidurku. "Cepat bangun dan siap-siap. Aku tunggu dibawah.."
Aku mendengus kesal sekaligus merasa malu. Kenapa dia harus melihatku saat sedang kacau begini!!!
✨✨✨
Aku terkejut saat melihat sebuah mobil Mini Cooper merah terparkir di depan rumah. "Kamu.. Bawa mobil?"
Ia menatapku sambil membuka pintu. "Tentu saja! Kamu mau kita nge-date menggunakan motor?"
Aku menggaruk rambutku yang tidak gatal dan hanya mengikutinya masuk ke dalam mobil. Aku bukannya tidak mau naik mobil tetapi.. Aku ingin lebih dekat dengannya.. Ya ampun apa yang kupikirkan! Kenapa aku jadi ingin sekali menyentuhnya!
"Kamu mau kemana?" Tanyanya sambil mulai menjalankan mobilnya.
"Tidak tahu.. Tapi.. Bukankah kamu capek karna pertandingan kemarin? Memang tidak apa kita keluar begini?" Balasku
"Aku gak masalah lagipula.. Aku berusaha keras di pertandingan itu juga demi bisa melakukan date sama kamu, bukan?" Jackson sekilas menoleh ke arahku.
Aku tersenyum bahagia. "Hei Jackson! Kayaknya aku tahu kita harus ngapain!" Ujarku dengan cepat.
"Kemana?"
"Ikuti arahanku saja!"
Setelah Jackson menyetir selama 10 menit, kami sampai di tempat tujuan. Jackson melihat tempat tujuan kami dan menatapku bingung. "Ver.. Maksudnya ini apaan?" Tanyanya dengan ekspresi bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Imaginary Boyfriend
Teen FictionVerona memiliki pacar yang perfect dan sangat menyayanginya. Ia pun menceritakan semua tentang pacar perfect-nya kepada teman-teman dekatnya di geng GG. Verona juga memiliki seorang mantan yang super populer dan super ganteng di sekolahnya yang masi...