SATU

42 0 0
                                    

Sang mentari telah menunjukan keanggunannya, ia kembali datang setelah bermalam di peraduannya. Seorang gadis tengah mendelik sinar sang surya dibalik selimut tebal yang dikenakannya.

'Hari pertama sekolah?' Batinnya.

Ya, hari ini memang hari pertama gadis itu kembali bersekolah usai libur panjangnya. Ia melangkahkan kakinya gontai menuruni anak tangga usai membersihkan dirinya.

'Mana mama? Ah mungkin sudah berangkat' Ia berujar tak jelas.

Ia melangkahkan kakinya keluar dari rumah, sebenarnya ia sungguh malas untuk pergi sekolah hari ini, ya maklum hari pertama usai liburan, sekolah pasti rasanya sangat membosankan. Sepanjang perjalanan menuju sekolah pun ia hanya menggerutu tidak jelas, mungkin hari ini mood nya sangat buruk.

Sesampainya di sekolah ia langsung melangkahkan kakinya menelusuri koridor kelas mencari di kelas mana kali ini ia ditempatkan.

"7? Ah bagus sekali, engga ada yang gue kenal disana" nadanya cukup sarkastik ketika ia melihat namanya terpampang jelas di papan pengumuman kelas.

"FADIAAAA!" Ujar seseorang.

Ya, gadis itu bernama Fadia. Merasa namanya terpanggil, ia menoleh ke arah suara.

"Kita sekelas lagi! Ah senang banget rasanya" Tambah seseorang tadi.

"Airin! Ah akhirnya ada juga yang gue kenal disana, gue hampir gila karena engga ada yang gue kenal di kelas kita itu" Ia terkekeh pelan.

"Ayo masuk kelas, sekalian liat keadaan kelas kita, barangkali menyenangkan" Airin terkekeh pelan.

Fadia hanya menurut saja dan mengikuti Airin yang sudah lebih dulu masuk ke kelas.

Sesampainya Fadia dan Airin di kelas Fadia justru semakin bosan, ya bagaimana tidak ia bosan kelasnya benar-benar hening sepi senyap, berbanding terbalik dengan dirinya yang bisa disebut selalu 'rusuh' dimanapun ia berada.

"Rin, kelas ini kaya engga berpenghuni" bisiknya.

"Udahlah Di, mereka mungkin lagi beradaptasi, ya kita juga perlu beradaptasi sama mereka bukan?" Jawab Airin santai.

Kelas yang sudah hening semakin hening ketika seorang guru memasuki kelas itu.

"Selamat pagi anak-anak, kita belum mengenal satu sama lain bukan? Kalau begitu kita mulai kelas hari ini dengan perkenalan" ujar sang guru.

'Good kelas dimulai dengan perkenalan, hal paling membosankan yang pernah ada' batin Fadia.

"Ya, kamu yang disana, coba perkenalkan diri kamu ke dia itu yang ada di paling belakang" ujar sang guru.

Seaakan tahu isi hati Fadia yang malas berkenalan, sang guru menunjuk Fadia untuk memulai perkenalan dengan lelaki yang duduk tepat di sudut kelas. Fadia yang malas berkenalan itu pun dengan malas melontarkan pertanyaan mainstream seputar perkenalan kepada lelaki itu.

Zhafran,
Lelaki itu bernama Zhafran.

Aku Kau Dan MerekaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang