#Part 2

75 6 2
                                    

Sepulang latihan basket bersama Yabu, Ino, Yuya, Yuto, Daiki, dan Mirai. Hikaru melenggang santai menuju shelter bus terdekat. Jalannya tidak terlalu pelan dan juga tidak terlalu cepat. Dia terlihat sangat menikmati perjalanan pulangnya sambil bersiul. Tapi tiba-tiba hujan mulai turun...

"Sial! Kenapa mesti hujan sih?! " Hikaru mengumpat pada awan yang jelas-jelas hanya melaksanakan tugasnya itu. Satu titik air hujanpun jatuh tepat di atas hidungnya ketika Hikaru menengadahkan wajah. Hikaru termenung sesaat.

" Ah, Ino-chan pernah bilang jika titik air hujan pertama jatuh tepat diatas hidung kita itu pertanda jika cinta kita tidak akan bertepuk sebelah tangan. Hmmm... Souka... Apakah ini pertanda jika cintaku juga tidak bertepuk sebelah tangan? " Hikaru memegang dagunya seperti seorang detektif. Tubuhnya mulai basah karena air hujan. Dia tersadar lalu berlari menuju shelter bus didepannya.

" kusoooooo.... Lagi-lagi aku basah kuyup. Memang lebih enak kalau aku menumpang mobil Yuto seperti biasa"

Hikaru menepuk-nepuk lengan seragamnya. Rambutnya berantakan dan dia terlihat sangat kesal. Tetapi jika diperhatikan Hikaru sebenarnya menyunggingkan senyuman tipis diwajahnya. Hikaru mengambil tempat duduk yang kosong. Pandangannya beralih pada awan yang mendung. Kembali dia tersenyum. Ingatannya melayang pada kejadian satu minggu yang lalu. Sesuatu telah terjadi. Ditempat dengan cuaca yang sama. Sesuatu yang menghangatkan hatinya dan mulai merubah sedikit kehidupannya.

----------
*flash back on

" sepi sekali sih kelas hari ini? " Hikaru memajukan bibirnya sambil membereskan buku dan bersiap untuk pulang.

Ya, malam ini merupakan malam yang sangat istimewa bagi kedua sahabat nya, Shida Mirai dan Arioka Daiki. Mereka akan bertunangan. Jadi mereka hanya masuk setengah hari. Berita ini tidak membuat Hikaru kaget. Mengingat teman-temannya memang berasal dari kalangan elit. Tidak seperti dirinya. Juga hubungan Daiki dan Mirai yang memang sangat dekat. Tapi yang membuat Hikaru kesal adalah hari itu bertepatan dengan jadwal check up Ino dan itu membuat Ino dan Yabu harus ijin pulang cepat juga untuk pergi ke rumah sakit. Yabu memang selalu menemani Ino kemanapun Ino pergi, seperti sepasang kekasih saja. Selalu bersama. Sedangkan Yuto entah kemana anak itu pergi. Mungkin bolos seperti biasa.

"Oi! Yuya! Hari ini kita pulang bersama ya!" Hikaru menegur satu-satunya sahabat yang tersisa dikelas.

"Ah, gomen Hika-chan. Hari ini aku ada janji dengan Yuri" Yuya mengedipkan matanya sebelah dan mengatupkan kedua telapak tangannya. Mencoba meminta pengertian Hikaru.

"Yuri? Siapa lagi dia? Bukannya kamu lagi PDKT sama Aya-chan anak kepala sekolah? Trus kemarin juga sempat kencan dengan Yuko si gadis tomboy dari club boxing sekolah kita kan? Belum lagi Sakura, Hinata, Orochimaru... Hufpt..! " Yuya menutup mulut Hikaru tiba-tiba.

" stttt.. Chinen Yuri itu berbeda. Dia anak yang manis dan manja. Melihatnya seperti melihat kelinci putih yang menggemaskan!! "

" kenapa kau tidak berpacaran dengan kelinci saja sekalian?! BA-KA-KI!! "

" Emang bisa pacaran sama kelinci? "

Hikaru memutar bola matanya keatas. Entah polos atau memang baka sahabatnya yang satu ini.

" hah... Kokoro lelah menghadapi semua ini Tuhan... " Hikaru menengadahkan tangannya keatas sambil berjalan keluar kelas. Melewati Yuya dengan ekspresi wajah sesedih mungkin.

Yuya memanggil Hikaru berulang kali. Tetapi Hikaru tampaknya tak peduli. Dia terus berjalan pulang tanpa menengok kebelakang.

" Yah~, padahal aku mau meminjamkan payung cadanganku padanya. Kayaknya hujan akan turun dan Hikaru sepertinya tidak membawa payung. Ya sudahlah... Aku mau kekelas Yuri-chan saja. Yuri I'm coming! "

Tak lama kemudian hujanpun mulai turun. Hikaru hanya berlari-lari kecil. Hujan turun tidak terlalu deras tapi cukup membuat seragam Hikaru basah. Hikaru terus menggerutu. Kenapa hari ini dia sial sekali. Hikaru mencoba membuka sweater basah yg ia kenakan. Tanpa sengaja sikutnya mengenai seseorang disebelahnya.

"ah. Gomen! " Hikaru berpaling kesebelahnya.

" daijoubu, apa kamu baik-baik saja? Bajumu basah semua. Hihi"

Jujur baru pertama kali Hikaru melihat seorang gadis yang sangat manis seperti yang dia lihat sekarang ini.

Flash back off
------------

A Selfish GuyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang