seven

154 13 0
                                    

Author pov

*1 minggu kemudian*

BRUKK..

"Nih kerjain semuanya"

Sudah seminggu mia memikirkan semuanya. Alih-alih jadi tutor, dia tidak pernah mengajari (?) seseorang sebelumnya. Pernah sih sekali, itu juga ngajarin icha waktu dia kelas satu SD. Setelah itu dia sama sekali tidak pernah melakukanya (lagi).

Mudah bagi mia untuk menerima berbagai macam pelajaran dari guru. Tapi untuk yang satu ini sepertinya sangat tidak mudah untuknya.

Langkah pertama yang mia lakukan yaitu menguji tingkat pengetahuan ryan dalam belajar. Tidak mungkin juga dia langsung menjejalkan(?)
Pelajaran-pelajaran sulit seperti fisika atau kimia langsung tanpa tau kemampuan ryan sebelumnya.
Dengan berani mia memberikan semua latihan soal yang telah ia kumpulkan kepada orang yang benar benar membuat harinya rumit, orang yang sedang duduk dengan angkuhnya di pojok kelas, yap tempat duduk ryan.

"Apa apaan nih?!" dari raut wajahnya saja, semua orang akan tau kalau sekarang ryan sedang bingung bercampur kesal. Bagaimana tidak, tiba tiba wanita yang saat ini ia benci datang dan memberikanya setumpuk kertas.

"Itu tugas latihan buat lo. Kerjain sebisa lo aja"

"Punya hak apa lo nyuruh nyuruh gue hah?!!"

Mia memarik nafas dalam dalam.
'Kalo gak ada penjara di dunia ini yak, udah gue cekek nih cowok dari dulu aghhhtt' kurang lebih begitulah batin mia saat ini.

" gue punya hak atas lo. Karena mulai sekarang gue tutor belajar lo. ngerti?"

Mia mencoba untuk menambah tingkat kesabaranya. Dia tau bahwa tidak akan mudah menjadi tutor dari cowok berandalah macam ryan.

"Kalo gue gak mau gimana?"

"Terserah lo. Yang jelas gue udah berusaha jadi tutor yabg baik. Ini bukan buat lo. Tapi buat nilai gue. Oke, sekarang gini mau bego mau pinter semua ada di lo"

"Jadi mario teguh lo sekarang?" ryan tertawa kecil.

"Ribet!"

Mia berjalan meninggalkan meja ryan, dan segera keluar dari kelas si iblis sekolah itu. Mia tidak ingin berlama lama di dekat berandal sekolah itu.

%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%

"Bangke!! Ini soal apa soal??!!! Emang ada apa soal beginian! Sumpah tuh cewek kaga mikir apa. Yakali gue dikasih soal beginian. Aghht"

Ryan melampiaskan kemarahanya kedua temanya alias tom and jerry.

"Dia kan tau gue ini anaknya goblok malah dikasih soal beginian!"

"Ck yaelahhh udah apa sikat ajah tuh cewek. Kaya gak punya temen ajah lo yan" saran tomi.

"Bener tuh. Lo tinggal nyuruh kita kita ajah" sambung sean.

"Gue juga pengenya gitu bang. Cewek sih gak enak gue"

Benar. Ryan memang berandalan, dia gak akan segan buat ngabisin orang yang berani macam macam sama dia. Tapi, itu hanya berlaku untuk manusia jenisnya saja. Ryan tidak akan macam macam dengan perempuan. Senyolot apapun perempuan yang berani denganya dia tidak akan membalasnya. Mungkin dia hanya akan memberikan ancaman ancamanya saja.

"Aduhhh si abang pake cara laen atuh" tomi berkicau lagi.

"Cara lain? Cara lain gimana?"

"Aduhh yan emang ganteng doang yaa yang lu punya. Tapi ininya kaga ada" tomi menunjuk kepalanya seakan akan menunjuk dimana otaknya berada.

"Cot"

"Hmm jadi gini nying" jeda sebentar. "Kenapa gak lo manfaatin orang di sekitar lo?"

Ryan mengerutkan alisnya. Sungguh dia tidak mengerti arti ucapan tomi.

"Lo tau mak lampir yang suka gelayutan sama lo kan?"

"Ohh jessy?"

"Iya" tomi menaik turunkan alisnya sambil tersenyum lebar.

Ryan tampak berfikir sejenak. Lalu.....

Kring.

Ibarat kartun timbul lampu pijar yang benderang terang diatas kepala ryan.

Ryan mengeluarkan seringai jahatnya.


" ohh gue paham sekarang"....

Tebeceeeeeeeeere....

😙😙😙😙

Maaf kalo banyak typonya...
Jangan lupa voment gaes^_^



The ugly girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang